part 4

72 56 127
                                    

part 4
favorite girl-Justin bieber🎶



-SELAMAT MEMBACA-


Rambut Adara di cepol asal, keringatnya bercucuran diatas dahinya. Dari siang hingga malam dan si pameteri datang, gadis jangkung ini sangatlah sibuk.

Dari mengatur, mengawasi hingga mempersiapkan segala hal mulai dari tenda hingga makanan untuk si pameteri, anak jurnalisitk, guru dan beberapa tamu dari siswa SMA Harapan Bangsa.

Bisa dikatakan Adara datang untuk dijadikan babu semata. Ya walaupun, memang pada dasarnya pelatihan ini memang ditujukan kepada adik kelasnya. Tapi, oh ayolah ini sangat melelahkan.

"Ra lo yakin mau ngasih ke anak osis makanan kayak gini?" tanya Ayla selaku seksi tata boga.

Adara mengangguk yakin, "kasih ajah, kalau diprostes suruh mereka pulang. Gue capek Ay, pengen turu."

Tanpa bantahan lagi Ayla menyuruh pengurus lainnya untuk mengantrkan makanan ke tamu-tamu yang hadir yang tak lain adalah anggota osis.

Piring yang masing-masing hanya berisikan 2 gorengan itu dibawa kedepan tenda. Adara agak miris menatapnya tapi, mau bagaimana lagi tenaga Adara terbatas. Dia membutuhkan sesuatu agar dapat menambahkan energi dalam dirinya.

Ingatkan Adara untuk mengamui Rama, ketua organisaniya yang entengnya memberikan ide ini. Tak masalah jika Rama akan ikut andil untuk membantunya tapi, dengen gampanya dia mengatakan, 'gue ngambil bagian depan tenda. Nggak enak sama si pameteri kalau ketuanya nggak ada.'

Ya, oke Adara bisa memaklumi itu tapi, coba pikir bagian nulis proposal, ngerancang susunan acara dan lain-lain Adara semua yang kerjakan. Wakil-wakil dan pengurus inti lain tak ingin membantu dengan alasan, 'lo kan sekertaris.'

Ingin rasanya Adara mengamuk tapi, tak ada gunanya. Sehabis pelatihan pastinya Rama akan menyuruh menulis laporan kegiatan. Wah, Adara serasa jadi ingin siswi yang tak memiliki organisasi saja.

Selepas kegiatan babu-mengbabu Adara akhirnya, gadis itu kedepan tenda. Duduk bersama teman-teman organisasi lainnya.

"Mungkin itulah yang saya sempatkan berikan kepada adik-adik. Jika masih ada yang kurang dimengerti adik-adik bisa menanyakan lewat dm instagram atau langsung menemui saya."

Adara menyadarkan dirinya ke Ayla, "capek-capek gue ngurus ni pelatihan malah cuman dengar salam penutup doang."

"Yang tabah Ra," kata Ayla sambil menepuk-nepuk bahu sekertarisnya.




Selepas si pameteri pulang, anggota jurnalistik diberikan kebebesan untuk melakukan apa 'pun, asalkan bukan hal yang berbahaya dan tak keluar dari area perkempingan. Adara yang memang dari tadi ingin merebahkan dirinya langsung memasuki tenda, memeluk gulingnya dengan nyaman.

Sejujurnya Adara sangatlah anti dengan kamping. Alasannya, karena ia merasa kurang beryukur. Sudah baik-baik orang tuanya membelikan kasur empuk malah memilih tidur di tanah. Kalau ada yang ingin menguhajat Adara dengan pemikirannya ini, sangatlah diperkanankan.

"Ara, ada yang cari lo." Seseorang tiba-tiba datang dari balik tenda, mengganggu ketenangannya. Dia Lana Mayunda, tetangganya sebelum ia pindah bersama kakaknya. Bisa dibilang teman SDnya.

"Rama? nggak ah, gue pengen tidur," jawabnya yang masih memeluk gulingnya.

Luna menggeleng, "bukan, ini orang spesial bangat."

Lantas Adara membangunkan dirinya, apa mungkin pacarnya datang menemuinya. Ah, dia jadi merindukan Elang.

Luna menarik tangan Adara keluar dari tenda, membawamya ke ujuang area perkempangan. Mata Adara menangkap sosok laki-laki berkulit sawo matang, ia sedikit menjadi canggung.

Adara menatap Luna dengan tatapan tanda tanya. Tapi, bukannya memberikan penjelasan gadis itu malah memposisikan Adara agar berdirinya dekat-dekat dengan laki-laki itu.

"Oke, lo berdua senyum gue mau ngefoto lo."

Mata Adara membulat, ia menatap sekelis orang disampingnya itu. Lalu tersenyum kaku, hatinya menjerit mengumpati Lana.

3 sampai 4 foto Lana akhirnya menyudahi karena laki-laki itu yang meminta. Sedangkan, Adara hanya diam berdiri tak tahu apa yang harus ia lakukan.

"Nanti gue kirim ya hehe," katanya lalu pergi begitu saja, meninggalkan keduanya dalam keheningan.

Adara mengayunkan tangannya kedepan belakang. Ini terlalu canggung, untuk pertama kalinya Adara bisa berdiri di samping Askar bahkan tadi ia berfoto. Sungguh menkjubkan untuk kehidupannya.

Askar adalah kakak kelasnya sekaligus mantan wakil ketua osis dan juga pernah menjadi ketua basket. Saat kelas X, Adara sangat menyukainya. Tapi, sayang ia bertepuk sebelah tangan. Askar mengenalnya saja mungkin tidak.

"Duduk?" tanya Askar sambil menunjuk akar besar dibawah sana. Adara hanya mengangguk lalu menundukkan bokongnya. "Nama lo Adara 'kan?"

Lagi-lagi Adara mengangguk, tak tahu apa yang harus dilakukan selain menganggukan kepalanya.

"Gue sering dengar nama lo."

Adara menatap Askar dengan heran, sudah pasti kelakuan Lana. Gadis itu sangat dekat dengan Askar bahkan Adara kira Lana adalah pacarnya saking dekatnya.

"Lana sering cerita." Seperti dugaan Adara, ia hanya terkekeh sebagai jawabannya

"Katanya lo suka lagu lawas, gue juga suka," lanjutnya lagi yang membuat Adara ingin menahan tawanya. Benar-benar Luna Mayunda ini menceritakan kebohongan. Tapi, tidak apa itu bukti jika Lana sangat membantu dirinya dekat dengan Askar.

"Sekarang udah nggak lagi kak, gue lebih suka dengar lagunya Sivan si hehe," jawab Adara setengah jujur setangah bohong. Lebih baik begini dibandingkan nantinya ia ditanya-tanya.

"Oh ya? lagu Angel Baby itu kayaknya sekarang ngetren bangat."

Adara mengangguk antusias, "tapi, gue lebih suka lagu Youth si, asik bangat dengarnya."

"Fools juga bagus terus seveenten itu arti lagunya kayaknya dalam bangat," balas Askar yang tak kalah antusiasnya.

Adara menjentikkan jarinya, dia sangat setuju. Lalu ia mengeluarkan handphoennya dari kantong sweeternya. Memutar lagu seventen untuk mereka dengarkan. Jika kalian harapkan mereka memakai headset itu tidak mungkin. Sebab kabel milik Adara sudah rusak, bagian kirinya sudah tak mengeluarkan suara lagi.

Selanjutnya mereka berdua hanyut dalam perbincangan sambil mendengarkan lagu Trote Sivan. Mulai dari membahas lagu hingga sesuatu yang random. Tanpa, Adara ingat perlakuan seperti ini saja bisa membuat hati seseorang terluka.

-BATAS SUCI-

Nodt Nutthassid as Elang Saputra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nodt Nutthassid as Elang Saputra

part ini gada meme, yang adanya kegantengan mas Nodt.

jangan lupa untuk votenya, see u gys🤍

RUMIT (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang