Seperti biasa Hiro selalu yang menjadi pertama datang ke kelas. Namun kali ini sedikit berbeda karena tak lama setelah Hiro melangkah masuk ke dalam kelas, seorang gadis yang juga menjadi murid di kelas itu datang. Gadis tercantik yang ada di kelas 1-A, dan mungkin gadis tercantik di angkatan
Kiyoko Okuhara.
"Selamat pagi, Hiro" sapanya begitu berdiri di samping Hiro, sedangkan Hiro hanya mengangguk dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti menuju kursinya "Kamu sering datang pagi-pagi ya? Rajin banget" ucapnya ramah, Kiyoko selalu baik pada semua orang, tapi sayangnya kali ini dia salah mengajak orang bicara
Hiro tidak ada sedikit pun keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, apalagi berteman. Semua itu juga tidak lain karena trust issue yang Hiro miliki. Dia tidak percaya pada orang lain lagi sejak kelas 1 SMP. Itu karena seseorang yang dia percayai, seseorang yang menjadi teman dekatnya, mengkhianatinya
Dia mencuri karya lukisan milik Hiro, mengklaimnya, dan menjualnya atas nama dirinya.
Tapi yang paling memicu trust issue nya adalah pamannya, dan bibinya. Bibinya yang sering menjelek-jelekan Ibunya Hiro yang tidak lain adalah kakaknya sendiri. Pamannya yang sering mencuri uang keluarganya, dan yang paling parah, pamannya yang sering melecehkannya, dan mencoba untuk memperkosanya
Semua itu pemicu trust issue Hiro. Sampai saat ini dia tidak bisa mempercayai siapapun
"--ro...Hiro..." Hiro tersadar dari lamunannya. Matanya kini menatap wajah Kiyoko yang menatapnya cemas. Gadis itu duduk didepannya "Kamu kenapa? Wajah kamu pucat loh, dan tadi aku panggil kamu diam aja" Kiyoko menyentuh kening Hiro, memastikannya tidak panas
"Aku baik-baik aja" Hiro menepis halus tangan Kiyoko yang berada di keningnya
"Oh iya, panggil aku Kiyoko ya. Aku duduk di sana" Kiyoko menunjuk kursinya yang berada paling depan, jajaran yang sama dengan Hiro "Kalo ada apa-apa bilang aja ya, Hiro. Salam kenal, dan nanti istirahat kita ke kantin bareng ya" ucapnya seolah tidak mengerti bahwa Hiro sama sekali tidak tertarik
"Hn."
"Aku...aku ingin berteman dengan Hiro. Aku tau mungkin sikap ku tidak cocok dengan Hiro. Tapi aku sangat ingin berteman dengan Hiro---"
"Aku tidak ada waktu untuk berteman" Hiro memotong dengan cepat ucapan Kiyoko. Dia tau bahwa Kiyoko tidak benar-benar ingin berteman dengannya, begitu pula dengannya. Kiyoko mungkin hanya merasa kasihan karena dia selalu tampak sendirian "Kamu nggak perlu merasa kasihan"
"Nggak kok! Aku...aku bukan...aduh!" Gadis itu terlihat panik "Aku memang ingin berteman denganmu."
Hiro terdiam. Menatap mata Kiyoko dengan seksama, mencari tau apa yang gadis itu sembunyikan. Walaupun Hiro merasa bahwa Kiyoko memang gadis yang baik, dan tidak berniat jahat padanya. Tapi tetap saja dia tidak bisa percaya, dia sulit menerima, dan---ya! Hiro menemukan sesuatu yang tersirat dimata gadis itu
"Kamu menyukai Haru, kan?"
"EHHH!" Kiyoko berteriak panik, dia menggeleng dengan cepat "A-aku tidak---ah maksudku iya, tapi..." Dia terdiam sesaat "Aku menyukainya saat melihat kalian---Kamu mengerti, kan? Aku...menyukai kedekatan kalian. Jadi aku---ah! Aku menyukai kalian berdua bersama! Sangat suka!" Ucapnya penuh semangat, sedangkan Hiro terbelalak terkejut
"TIDAAAK!! APA MAKSUDMU AKU DEKAT DENGANNYA?"
Kiyoko kembali tersenyum manis seperti biasanya
"Sejak awal aku sangat ingin berteman denganmu. Dan aku sering berusaha mendekati mu, lalu tidak sengaja aku melihat kalian berduaan. Kalian berdua sangat cocok" Kiyoko tersenyum lebar dengan polos, tanpa menghiraukan wajah Hiro yang tidak karuan. Marah, malu, terkejut, dan sebagainya bercampur dalam perasaan Hiro
Dan sepertinya Kiyoko berhasil melewati rintangan untuk menjadi teman Hiro.
***
"Hahahaha" Hideki tertawa mendengar ucapan teman perempuannya itu. Tangannya mengusap leher dan wajahnya yang berkeringat dengan handuk kecil, karena dia baru selesai latihan klub "HEI HISAO!!!" teriak Hideki saat melihat Hisao yang kini menghentikan langkahnya karena panggilan itu
Hideki langsung berlari menghampiri Hisao yang mungkin juga habis latihan klub, dan teman perempuannya berlari kecil dibelakangnya
Mina Fukushima.
Gadis cantik yang juga murid kelas 1-A. Gadis yang tidak kalah hyperactive dari Hideki
"Apa?" Tanya Hisao setelah Hideki berdiri didepannya. Lalu tatapannya beralih pada Mina yang berdiri di samping Hideki "Mau pamer pacar, huh?" Tanyanya lagi, dan langsung ditanggapi tawa dari Hideki dan Mina. Sedangkan Hisao memasang ekspresi datar. Jika mereka memang berpacaran, mereka akan menjadi pasangan paling serasi disekolah ini
"Pacar? Kamu ini jangan cemburu begitu lah, Hisao" ledek Hideki yang menimbulkan ekspresi jijik pada wajah Hisao, lalu dia melirik Mina yang masih tertawa "Kami ini teman satu fandom. Kami menyukai Pink Noir" ucapnya lalu melakukan tos tangan yang cukup rumit dengan Mina, setelah itu mereka dance sembari menyanyikan sebuah lagu
"Summer sunshine
Hot guys on the beach and gettin' a tan
Summer sunshine
Oh oh, oh oh
Summer sunshine
Falling asleep with my toes in the sand
Summer sunshine
Oh oh, oh oh---""Guys, stop it, okay? Cukup, itu sudah cukup. Terimakasih penampilan yang memukau nya" Hisao menghela napas berat melihat tingkah duo hyperactive dikelasnya itu
"Berminat memasuki fandom Pink Noir? Kalo minat hubungi aku aja ya. Nanti kita dance, nyanyi, dan streaming bareng" ucap Mina dengan penuh semangat, sedangkan Hisao hanya menggeleng lemas, sama sekali tidak minat, dan tidak tertarik "Kalo gitu aku pergi duluan deh. See you, boys!" Mina mengedipkan sebelah matanya, lalu pergi berlari kecil sembari melambaikan tangannya
"Kalian akan menjadi pasangan paling aneh, heboh, dan juga berisik di sekolah ini" Hisao kembali melanjutkan langkahnya bersama Hideki yang berjalan disebelahnya
"Kami bukan pasangan, Hisao" Hideki kembali membantahnya. Dan Hisao tidak peduli "Oh iya, aku harus berganti baju dulu. Kamu mau ikut?" Hideki kembali tersenyum meledek, dan Hisao menggeleng cepat, dia sangat tidak sudi menemani Hideki berganti pakaian. Tapi seketika senyum Hideki menghilang, wajahnya berubah serius "Mina cukup bisa diandalkan"
"Maksudmu?"
"Dia mengetahui banyak anak anak kelas elite, dan baru saja aku berkenalan dengan salah satunya. Keiji Hiyori. Dia ramah, lembut, dan terkesan baik. Tapi aku yakin dia mengetahui bahwa aku mengincar sesuatu darinya. Dia tidak sebodoh itu" Hideki melirik Hisao yang menatap lurus "Bagaimana denganmu?"
"Gadis itu...Misaki Matsuda...dia bahkan lebih jutek, galak, dan dingin dari Hiro. Ini akan sulit untukku"
"Apa maksudmu menyebut namaku?"
Hisao dan Hideki melebarkan mata mereka saat seorang gadis berambut hitam panjang tiba-tiba sudah berdiri dihadapan mereka, dan menatap mereka tajam. Membuat Hisao mematung, sulit menjawab pertanyaan Misaki, sedangkan Hideki kembali pada dirinya yang biasanya. Dia tertawa sebentar, lalu memukul-mukul punggung Hisao
"Ah ini temanku katanya menyukaimu. Dia bilang kamu sangat keren" ucap Hideki yang membuat Hisao lebih terkejut, dan tentunya kesal
"Disgusting!" Misaki langsung melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Hisao dan Hideki
"Apa-apaan itu?!!" Kesal Hisao yang tidak terima Hideki mengatakan bahwa dia menyukai Misaki, karena tentu itu bohong, dan juga akan menimbulkan kecanggungan, lalu semua akan bertambah sulit "HEIII! JANGAN PERGI!!!" teriak Hisao saat Hideki berlari pergi meninggalkannya
"Aku harus berganti baju, Hisao. Jangan kangen, bye!" ucapnya sebelum berbelok di koridor
KAMU SEDANG MEMBACA
H6 Team
General FictionTentang 6 murid yang menyelidiki kasus penculikan di sekolahnya yang seolah begitu di tutup-tutupi dan di wajarkan oleh sekolah