07

70 12 2
                                    

Pagi ini seokjin menuruni anak tangga dengan tidak semangat, selain tubuhnya yang terasa lelah, kepalanya juga terasa pusing dengan mata yang memanas, bahkan seokjin yakin jika sekarang matanya sudah memerah karena semalaman menghadap layar laptop untuk memeriksa beberapa email yang dikirim oleh kakeknya hingga pukul 2 dini hari.

Dan nyatanya keadaan menjengkelkan itu belum berakhir ketika dirinya sudah di hadapkan pada wajah gong yoo dan jungkook yang tengah duduk di meja makan dengan yoona yang tampak melayani mereka dengan telaten, padahal ada maid di sekitar mereka.

"Oh nak, kau sudah siap rupanya. Kemarilah dan sarapan bersama"_yoona melambaikan tangannya yang memegang sendok, menyuruh seokjin untuk duduk di sebelah Jungkook yang tampak lahap memakan sarapannya

Seokjin hanya mengangguk, dia duduk di sebelah jungkook dan menerima piring yang di ulurkan yoona. Wanita cantik itu mengambilkan nasi dan beberapa lauk yang ditaruh di piring putranya dengan senyum mengembang.

"Ini terlalu banyak eomma" Ujar seokjin saat melihat makanan di piringnya

"Ini sudah sedikit nak, dan kau bilang terlalu banyak? Kau bisa sekurus tulang jika terus begini" Yoona merasa prihatin, disaat anak seusia seokjin memiliki porsi makan yang cukup baik, putranya justru hanya makan lima sendok nasi setiap harinya. Mungkin itulah alasan mengapa Seokjin bisa kurus sekarang

"Aku serius eomma, ini terlalu banyak, aku tak sanggup menghabiskannya" Jawab Seokjin dan menggeser piring kearah jungkook "jung, kau yang makan ya, remaja seusiamu memerlukan nutrisi yang banyak"

Jungkook hanya terdiam dan menatap ayah serta yoona bergantian, meminta ijin untuk memakan sarapan Seokjin yang sebenarnya sangat sedikit menurutnya "hhh.... Baiklah. Tapi jin hyung, apa yang dikatakan bibi benar, kau bisa sekurus tulang jika terus begini"

Seokjin tersenyum kecil, mengusap surai hitam jungkook dan menggeleng "tidak akan. Nah makanlah yang banyak ya, adik bongsor"

Jungkook cemberut tapi tak lama anak itu tertawa juga dan memakan sarapan seokjin dengan semangat, membuat siapa saja akan merasa senang melihat cara makan jungkook, begitu juga dengan seokjin.

"Lalu kau ingin sarapan apa nak? Biar eomma buatkan"

"Roti saja sudah cukup untukku" Ucap seokjin dan mengambil roti tawar didepannya kemudian mengoleskan selai nanas di atasnya.

"Kau sakit nak? Wajahmu terlihat pucat" Gong yoo bertanya yang membuat semua orang memperhatikan wajah seokjin

"Tidak paman, aku hanya kurang tidur saja. Belakangan ini kegiatanku sangat padat"

Gong yoo menghela nafas dan tersenyum hangat "jangan terlalu memforsir tubuhmu, kau bukan robot, bahkan robot pun bisa rusak jika terus dipaksa bekerja"

"Benar nak, bekerja dengan keras itu bagus, tapi jangan sampai melupakan istirahat. Kau sudah cukup membuat eomma bangga dengan prestasimu tanpa harus memaksakan tubuhmu untuk terus bekerja"

Seokjin hanya tersenyum. Tak tahukah yoona jika dia melakukan semua ini untuknya? Untuk memuaskan kediktatoran kakeknya?

"Hyung, bagaimana jika kau mengambil cuti di sekolahmu dan berlibur denganku? Kita bisa ke luar negri untuk menghilangkan penat" Usul jungkook

"Benar, kau bisa mengambil cuti dan berlibur dengan jungkook. Kalian hanya perlu memilih destinasi yang ingin dikunjungi dan berangkat, soal biaya dan sebagainya biar paman yang urus"

Jungkook mengangguk semangat sedangkan seokjin menghela nafas. Tubuhnya benar benar lelah dan berlibur hanya akan membuatnya semakin lelah. Lagipula seokjin lebih suka menghilangkan penat bersama seon ho daripada jungkook yang hiperaktif.

Paper HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang