Room Of Mirrors

357 77 7
                                    

After going through everything together
Only the ragged parts are bitten and ripped off
Tired tears wet me till I'm fed up
I don't want to see them anymore

- GFRIEND -






˜"*°•.˜"*°• ♡♡♡ •°*"˜.•°*"˜






Halo Yuju, ini Yuna, kembaran kamu :)

Apa kabar? Semoga kamu selalu baik dan sehat-sehat aja ya seperti saya yang saat menulis ini sedang bahagia.

Saat surat ini sedang kamu baca, sepertinya saya sudah ada di tempat yang sangat jauh dari kamu, papa, mama, dan kak Cheol berada.

Sudah sejak lama saya memikirkan soal pergi dari rumah. Meninggalkan mama dan kakak yang merawat, mengasuh, dan memberi saya banyak cinta.

Dan akhirnya tercapai sekarang.

Kalau kamu tanya kenapa, dengan senang akan saya jelaskan.

Saya sudah tinggal dengan mama selama delapan belas tahun, selama itu pula saya menahan diri saya untuk tidak melawan dan menuruti semua keinginan mama.

Seperti yang kamu tahu, setiap hari, makanan saya sudah disiapkan oleh mama, baju saya sudah diaturkan, tontonan saya sudah dijawalkan.

Setelah pulang sekolah pun, saya masih harus ikut les hingga malam dan diberi banyak sekali tumpukan buku.

Kata mama, saya harus lebih pintar dari kamu. Kata mama, saya harus lebih cantik dari kamu. Kata mama, saya harus lebih, lebih, dan lebih dari kamu, kembaran saya.

Saya pernah nanya ke mama kenapa mama begitu bencinya sama kamu. Mau tahu alasannya?

Alasannya sesederhana mama cuma mau punya dua anak. Laki-laki dan perempuan.

Dan kenapa saya yang dipilih mama? Karena saya lahir lebih dulu dari kamu. Jadi kalau kamu lahir lebih dulu, mungkin kamu yang ada di posisi saya sekarang.

Selain hal-hal harian kecil itu, ternyata mama juga mengatur hal-hal besar di hidup saya. Kuliah, cita-cita, karier, bahkan jodoh, mama sudah memikirkannya buat saya.

Untuk kuliah saja contohnya, mama ingin saya bisa masuk kuliah di kampus unggulan dengan membawa predikat mahasiswa baru termuda.

Mama ingin, saya bisa menyelesaikan kuliah saya cepat-cepat sehingga saya bisa menjadi dokter sesegera mungkin dan semuda mungkin.

Sampai di sana, saya masih bisa kuat, saya masih bisa menerima.

Tapi, yang saya gak bisa terima adalah soal perjodohan. Saya gak bisa menerima itu.

Saya udah berusaha menerima Younghoon, berusaha mencintai dia, berusaha menghadirkan dia dalam hidup saya. Tapi ternyata saya gak bisa.

Saya gak bisa membohongi diri saya kalau saya dan Younghoon gak bisa bersama.

Mungkin Younghoon bisa menerima saya, tapi saya engga. Saya gak bisa kalau harus hidup dengan orang yang gak saya cintai.

Katanya, pasangan adalah orang yang secara sadar kita masukkan ke dalam hidup kita.

Kita gak pernah bisa memilih di mana kita dilahirkan, siapa ibu dan ayah kita, siapa saudara kita, siapa kakek nenek kita, tapi kita bisa memilih pasangan kita siapa.

Moon & Cheese ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang