part 5

73 58 161
                                    

Part 5
Gotcha-Park Jihoon🎶


-HAPPY  READING-

Kemping selesai, minggu pagi semua orang bergegas pulang. Termasuk Adara, sebelum pulang ia sempatkan marah-marah terlebih dahulu ke Rama yang akhirnya gadis itu cepat pulang. Dan, berakhir ketuanyalah yang mengembalikan tenda dan mebersihkan area kemping.

Sama seperti manusia pada umumnya, setelah usai melakukan kegiatan yang sangat melelahkan, Adara menidurkan dirinya berjam-jam. Tidurnya tidak begitu nyenyak malam itu dan belakangnya ikut sakit karena harus tidur ditempat yang tak empuk sama sekali.

Mendekati jam 12 siang, Rahmat memasuki kamar adiknya untuk membangunkannya. Adara belum mandi, gadis itu langsung memasuki kamar saking capeknya.

"Nanti sore ajah mandinya kak," gumamnya masih menutup mata. Seakan tuli Rahmat tetap membangunkannya dengan menarik-narik rambut Adara. Terlihat sangat kasar memang.

Dengan terpaksa Adara akhirnya bagun. Ia menatap Rahmat dengan tatapan ingin memangsa.

"Abis sholat nanti lanjutin tidurnya."

"Nyenye," balas Adara tak ikhlas membuka matanya. Kakinya yang masih lemas mencoba untuk menopang bebannya. Membawa dirinya keluar dari kamar menuju kamar mandi.

Tapi, saat melewati dapur matanya tak sengaja melihat tumbler biru toska yang tergelatak didekat wastafel. Ia berjalan kearah tempat cucian piring itu, melihat lekat-lekat tempat minum itu dengan bahagia. Tumbler itu tak lain milik Askar.

"Bisa gila gue lama-lama kalau mikirin kejadian semalam," ujarnya sembari melompat-lompat bahagia.

"Mandi, gue nyuruh lo mandi Adara."

"Perusak bahagia bangat si ini Rahmatullah ," cibirnya kesal.

---

Karena Elang tak menjemput, selepas upacara Adara menghampiri pacarnya itu ke kelasnya. Ia membawakan bekal, katanya Elang sangat suka nasi gorengnya. 'Kan sudah dikatan satu angkatan Mipa tahu bagaimana lezatnya masakan Adara.

"Habisin kalau nggak habis gue nggak mau bikinin lo lagi," ujarnya mengancam.

Elang mengangguk pasrah, "iya sayang."

Adara tersenyum memperlihatkan deretan giginya, "sayang hahah."

"Lah kenapa? Salah?" tanya Elang dengan senyuman jahilnya.

Adara menggeleng, lalu memberikan handphoennya ke Elang, "pegang dulu gue mau ikat tali sepatu."

Lalu gadis itu berjongkok untuk mengikat tali sepatunya yang terlepas. Karena merasa tali sebelah kanannya terlihat longgar ia 'pun membuka lalu kembali mengikatnya dengan erat.

Setelah mengikatnya, ia kembali bediri. Menepuk-nepuk tangannya lalu meminta benda pipihnya kembali. Tapi, Elang tak langsung memberikannya.

"Waktu kemping gue hubungin lo kenapa nggak dijawab?"

"Sibuk Elang, data selulernya gue matiin," balasnya sedikit malas, "siniin hp gue!"

Permintaan gadis itu tidak dihiraukan. Elang malah memberikan sebuah tatapn mengintimidasi, "sibuk urus kegiatan atau sibuk sama kakak kelas?"

"Hmm?" Adara mengingat sesuatu. Ah, dia lupa mengganti loockscreen saking senangnya. Lantas dia langsung merampas handhpnenya. Mengganti fotonya yang bersama Askar menjadi fotonya bersama Elang.

"Nih gue udah ganti," katanya sambil memperlihatakan lookcscreenya.

"Lo keliatan santai bangat ya Ra, udah pro bangat selingkuhnya?"

RUMIT (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang