Very Nice

364 82 20
                                    

I'm serious, out of nowhere
Out of nowhere today
I am Very nice
Very nice Feeling, feeling, feeling
Nice
Very nice
I had a great day today

- SEVENTEEN -





˜"*°•.˜"*°• ♡♡♡ •°*"˜.•°*"˜





YUJU meringis saat jemarinya gak sengaja terkena kertas sewaktu membuka lembaran baru buku yang ada di tangannya. Membuat Ibu Eunwoo yang ada di depannya langsung membawa Yuju ke dapur.

"Lain kali hati-hati ya sayang," kata Ibu Eunwoo lembut membasuh luka Yuju dengan air mengalir sebelum akhirnya memberi obat merah pada luka di tangan Yuju.

"Perih ya lukanya?" tanya Ibu Eunwoo karena disudut mata Yuju berkaca-kaca.

"Iya tante, sedikit," kata Yuju terpaksa berbohong, gak mungkin kan dia jujur bilang dia terharu karena perlakuan manis Ibunya Eunwoo?

Pasalnya, ini kali pertama ada orang yang sebegitu perhatiannua sama Yuju, terlebih ini orang asing, mereka aja baru ketemu beberapa jam yang lalu.

"Ih kok tante? Ibu!" marah Ibu Eunwoo karena lagi-lagi Yuju panggil dia tante padahal udah dibilangin panggil aja Ibu.

"Hehe, iya bu," kata Yuju jadi mengusap air matanya.

"Loh, Ibu apain Yuju sampai nangis begitu?" tanya Eunwoo yang baru keluar kamar, kaget ngeliat Yuju nangis.

"Gak ibu apa-apain, tadi tangannya Yuju kena kertas," kata Ibu Eunwoo menjelaskan kalau tangan Yuju gak sengaja kena kertas saat dia lagi ngebuka lembaran buku yang dibawa Ibunya Eunwoo.

"Ohhh, kirain Ibu jahatin," kata Eunwoo duduk di samping Yuju lalu meraih tangannya buat dia liat lukanya sebesar apa, ternyata kecil.

"Sakit engga?"

"Engga."

"Bener?"

"Iyaa."

Melihat Eunwoo kaya begitu ke Yuju, tentu aja beliau jadi kaget, soalnya selama ini Eunwoo tuh anaknya cuek dan jarang nunjukin perhatiannya ke orang, jangankan ke orang lain, ke Ibu Bapaknya aja jarang, terbukti dari harus Ibunya dulu yang nelfonin Eunwoo buat nanya gimana kabarnya.

"Ya engga lah, masa iya Ibu jahatin," kata Ibu Eunwoo dengan posisi Eunwoo masih megang tangan Yuju.

"Ngomong-ngomong, kalian udah pacaran berapa lama?" tanya Ibu Eunwoo membuat jantung Yuju berdetak cepat, kaget ditanyai pertanyaan dadakan begini.

"Kalau pacarannya sih baru-baru ini, tapi kenalnya udah lama," jawab Eunwoo tenang, seolah udah mempersiapkan jawaban ini.

"Oh iya? Kalau udah kenal lama kenapa kamu gak pernah kenalin ke Ibu?"

"Ya kan posisinya waktu itu masih temen, jadi gak Nunu kenalin."

"Iya sih, tapi setidaknya bilang kek gitu kamu lagi deket cewek. Jadinya hati Ibu tenang ternyata anak Ibu gak cuma belajar aja kerjaannya."

"Emang selama ini Eunwoo jarang ngabarin Ibu kalau ada apa-apa?" tanya Yuju.

"Bukan jarang lagi, gak pernah tau Ju! Kalau gak Ibu yang telfon duluan, anak ini mana pernah berkabar."

"Wah parah banget," kata Yuju melirik Eunwoo dan narik tangannya.

"Ya kan aku sibuk, Yang. Kamu sendiri tahu kan aku kaya gimana di kampus?" kata Eunwoo menyebut Yuju Yang, singkatan dari sayang.

"Ehehehehe, iya aku tahu kamu sibuk, tapi disempetin dong!" kata Yuju dengan senyum terpaksa, habis geli dipanggil Yang sama Eunwoo.

♂💢♀

EUNWOO nganterin Yuju pulang tepat setelah Ibunya tertidur karena kelelahan nanya Eunwoo sama Yuju pertanyaan ini dan itu.

Untungnya jawaban Eunwoo sama Yuju singkron, jadinya Ibu Eunwoo gak curiga kalau sebenarnya mereka ini pasangan palsu.

"Makasih ya udah jadi pacar gue hari ini," begitu kata Eunwoo selama di perjalanan menuju rumah Yuju yang sengaja banget bawa motornya pelan biar nyampenya lama.

"Sama-sama," jawab Yuju ngangguk.

"Gue juga seneng jadi pacar lo. Soalnya Ibu lo baik," lanjut Yuju dalam hati.

"Besok jadi pacar gue lagi ya?" pinta Eunwoo sambil melirik kaca spion buat melihat ekspresi wajah Yuju.

"Engga," jawab Yuju pendek.

"Kenapa?" tanya Eunwoo murung.

"Besok Ibu pulang, jadi gue gak perlu pura-pura jadi pacar lo lagi."

"Yaudah jadi pacar gue beneran aja," ceplos Eunwoo, refleks membuat Yuju mencubit tangannya.

"Eh eh jangan gitu, bahaya tau."

"Maaf," cicit Yuju, "Lu sih ngeselin! Ngomongnya asal terus!"

"Asal apanya? Kita kan sama-sama suka, kenapa gak pacaran aja?" kata Eunwoo.

"Lo emang beneran suka sama gue?" tanya Yuju akhirnya berani untuk ngangkat topik ini.

"Bener dong, masa bohong?"

"Yakin perasaan lo itu suka? Bukan kasian?"

"Hah? Kasian?" kata Eunwoo jadi terpaksa menepikan motornya sebentar ke pinggir supaya ngobrol sama Yujunya enak.

"Iya, kasian sama gue, sama kondisi gue, gue yakin lo udah tau tentang gue pas kita ke rumah mama minggu kemarin," kata Yuju. "Lo tahu kan, gue tuh anak yang gak diinginkan mama."

Kalau udah ngebahas mamanya, Yuju yang awalnya ketawa-tawa dan happy tuh bisa jadi yang murung dan sedih.

"Gue suka sama lo jauh sebelum tau itu semua. Mau lo anak yang bagaimanapun, gue gak peduli. Gue suka sama lo karena lo, udah selesai," kata Eunwoo mengusap air mata di pipi Yuju.

"Bener? Gak bohong?" kata Yuju menyakinkan Eunwoo, menatap Eunwoo lekat.

"Bener. Gak bohong," kata Eunwoo menegaskan.

"Gitu. Yaudah ayo."

"Yaudah apa? Kita pacaran?"

"Jalan! Mau sampai kapan kita di sini!"

"Oooh."

Kemudian, Eunwoo kembali naik ke atas motornya.

"Btw, gue mau nanya dong," kata Eunwoo saat motor kembali melaju melewati jalanan yang sepi. "Gimana sih ceritanya kok lo tiba-tiba ngaku jadi pacar gue?"

"Oh itu," kata Yuju kemudian jadi menjelaskan kalau tadi sore dia ke rumah Eunwoo, mau balikin baju Sowon yang kemarin dia pake karena dia kira Eunwoo ada di rumah.

Lalu, pas nyampe rumah, ternyata ada Ibu-ibu yang gak Yuju kenal lagi nyapu halaman rumah Eunwoo.

Pas Yuju tanya siapa, Ibu itu bilang Ibunya Eunwoo. Terus Ibu nanya Yuju siapa ya bilang temennya dan mau balikin barang.

Yuju kemudian disuruh masuk dan setelah itu malah jadi diajak ngobrol sama Ibunya Eunwoo panjang lebar dan ngasih unjuk beberapa foto perempuan sama Yuju.

"Ibu lo bilang, dia bakal bawa lo pulang sabtu ini untuk dikenalin sama anak temen-temennya," ungkap Yuju jadi mengingat satu persatu foto wajah gadis cantik yang dibawa Ibu Eunwoo buat dikenalin ke Eunwoo.

"Jadi lo takut gue dibawa pulang Ibu buat dikenalin ke anak temen-temen Ibu?"

Yuju diam lama, sampai akhirnya menjawab, "Iya. Gue takut lo ikut Ibu lo terus lo suka salah satu dari mereka."

Moon & Cheese ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang