Hari masih pagi, jam baru saja menunjukkan pukul 06.00 tapi rumah megah itu sudah di penuhi oleh rengekan jungkook yang masih tak rela jika seokjin tak ikut berlibur bersama mereka ke Prancis. Sedangkan seokjin hanya menguap lebar dan menatap jungkook dengan jengah. Ayolah, dia baru saja bangun tidur dan sudah di ganggu begini? Siapa yang tidak kesal coba.
"Berhentilah merengek jung, kau sudah besar. Lagipula ada ibuku yang akan ikut" Ucap seokjin sambil menyikat gigi di kamar mandi dengan jungkook yang setia mengikutinya
"Tapi aku ingin seokjin hyung ikut juga, liburan dengan appa dan bibi yoona akan terasa membosankan jika hyung tidak ikut"
"Sekali tidak tetap tidak jung, aku kan ada turnamen basket, jika aku ikut lalu bagaimana dengan turnamenku?"
"Apakah turnamen mu tidak bisa diundur dulu?"
"Mana ada turnamen yang diundur!" Sewot seokjin dan keluar dari dalam kamar mandi
"Tapi hyung, ini liburan pertama kita selama dua tahun kita kenal, masa jin hyung tidak mau ikut sih? Nanti nyesel lho, jadi ikut ya, ya, ya, ya jin hyung"
"Aish" Kesal seokjin dan mengarahkan sekotak tisu dengan mata tajam"diam atau aku akan menyumpal mulutmu dengan ini!" Ancamnya
"Hyung... " Jungkook menatap seokjin dengan mata berkaca kaca. Demi apapun, dia sangat menantikan liburan ini bersama seokjin, tapi jika orangnya saja tidak mau ikut, lalu apa gunanya dia menantikan selama ini?
Seokjin menghela nafas, dia menyuruh jungkook untuk duduk di ranjangnya yang langsung dituruti oleh jungkook "dengarkan aku jung. Tolong hormati keputusanku, aku tak ikut bukan karena tak ingin, tapi ada tanggung jawab yang harus ku lakukan. Jika tiba tiba aku tak ikut turnamen, apa yang akan terjadi dengan tim ku nanti? Kau mau aku disalahkan karena tak ikut dan lebih memilih untuk berlibur ke Prancis?"_bohong, masa bodoh dengan turnamen basket itu, toh seokjin sudah keluar juga.
Jungkook menunduk dengan ekspresi sedih yang membuat seokjin kembali menghela nafas "begini saja, saat kau berlibur, kau boleh kirim foto apa saja yang kalian lakukan disana padaku, menceritakan apa saja yang kau lihat, aku akan mendengarkannya"
Ada binar bahagia dimata jungkook walaupun sedikit. Pemuda itu segera menegakkan kepalanya dan menatap seokjin "benar ya... Hyung jangan bohong lho nanti dosa"
"Iya, sekarang keluarlah dulu, aku akan mandi dan bersiap pergi ke sekolah"
Jungkook mengangguk dan menyunggingkan senyum hingga gigi kelincinya terlihat dan segera keluar dari kamar seokjin. Sedangkan seokjin sudah bernafas lega, akhirnya dia terbebas dari jungkook. Terkadang seokjin sering heran sendiri, jungkook berumur 15 tahun tapi kenapa kelakuannya lebih mirip anak 5 tahun?
-
-
-
-
"Bagaimana, kau berhasil membujuk hyung mu?" Tanya yoona yang sedang meletakkan sebuah pancake di atas piring"Dia tetap tidak mau ikut" Jawab jungkook dan mendudukkan dirinya di meja makan dengan lesu
Gong yoo hanya menggeleng, dia heran mengapa jungkook sangat menempel pada seokjin, apa apa ingin selalu bersama seokjin padahal dia sendiri tahu jika seokjin selalu menolaknya.
"Kau harus mengerti kook, hyung mu kan ada turnamen besar tiga hari lagi, jika dia ikut bagaimana dengan turnamennya? Bagaimana dengan tim basketnya?" Ujar gong yoo memberi pengertian
"Aku tahu itu, hanya saja..... Akan lebih asik jika ada seokjin hyung disana"
"Apakah dengan kami tak asik nak?"
"Bukan begitu appa, tapi kalian terlalu tua untuk diajak naik rollercoaster di Disneyland nanti"
Gong yoo langsung tersedak tehnya sendiri sedangkan yoona hanya menggelengkan kepala, tak percaya akan pemikiran polos jungkook, walaupun ucapan anak itu ada benarnya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Heart
Fanfiction"Untukmu yang selalu kucinta dari dulu, sekarang, dan masa yang akan datang" Seokjin selalu menjadi anak yang baik, dia tak pernah sekalipun menentang perintah ibunya, menjadikan sang ibu nomer satu di hidupnya. Tapi apakah dia bisa selalu seperti i...