3

5.7K 99 0
                                    

Permainan pertama mereka berjalan dengan mulus, baik Allen maupun Lydia sama-sama tidak sabar menunggu permainan mereka selanjutnya. Sebelumnya Lydia sempat bertanya pada Allen apa mantan dom-nya pernah mengajaknya pergi, jalan-jalan, dan sebagainya. Jawaban Allen atas hal itu adalah tidak. Dom lamanya tidak pernah sekali pun mengajaknya keluar, dan Allen sendiri sebenarnya ingin mencoba bermain di luar sesekali.

Ide-ide aneh mulai bermunculan dalam kepala Lydia, tapi dia menepisnya satu persatu karena menurutnya tidak ada yang cocok, sampai terlintas di benaknya untuk bermain pet play dan mengajak Allen ke adult shop langganannya.

Baru sejenak Lydia memikirkan Allen, ponselnya berdering, tanda ada pesan masuk. Lydia segera beranjak dari tempat tidurnya, melempar buku catatan dan pulpennya ke sembarang arah, lalu menyambar ponselnya diatas meja.

Dia mengecek notif pesan, dan pesan dari Allen lah yang baru saja masuk. Wajah Lydia berubah cerah, dia duduk tegak di ujung ranjangnya,  merapikan rambutnya yang berantakan dan segera mengecek pesan Allen.


Allen

Malam, Lydia

Maaf mengganggu waktumu malam-malam begini...

Lydia

Nggak apa kok,

Memang ada apa Allen?

Allen

Ah, itu...

Permainan selanjutnya, aku tidak bisa dalam minggu ini

Bagaimana kalau,

Minggu depan, sabtu malam?

Lydia

Boleh,

Kebetulan sekali aku ada waktu luang sabtu depan

Kita ketemuan di depan stasiun XX ya

Allen

Baik!

Sampai bertemu sabtu depan!


Senyum tipis mengembang di wajah Lydia, dia membaringkan tubuhnya, berteriak senang dalam hati, dan berguling-guling senang di atas ranjangnya. Hatinya berseri-seri, tidak sabar menunggu minggu depan datang.

.

Sayangnya, waktu berlalu seperti siput bagi mereka berdua. Baik Lydia maupun Allen tidak bisa fokus dengan kehidupan sehari-hari mereka. Benak mereka selalu dipenuhi hal-hal yang tidak seharusnya. Pekerjaan Lydia kacau, berkali-kali dia salah mendesain suatu ruangan dan mendapat protes dari kliennya. Begitu pula dengan Allen, setiap harinya waktunya dihabiskan hanya untuk melamun. Mulai bangun tidur sampai kembali lagi tidur.

Baru 4 hari berlalu sejak mereka membicarakan permainan mereka yang kedua. Masih kurang 4 hari lagi sebelum hari sabtu datang. Pikiran Allen kacau, dia tidak bisa fokus di tempat kerjanya.

"Oi, Allen! Ngapain lo ngelamun mulu?" tanya teman Allen yang juga manager restoran Allen, Theo. "Jangan-jangan lo udah punya pacar ya?" Theo mencolek pipi Allen iseng, dengan senyum jahil khasnya yang menyebalkan.

"Ihh! Apaan sih! Sana kerja sana! Jangan ganggu!" Allen mendorong tangan Theo menjauh, tapi tenaganya kalah jauh dibanding sahabatnya itu. Theo tertawa renyah, menunduk rendah dan merangkul pundak Allen.

Lovers (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang