Seorang gadis tengah menyisir rambut coklatya di depan cermin sambil sesekali melihat notifikasi yang terus masuk di handphonenya
"Dek,,cepet sarapan"teriak Dean dari bawah
Dengan langkah cepat Lea keluar dari kamar dengan membawa tas di punggungnya
Kini ia sudah tumbuh menjadi gadis cantik percis seperti mama mereka. Lea menginjak kelas 11 di salah satu SMA yang terkenal di kota Jakarta
Dion kini sudah memegang perusahaan ayahnya yang kini sedang naik daun
Sementara dean sudah sukses menjadi dokter umum dan membuat rumahsakit sendiri.
Waktu berjalan sangat cepat tapi kasih sayang diantara tiga bersaudara ini rasanya tak pernah berkurang dan berubah
Lea masih menjadi adik kecil bagi Dean dan Dion,walaupun kini Lea menginjak usia remaja,tapi tetap saja bagi mereka Lea adalah peri kecil yang akan Selalu membawa kebahagiaan untuk mereka
"Selamat pagi Abang"Lea tersenyum cerah seperti biasanya
"Pagi"jawab Dion yang sudah memakai jas hitam kebanggaannya
"Pagi"jawab dean setelahnya
"Dah cepet makan,nanti keburu kesiangan"Dion terkekeh
"Ih Abang Lea nasinya jangan pake sayur ya"mohon Lea ketika Dean menuangkan sayur soup ke mangkoknya
"Sayur baik buat tubuh dek"Dion terkekeh
"Aaa,,buka mulutnya,biar Abang suapin"Dean menggantungkan sendok di depan mulut Lea
"Lea udah gede bang"ucap lea
"Iya kamu udah gede,tapi kalau kamu makan sendiri bisa cuma 3 suap kamu makanya"ucap Dean
Gadis itu tak suka dengan sayur,hingga Dean Selalu menyuapi Lea ketika makan dengan sayur.katanya sayur itu rasanya aneh.
Tapi Lea bukan tipe yang sangat tidak suka dengan sayur,lebih tepatnya Lea malas kalau makan dengan sayur.
Setelah selesai makan Lea memakai sepatunya bersiap untuk berangkat sekolah karena Rio sudah menunggunya di depan rumah
Sebenarnya Lea bisa saja diantar oleh dean, Dion,atau pak Mamat yang kini masih menjadi keamanan di rumah itu
"Kamu gak mau berangkat sama Abang aja dek?"tanya Dean
"Gak,,adek biar sama Rio aja,kan kita se arah kalau Abang nganter Lea dulu yang ada Abang telat ke rumahsakit
"Tapi Abang bisa Anter,bang Dion juga dia kan Presdir di kantor jadi gak akan ada masalah kalau telat"ucap Dean
"Bang,,biar Lea berangkat sama Rio aja,kan Abang juga udah tau Rio kayak gimana,dia bakal Anter Lea sampai tujuan dengan selamat"kekeuh Lea
"Ya walau ngeselin tuh anak"lanjut Lea dalam hati
"Emm yaudah,hati hati ya"Dean mengelus puncak kepala Lea lalu mencium sekilas pipi lea yang dibalas ciuman dari Lea begitupun dion ia memperingatkan Lea agar tidak makan sembarangan dan lainnya
"Yo jalanin motornya jangan ngebut"ucap dion pada Rio
"Siap bang"Rio tersenyum dengan kedua lesung Pipit di pipinya
"Dek kamu pake shot kan?"tanya dean pasalnya Lea hanya memakai rok selutut dan jangan harap Lea mau duduk menghadap pinggir seperti cewek lainya
"Iya bang iya,,masa iya Lea naik motor gak pakai shot"Lea kesal
"Iya Abang cuma ngingetin kamu yang suka lupa"dean terkekeh
"Makasih Abang ku sayang"Lea tersenyum
"Kita berangkat bang"ucap Rion yang diangguki Dean dan Dion lalu setelahnya motor ninja itu melaju meninggalkan pekarangan rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother twins
HumorNew story !!baca dulu aja semoga kalian suka Real karangan sendiri,plagiat jauh jauh!yang suka sama ceritanya silahkan baca jangan lupa komen dan vote juga,belajar menghargai penulis. Jangan nilai dari cover,sinopsis,atau prolog,baca dulu ceritanya...