Tidak terasa penyelidikan yang dilakukan Haru, Hiro, Hoshi, dan Hisao sudah sampai 3 hari, tapi tidak ada kejelasan apapun yang mereka dapatkan. Dan hari ini secara mengejutkan terdapat berita ditemukannya siswi yang hilang itu oleh salah satu murid kelas 1-A yaitu Hekima Nishimura
Siswi hilang itu ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi mengenaskan. Sehingga hari ini kegiatan belajar dan mengajar kurang efektif, karena guru-guru yang mengadakan rapat dan juga beberapa wartawan dan juga polisi meminta penjelasan Hekima tentang bagaimana menemukan siswi yang hilang itu
Dan hal itu membuat Hoshi sebagai ketua kelas berpura-pura menemani Hekima untuk mendengar secara langsung penjelasan itu darinya
Tapi Hekima ternyata bukan orang yang mudah ditanya-tanya sehingga dia meminta Hoshi yang menjelaskan apapun itu yang sudah dia ceritakan. Karena Hekima bukan tipe yang suka menjadi pusat perhatian, bukan tipe yang suka ditanya-tanya dan dia hanya akan mengatakan bahwa dia hanya kebetulan menemukan mayat itu
"Makasih, bro" Hekima menepuk pelan bahu Hoshi yang berjalan beriringan dengannya. Mereka habis dari sesi wawancara itu, dan juga habis dari ruang wali kelas mereka.
"Iya sama-sama. Tapi kamu beneran hacker?" Tanya Hoshi yang hanya memastikan kebenaran yang Hekima ceritakan padanya, yang tentunya hal itu tidak diberitahu kepada pihak polisi dan wartawan. Dan Hekima hanya mengangguk sembari meminum minuman kalengnya "Kamu nggak ngasih tau siapa-siapa selain aku?"
"Nggak"
"Kenapa?"
"Ketularan wartawan tadi ya, ketua? Cuma iseng ngasih tau aja. Dan keliatannya ketua bisa dipercaya" Hekima benar-benar begitu santai dalam mengatakan apapun, dan melakukan apapun. Tentu mengejutkan saat mengetahui dia adalah seorang hacker yang menemukan siswi hilang itu
"Punya tanda luka itu?"
"UHUKHH!!" Hekima tersedak minumannya setelah mendengar pertanyaan itu, sedangkan Hoshi hanya memasang wajah biasa saja. Hekima dengan cepat menolehkan wajahnya, memastikan tidak ada orang di koridor selain dirinya dan Hoshi. Lalu dia menarik tangan Hoshi dan memojokkan tubuh Hoshi yang kini berada di tengah-tengah kedua lengannya
"Apa? Aku benar ya? Kamu punya tanda luka itu"
"Diam!"
"Tenang aja, bukan cuma kamu. Aku, dan tiga teman kita yang lain ada yang punya juga." Ucap Hoshi yang sudah menduga sejak awal bahwa laki-laki didepannya memiliki tanda luka yang sama sepertinya "Sekolah ini mungkin memiliki hal busuk lainnya. Kami membutuhkan bantuan mu untuk itu. Kami juga sedang mencari tau tentang tanda luka itu"
"Siapa maksudmu dengan 'kami'?" Tanya Hekima, tubuhnya tidak bergerak sama sekali, masih dengan mengurung tubuh Hoshi ditengah-tengah kedua lengannya
"Aku nggak bisa kasih tau sekarang. Bagaimana kalo kamu ikut berkumpul malam ini dengan kami? Ini juga untuk membahas yang aku sebutkan tadi" Hoshi tau bahwa Haru, Hiro, dan Hisao pasti tidak senang bahwa dia memberitahukan tentang mereka pada seseorang yang bahkan belum setuju untuk bekerja sama dengan mereka
"Oke" jawabnya singkat.
"Ya ampun Hoshi, aku tidak menyangka kamu selama ini tidak suka cewek"
Hoshi dan Hekima menoleh dengan cepat saat mendengar suara orang lain. Dan Hiro dengan wajah meledeknya berdiri tidak jauh dari mereka. Seketika Hekima menjauhkan dirinya dari Hoshi setelah menyadari posisi mereka memang sangat mencurigakan, sedangkan Hoshi menggeleng dengan panik menanggapi ucapan Hiro
"Hiro kamu salah paham"
"Iya iya aku bercanda" Hiro mengalihkan pandangannya pada Hekima. Bisa dibilang Hiro sudah ada didekat mereka cukup lama sehingga dia dapat mendengar pembicaraan mereka, dan mengetahui fakta tentang Hekima "Welcome to the club"
***
"Tubuhnya penuh lebam dan darah keluar dari hidung, mata, dan mulutnya..." gumam Hisao sembari menulis tentang keterangan tubuh siswi yang hilang saat ditemukan. Kali ini bukan penyelidikan untuk siswi yang hilang itu, tapi penyelidikan tentang siapa yang melakukan hal itu, dan apa tujuannya. "Hiro tidak akan berpaling dari mu kok, Haru"
Meski Hisao fokus menulis tapi dia tetap tau bahwa Haru terus menatap ponsel, seperti menunggu sesuatu, dan Hisao menebak bahwa Haru menunggu pesan dari Hiro yang kini pasti sedang bersama Hoshi
"Dih"
Hisao tertawa mendengar tanggapan Haru.
"HOLLAAA"
Hisao menghentikan kegiatan menulisnya dan menolehkan wajahnya pada sosok yang menyapa mereka, karena tidak ada siapa-siapa selain mereka didalam kelas, jadi kemungkinan besar sapaan itu tertuju pada mereka berdua. Dan sosok laki-laki dengan senyum lebar polos duduk disampingnya. Laki-laki itu tidak asing karena mereka berada dikelas yang sama
Hideki Ishikawa.
Siswa paling ceria, heboh, dan aktif dikelas.
Dan kini yang mengejutkan adalah kehadirannya yang tidak diketahui. Dia tiba-tiba saja sudah duduk disampingnya Hisao. Bahkan Haru yang memiliki penciuman tajam pun seperti tidak menyadari kehadiran Hideki sebelumnya, dan Hisao sendiri yang memiliki pendengaran tajam tidak mendengar suara pergerakkan apapun
"H-hai" balas Hisao canggung, sedangkan Haru hanya diam saja---dia hanya banyak bicara saat bersama Hiro---Hisao tidak akrab sama sekali dengan manusia hyperactive satu ini dan dia yakin bahwa Haru pun tidak akrab dengannya. Membuat dia merasa aneh, dan sedikit penasaran dengan apa tujuan Hideki "Ada apa?"
"Ah iya itu loh siswi yang hilang itu udah ketemu" jawab Hideki dengan suara yang cukup keras, seperti sedang melakukan pengumuman saja "Tapi udah meninggal, kasian ya"
Hisao hanya menghela napas berat. Dia sudah tau. Dan semua sudah tau.
"Iya, aku sudah tau. Terimakasih informasi yang bermanfaatnya"
Hisao kembali melanjutkan tulisannya, sedangkan Haru sepertinya menyadari sesuatu. Dia terlihat fokus pada Hideki yang kini hanya berceloteh tidak berguna. Dia menyadari bahwa Hideki tidak sebodoh kelihatannya. Dia menutupi sesuatu tentang dirinya dengan tingkahnya yang seperti itu
"Katakan saja sebenarnya ada apa kamu datang kesini" ucap Haru yang membuat celotehan Hideki terhenti dan juga membuat Hisao menghentikan kembali kegiatan menulisnya "Tidak usah berbasa-basi"
"Kamu serius banget Haru. Padahal kan mau ngajak ngobrol dulu" Hideki tertawa sebentar sebelum wajahnya berubah menjadi serius "Aku yang menemukan mayat itu. Aku yang menaruh mayat itu didekat pembuangan sampah asrama. Aku sengaja melakukannya agar Hekima yang menemukan mayat itu. Karena aku yakin dia meretas kamera keamanan sekolah dan asrama"
"Bagaimana kamu menemukannya?"
"Sulit untuk menjelaskannya. Tapi aku hanya akan memberi tau kalian bahwa aku juga memiliki tanda luka itu, sama seperti kalian berlima" Hideki menyeringai melihat keterkejutan Hisao, dan raut wajah datar Haru yang seperti sudah menduga semuanya. "Kita berenam sama-sama lulusan dark room. Dan mendapat misi untuk membongkar kebusukan sekolah ini"
"Dan mengalahkan pimpinan organisasi 'the maze' untuk Papa" lanjut Haru yang membuat Hisao menyeringai semakin lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
H6 Team
General FictionTentang 6 murid yang menyelidiki kasus penculikan di sekolahnya yang seolah begitu di tutup-tutupi dan di wajarkan oleh sekolah