Zig Zag

302 68 8
                                    

The world is full of questions
It’s unexpected
And that’s why it’s new and fun
Even if I falter, even if I’m clumsy, I want to enjoy it as I go
I’m a little scared, but I want to be brave

- WEEEKLY -






˜”*°•.˜”*°• ♡♡♡ •°*”˜.•°*”˜






EUNWOO ditinggal berdua sama Yerin buat nungguin mama Yuju selagi Seungcheol dan Yuju keluar untuk makan.

Sungguhan, suasananya gak enak banget. Padahal Yerin juga gak ngapa-ngapain, tapi entah kenapa rasanya Eunwoo takut aja. Takut kalau tiba-tiba Yerin bilang atau bertindak sesuatu menyerang Eunwoo.

Yerin yang semula duduk diam menggulir layar tiba-tiba aja bangkit, lalu menatap Eunwoo.

"Gue mau ke depan dulu," kata Yerin ketus lalu pergi.

Dalam hati Eunwoo berkata, "Ya, sana. Yang lama kalau bisa."

Belum selesai Eunwoo selebrasi karena kepergian Yerin. Tahu-tahu Yerin udah balik lagi, tapi gak sendiri, dia sama Younghoon.

Kemudian, Eunwoo dan Younghoon saling menyapa dan bertanya kabar.

"Woo, lo udah makan malam belum? Kalau belum, mending lo makan gih sana. Biar gue sama Younghoon yang jagain tante," kata Yerin yang sepertinya sih baik gitu, perhatian, padahal aslinya lagi ngusir.

Dengan senang hati Eunwoo mengangguk, dia memang lapar. Dia juga malas dekat-dekat sama Yerin.

•••

Sementara di tempat lain, Yuju dan Seungcheol sedang mengobrol serius. Makanan yang jadi alasan mereka keluar, mereka biarkan begitu aja memang tujuan Seungcheol menarik Yuju keluar itu buar membahas Yuna.

"Tadi kamu bilang kamu tahu tentang Yuna, maksudnya gimana, Ju?" tanya Seungcheol.

"Aku punya nomornya Yuju," kata Yuju menunjukan kontak Yuna pada Seungcheol yang buru-buru Seungcheol simpan kontaknya di ponsel dia.

"Dari mana kamu dapat ini?"

"Surat. Yuna ngirim surat ke Yuju. Empat bulan lalu," kata Yuju tertunduk, meras bersalah karena keegoisan dia dia gak ngasih tahu hal itu sama Seungcheol. "Maaf ya kak Yuju baru bilang sekarang, Yuna yang minta supaya aku gak kasih tau siapa-siapa."

Tangan Seungcheol yang tadinya sibuk mencoba memghubungi nomor Yuna tapi gak terhubung juga jadi meletakan ponselnya di meja, lalu menepuk kepala Yuju pelan.

"Gpp, kamu keren. Kamu bisa jaga rahasia," puji Seungcheol dengan senyuman memenuhi bibirnya.

Awalnya Seungcheol kecewa dan ingin marah sama Yuju karena kenapa adiknya itu baru bilang sekarang, tapi setelah mendengar penjelasan Yuju barusan, Seungcheol justru jadi memuji Yuju.

"Selain ngasih tahu kamu nomornya, Yuna nulis sesuatu lagi gak? Misalnya kemana dia pergi?"

"Engga, dia gak ngasih tahu kemana. Dia cuma bilang, dia lagi ada di tempat yang jauh dari kita sekarang. Yuna ingin hidup sesuai keinginannya, dia gamau hidup diatur mama lagi, terutama soal dengan siapa dia menikah," kata Yuju membuat Seungcheol mengangguk mengerti.

Seungcheol adalah saksi hidup bagaimana mamanya memperlalukan Yuna. Jika dilihat sekilas, mamanya memang seperti sangat menyayangi Yuna, tapi sesungguhnya kalau diliat lebih jelas, mamanya itu sedang menyiksa Yuna dengan semua aturan yang dibuat mamanya.

"Tapi kakak gausah khawatir, Yuna baik-baik aja kok," kata Yuju kemudian, "Ada papa di sampingnya."

"Hah? Papa?"

"Aku juga baru tahu barusan, ternyata selama ini papa tahu di mana Yuna, bahkan yang ngurus semua keperluan Yuna itu papa," kata Yuju dengan senyum dipaksakan.

♂💢♀

YUJU menjatuhkan kepalanya di bahu Eunwoo. Membuat Eunwoo yang sedang melamun melihat langit malam jadi kaget karena dia itu orang asing.

"Gue cari-cari lo di dalem ternyata lo di sini," kata Yuju yang tadi sudah masuk ke dalam rumah sakit tapi gak menemukan Eunwoo, yang ada di dalam cuma Younghoon dan Yerin.

"Kenapa cari-cari gue? Lo kangen?" tanya Eunwoo melirik Yuju sekilas.

Tanpa berpikir lama, Yuju mengangguk, "Hm, kangen. Kangeeeeeeen banget! Sampai rasanya gak ingin jauh-jauh dari lo!"

"Ahahaha," tawa Eunwoo jadi meraih kedua tangan Yuju, lalu dia genggam erat di cuaca yang dingin ini.

Cukup lama mereka begitu, memandangi bulan sabit yang bersinar terang di antara para bintang yang bisa mereka hitung dengan jari.

"Nu."

"Hm?"

"Kalau misal lo adalah bumi. Lo akan pilih siapa : Matahari atau bulan?" tanya Yuju tiba-tiba.

"Kenapa nanya begitu?"

"Jawab aja, matahari atau bulan?"

"Hmmm," gumam Eunwoo berpikir, "atau!"

"Ih!" kesal Yuju jadi menepuk pundak Eunwoo, "Pilih yang bener, matahari atau bulan!"

"Iya atau, pilihan gue atau."

"Ck ah, becanda mulu!"

"Yahabis gue gak bisa milih. Gue butuh keduanya," kata Eunwoo menarik kembali kepala Yuju supaya menyender lagi ke pundaknya dan kembali menggenggam tangan Yuju.

"Yakin butuh keduanya? Bulan kan gak berguna," kata Yuju yang sekarang mendendangi kerikil di bawah kakinya.

"Kata siapa bulan gak berguna? Dia berguna."

"Dia kan gak mengeluarkan cahayanya kaya matahari. Tanpa dia, bumi masih bisa hidup dan baik-baik aja."

"Kayanya lo harus belajar lagi. Bulan itu penting tau buat bumi. Salah satunya buat penerangan saat malam."

"Kalau malam kan ada lampu," kata Yuju polos.

Eunwoo ketawa, "Maksud gue penerangan alami."

"Oh.. terus apa lagi kegunaan bulan buat bumi?"

"Apalagi ya, ntar gue searching," kata Eunwoo mengeluarkan ponselnya.

"Katanya pinter, kok searching sih!" dumel Yuju karena Eunwoo beneran cari di Google apa kegunaan bulan bagi mahahari.

"Gue pinter urusan hitung menghitung, yang beginian sih biasa aja," kata Eunwoo sudah selesai menemukan artikel berisi apa saja kegunaan bulan buat bumi. "Nah ada nih."

"Bulan itu menstabilkan iklim. Menjaga bumi pada porosnya. Mempengaruhi pasang surut...." terus Eunwoo membacakan satu persatu kegunaan bulan dengan Yuju menyimak dengan seksama.

"Yah intinya, bulan itu penting buat bumi. Sama pentingnya dengan matahari," kata Eunwoo pada akhirnya.

"Begitu ya..."

"Ehem, sori nih gue ganggu," kata Younghoon tiba-tiba ada di samping Yuju juga Eunwoo.

Eunwoo buru-buru melepas genggaman tangannya pada Yuju. Yuju juga jadi buru-buru sok sibuk merapihkan rambutnya.

"Iya kenapa Hoon? Ada apa?" tanya Yuju.

"Mama harus pindah ke kamar inap karena kondisinya belum membaik, lo disuruh kak Cheol untuk ambil pakaian mama sama kak Cheol," kata Younghoon jadi memberi Yuju kunci rumah.

"Oh, oke," kata Yuju menerima kunci rumahnya. Ah ralat, rumah mama, Yuna, dan Seungcheol maksudnya.

Moon & Cheese ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang