20.mabuk

100 6 0
                                    

Vote dulu sebelum baca ya,jangan lupa komen juga supaya aku semangat publish nya!!

hari berjalan dengan sangat cepat hingga tak terasa malam sudah datang.

baru saja beberapa jam ia di newyork rasan hariya ia sudah seperti di rumah sendiri

Lea membaringkan tubuhnya di sebuah kasur kingsize yang nyaman setelah membersihkan diri hari ini cukup melelahkan untuk Lea.

Kamarnya sangat luas bahkan lebih luas dari kamarnya yang berada di Indonesia.

Kamar Lea berada di lantai 2 dan tentunya masih bersebelahan dengan kamar 2 abangnya .

Di sebelah kanan ruangan terdapat kaca yang sangat besar hingga ia bisa melihat pemandangan luar dari sana.

Meja belajar di letakan diantara rak rak buku yang masih kosong dan sedikit berdebu,membuat Lea ternganga melihat pojok belajarnya yang sangat luas

Menurut Lea segalanya di kamar ini sangat indah dan sesuai seleranya,mungkin karena orang tua mereka yang mendesain rumah ini,kalau saja Lea tinggal di newyork ia tak kan keluar kamar Karena semuanya sudah tersedia disini

Dimulai dari televisi,sopa ,kamar mandi luas,ruang ganti yang tak kalah luas ,ada kulkas dan dan satu set perlengkapan dapur yang simple seperti kompor listrik,piring,mangkok dan gelas masing-masing 3 buah,semuanya sudah tersedia disini

Dari luar memang rumah ini terlihat kecil tapi ternyata rumah ini sangat luas.

"Dek"dean masuk ke kamar Lea setelah sesaat membaringkan tubuhnya

"Kenapa bang?"tanya Lea

"Kamu suka kamarnya?"tanya Dean lagi

"Suka banget bang ,,ini kamar impian Lea "jawab ke antusias

"Yaudah syukur deh kalau kamu suka,Abang cuma mau ngingetin

"Pake baju hangat,disini udaranya lagi dingin"ucap Dean

"Dingin?,perasaan suhunya biasa aja,apa gue yang lebih suka dingin sampe gak tau cuaca disini lagi dingin "ucap Lea dalam hati

"Iya bang "jawab lea mengangguk walau ia tak merasakan dingin sama sekali

"Yaudah selamat tidur "Dean mengecup dahi lea lalu beranjak keluar Kamar

Lea menyalakan AC lalu tidur tanpa selimut bahkan tanpa menggunakan baju hangat,ia hanya menggunakan baju tidur tanpa lengan.

Lea menuruni anak tangga mendengar seperti ada yang jatuh di lantai bawah

Lea memberanikan diri untuk memeriksanya walaupun ia sangat takut.

Ia perlahan menuruni anak tangga satu demi satu dan kemudian terdengar suara barang yang jatuh lagi dari dapur.

Lea mencoba mendekati dapur dengan perlahan hingga tiba tiba seorang pria jangkung berjalan keluar dapur hingga membuat Lea terkejut

"Mark"gumam Lea saat melihat lelaki di depanya berjalan sempoyongan

"Who are you hahahaha"ucap Mark tertawa tapi tak di gubris Lea

"Dia mabuk berat"lea dalam hati melihat keadaan Mark

"Ayo kita ke kamar kamu"Lea menuntun Mark yang berjalan sempoyongan memang sedikit berat tapi masih bisa lea kontrol

"Minum"ucap Mark berhenti berjalan

"Yaudah kamu tunggu disini biar Lea bawain minum "ucap Lea mendudukan Mark di sofa

"Lea?"Mark bingung

"Iya lea "jawab Lea

"Pretty girl"Mark terkekeh

my brother twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang