0.8

4 3 0
                                    

Haru yang duduk di tepi kolam melirik seseorang yang baru saja datang, dan disambut ketua klub renang mereka. Seorang laki-laki berambut cukup panjang, dengan tubuh yang bagus, dan Haru menebak bahwa dia adalah murid dari kelas elite yang ditunggu-tunggu anggota lainnya, karena dia harus melakukan test masuk anggota OSIS

"Perkenalkan semua ini Ren Matsuoka" ucap ketua klub, sedangkan seseorang yang bernama Ren itu hanya membungkukkan badan tanda perkenalan

Secara tiba-tiba tatapan Haru dan Ren bertemu, tatapan yang sama sama tajam. Haru merasa bahwa Ren sudah mengetahui apa yang menjadi tujuannya. Dan itu membuktikan bahwa murid kelas elite bukan murid biasa, mereka benar-benar berhubungan dengan organisasi The Maze. Mereka pasti mengetahui semuanya

Walaupun Haru merasa bahwa murid kelas elite yang menjadi kakak-kakak kelasnya tidak mengetahui apapun. Yang berarti hanya murid kelas elite angkatannya

"Baiklah, untuk hari ini sampai disini saja ya. Terimakasih semua"

Haru membungkukkan badannya setelah ketua klubnya mengatakan itu. Lalu dia langsung mengambil handuk dan berjalan ke ruang ganti, dan merasakan bahwa Ren berjalan disebelahnya, seakan-akan dia juga menuju ke ruang ganti, padahal dia masih memakai baju seragamnya. Seketika Haru menghentikan langkahnya

Dan Ren pun menghentikan langkahnya.

"Kenapa kamu mengikuti ku?" Tanya Haru dengan suara berat yang terkesan dingin, tapi tatapan tajam Ren tidak kalah dingin

"Hanya penasaran dengan tujuan mu"

"Tentu ke ruang ganti"

"Tujuan mu padaku" bisik Ren tepat didekat telinga Haru "Kamu tidak akan menang melawan ratu terakhir. Kami satu langkah lebih maju dari kalian yang bahkan tidak mengingat pelatihan kalian" ucapnya, kali ini tidak didekat telinga Haru. Sedangkan Haru hanya memasang wajah santai yang terkesan meremehkan

"Lebih maju ya? Aku bahkan sudah tau siapa ratu terakhir itu. Jadi jagalah ratu yang sangat kamu cintai itu, jangan sampai jatuh cinta pada salah satu rekanku" bisik Haru tepat didekat telinga Ren, dan dia menyeringai saat melihat raut wajah terkejut Ren. Yap, ada beberapa yang sudah dia ketahui sejak awal, namun tidak dia ceritakan pada yang lainnya

"Haru! Cepatlah, idiot!"

Haru melirik seseorang yang meneriakinya, dan seketika wajahnya berubah, dia segera menghampiri seseorang itu, meninggalkan Ren yang masih menahan rasa kesalnya

"Kenapa kamu disini, Hiro?" Tanya Haru yang cukup bingung dengan kehadiran Hiro, tapi Hiro tidak menjawab, dia menarik tangan Haru ke dalam ruang ganti. Hiro tidak peduli dengan keterkejutan anggota lainnya saat dia---yang seorang gadis---masuk ke ruang ganti klub renang laki-laki "Hiro kamu tunggu di luar saja"

"Tidak! Cepat pakai baju, lagi pula aku tidak melihatmu dan melihat mereka sebagai laki-laki" ucap Hiro yang tidak seindah wajahnya, sedangkan Haru menurut saja dan segera memakai baju seragamnya. Tidak menghiraukan Hiro yang menatapnya intens, dan tidak menghiraukan anggota klubnya yang berbisik-bisik tentang dirinya dan Hiro

Tak lama Haru sudah memakai seragamnya, dan berjalan ke arah Hiro

"Ayo, aku sudah" ucapnya, lalu Hiro lebih dulu melangkah keluar dari ruangan itu "Aku duluan semua, terimakasih untuk hari ini" dia membungkukkan badannya tanda berpamitan, dan langsung segera mengejar Hiro keluar "Ada apa sebenarnya, Hiro?" Tanya Haru setelah mereka berjalan beriringan dan setelah keluar dari natatorium

"Kiyoko, dia menjadi temanku sekarang. Dia bercerita bahwa dia seharusnya masuk ke kelas elite. Namun karena dia bukan anak kandung dari keluarganya, dia tidak bisa masuk. Dia kenal beberapa anak kelas elite juga"

"Lalu kenapa?" Tanya Haru yang tidak mengerti apa yang Hiro coba sampaikan. Dan Hiro terdiam sebentar. Dia mungkin juga bingung apa sebenarnya yang ingin dia coba sampaikan pada Haru

"Tidak apa-apa sih, cuma cerita saja"

***

Seperti biasa setelah pulang sekolah mereka akan berkumpul dikamar asrama Hiro. Dan itulah yang mereka lakukan sekarang. Mereka sedang menceritakan masing-masing kisah mereka hari ini, dan gangguan mereka saat ini. Intinya mereka belum serius melaporkan apa yang mereka dapatkan hari ini, mereka hanya menceritakan hal yang biasa

"Band kurang satu anggota untuk jadi vokalis."—Hekima

"Tolong tips mendekati cewek super jutek"—Hisao

"Aku memiliki teman baru sekarang. Kiyoko namanya"—Hiro

"Dimohon semua untuk berteman baik dengan Mina"—Hideki

"Aku butuh teman untuk masuk OSIS. Aku tertekan dengan yang lain"—Hoshi

"Diam kalian! Satu-satu lah" ucap Haru yang seakan menjadi penenang dari kehebohan mereka "Tentang masalah Hekima, bukannya tadi kamu bilang mau menjadikan Mina jadi Vokalis?" Tanya Haru karena tadi Hekima bercerita akan menjadikan Mina menjadi vokalis untuk Asahi, namun sayangnya Mina menolak, meskipun Asahi bilang tidak masalah jika memang Mina tidak mau

"Dia tidak mau. Tadi aku sudah bilang, kan"

"Hiro saja bagaimana? Dia keliatan nganggur tuh" ucap Hisao sembari melirik Hiro yang duduk disampingnya

"Kurang ajar! Aku sudah masuk klub seni melukis. Kiyoko saja bagaimana?" ucap Hiro yang menawarkan teman barunya itu, karena saat di kantin Kiyoko tidak sadar menyanyikan sebuah lagu, dan suaranya sangat bagus. Bahkan sebenarnya Hiro ingin menghubungi Hekima untuk mengajak Kiyoko bergabung ke band, tapi dia baru ingat kalo dia tidak punya nomornya

"Yasudah berarti masalah Hekima selesai ya" Haru menatap Hoshi yang tampak sedikit frustasi "Jadi kamu nggak ingin sendirian, Hoshi?" Tanyanya dan ditanggapi anggukan dari Hoshi "Ada yang berminat masuk organisasi OSIS menemani Hoshi?" Tanya Haru lagi, tapi hanya ada keheningan, mereka sepertinya tidak ada yang berminat memasuki OSIS

"Mina saja, nanti aku paksa dia. Dia bisa diandalkan kok" Hideki mengusulkan Mina untuk menemani Hoshi, walaupun tingkah Mina memang terlalu aktif, tapi kalo masalah otak dia juga pintar, dan pandai membaca situasi. Hal itu akan membatu Hoshi saat anak kelas elite membuatnya tertekan. Dan seketika Hoshi langsung mengangguk setuju

"Mina siapa? Aku kira hubungan kita istimewa, Hideki" Hiro memasang wajah berpura-pura kecewa, dan menangis. Dia juga mengguncang bahu Hideki yang duduk disampingnya seakan dia meminta penjelasan

"Dia hanya temanku, Hiro. Kamu tetap yang nomor satu" ucap Hideki sembari menyentuh kedua pipi Hiro, dan Hiro hanya tertawa mendengar hal itu, berbeda dengan empat lainnya yang merasa jijik dengan ucapan dan tingkah Hideki. Dan mereka juga sedikit cemburu saat Hiro yang sering tertawa dengan Hideki. Sedangkan dengan mereka malah sebaliknya, mengerikan.

"Okay sekarang tentang Hisao yang menghadapi cewek jutek. Ada bisa kasih saran?" Hanya ada keheningan setelah perkataan Haru, yang artinya mereka semua tidak tau bagaimana menghadapi cewek jutek---walaupun Hiro salah satunya---Dan Hisao hanya menghela napas pasrah bahwa dia akan berpikir sendiri bagaimana caranya "Jadi masalahnya selesai y---"

"Apa-apaan? Masalahku belum diselesaikan" Hiro dengan cepat memotong ucapan Haru

"Kamu bahkan tidak punya masalah hari ini, Hiro"

"Sebenarnya aku memiliki masalah dengan laki-laki dari kelas elite yang tadi mengganggu Kiyoko"

"SIAPAAA?!!" mereka berteriak bersamaan, kecuali Haru, karena dia tidak suka berteriak. Mereka terkejut, dan juga khawatir dengan Hiro

"Alpha Rider"

H6 Team Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang