part 6

64 52 151
                                    

part 6
to cute to handle- off&gun🎶

-HAPPY READING-

Matahari pagi menyambut Adara saat ia keluar dari rumah. Kali ini Rahmat tak mendampinginya dikarenakan, kakaknya ada sift pagi di rumah sakit tempatnya bekerja.

Mengenai persoalan kemarin Adara dan Elang sudah baikan. Mereka berangkat ke sekolah bersama-sama, tentunya menunggunakan sepeda motor kesayangan Elang. Namun dalam perjalanan mereka ke sekolah, mereka sama-sama tak mengeluarkan suara.

Hingga akhirnya mereka sampai pada parkiran sekolah, Adara turun dari motor dan langsung beralalu pergi tanpa membuka helmnya. Jangan bilang Adara lupa, melainkan sengaja. Alasannya karena ingin ditegur oleh pacar. Sebut saja Adara sedang cari perhatian.

"Adara helmnya."

Sesuai dengan keinginannya, Elang menegurnya. Gadis itu lantas berbalik dengan senyuman jahilnya. Lalu mengangkat kepalanya agar si pacarlah yang melepasnya.

Elang terkekeh dengan tingkah laku pacarnya ini, sangat menggemaskan baginya.

"Habis beli tumbler baru lagi Ra?" tanyaya saat matanya tak sengaja melihat tumblur biru toska disamping tasnya.

"Mana?"

"Itu disamping tas lo," katanya sambil menunjuk tas Adara. Bukannya langsung menjawab, gadis itu malah mencoba melihat ke samping tasnya sehingga ia berkeliling di tempat. Elang langsung menghentikannya dengan memegang bahunya, "nanti pusing Adara."

Gadis itu berhenti berputar dengan memberikan senyuman ke Elang. Ia mencoba untuk tetap tenang karena jawabnnya mungkin akan membuat laki-laki remaja itu marah.

"Ini punya kak Askar. Tapi ... jangan salah paham, jangan marah-marah lagi. Kak Askar cuman minjamin doang."

"Kok?"

"Ya karena pacar lo ini capek bicara. Ternyata kak Askar jago ngegibah," jawab gadis itu sambil megajukan jempolnya.

"Ternyata sefrekuensi," timpal Elang dengan nasa suara rendah.

Lalu keduanya lantas meninggalkan area parkiran. Seperti biasanya Elang mengantar Adara ke kelas terlebih dahulu baru ke kelasnya.

Karena dalam perjalanan tak ada perbincangan Adara mengajukan pertanyaan, "Lang, kucing apa yang bikin deg-degan?"

"Apaan emang?" tanya Elang sebelum menjawab pertanyaan tersebut.

"The cat the cat kamu," jawab Adara lalu tertawa keras sambil menepuk-nepuk lengan Elang. Dia yang menggombal dia juga yang salah tingkah. Elang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sebagai tanggapannya.


---



Keadaan kelas XI MIPA 3 tidak terlalu berisik walupun kelasnya belum terisi guru. Alasanynya karena para murid-muridnya ini sibuk belajar untuk ulangan harian bahasa inggris.

Farhan datang menghampiri Adara yang asik membaca novel. Jika kalian bertanya mengapa ia tidak belajar karena Adara sangat malas belajar pada pelajaran yang membuat lidahnya selalu keseleo. Baginya, bahasa inggris itu pelajaran yang sulit dimengerti.

Tapi anehnya, disaat menyanyikan lagu Troye Sivan lidah gadis malah lancar membaca liriknya.

"Ara-ara."

Tedengar suara laki-laki memanggilnya dengan mengukiti nada yang sedang trend dalam dunia perwibuan. Mendengar itu membuat Adara sedikit kesal pasalnya namanya menjadi ejekan dari laki-laki sesat ini.

RUMIT (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang