0.20 Hampir

6.4K 745 61
                                    


"Araa" Panggil Chika

Mereka tengah berbaring di kamar setelah menghabiskan sarapan nya beberapa menit yang lalu

"ARAA" Tekan Chika karna sedari tadi anak itu fokus pada game di ponsel nya

"Iya bentar" Balas Ara

"Tiduran sini" Perintah Chika sambil menepuk paha nya

Tak mau gadis itu lebih ngomel lagi, Ara menurutinya lalu meletakkan kepalanya di paha mulus gadis itu yang hanya menggunakan celana pendek, sedangkan Chika lagi sandaran di dashboard

"Masih lama?" Tanya Chika sambil mengelus rambut Ara

"Bentar lagi nih" Balas Ara, sambil menggigit bibirnya karna terlalu fokus, Jari-jari cantiknya bermain sangat lihai di layar ponsel nya

Dan Chika memperhatikan itu sedari tadi, Jari-jarinya.

Ia masih terbayang malam itu, bagaimana bisa Jari-jari yang bergerak lihai terlihat sangat pro ketika memainkan game nya, tapi kenapa bisa malam itu jarinya sangat kaku, ah sekarang dia jadi membayangkan lagi......

Chika segera menggeleng kuat-kuat dan menepis pikiran kotor nya itu

"Heh" Panggil Ara ketika selesai dengan game nya, ia mendongak menatap Chika

"Kalah ya?" Ledek Chika

"Wahh penghinaan, menang lah wle" Sahut Ara sambil memeletkan lidah nya

Ini nih, yang bikin Chika selalu lemah, gadis itu selalu saja memainkan lidah nya

"Iya deh iya, yang pro player" Ucap Chika sambil menoel hidung nya

Ara memejamkan mata nya sebentar, karna jantung nya sangat tak aman ketika menatap terus wajah gadis itu yang ada di atas nya

"Liat tangan mu" Ucap Chika sambil membawa jari-jari Ara ke tangan nya, ia mengelus nya

"Potong kuku gih" Suruh Chika

Ara membuka mata nya lalu melihat jari-jari nya lagi sambil mengamatinya

"Udah bersih kok ini" Ucap Ara

"Tapi panjang ara, aku ga suka"

"Kuku mu juga selalu panjang ya" Peringat Ara

"Udah aku potong nih liat" Chika memperlihatkan jari-jarinya

"Gamau pokok nya. Kalo pendek buat maen susah" Ujar Ara

"Justru kalo panjang buat maen nya susah ih, sakit"

"Ngaco ngaco" Ucap Ara ketika menyadari sesuatu, ia hendak bangkit dari tidurannya, tapi buru-buru langsung di tahan Chika

"Apasih ra, mau kemana, sini aja"

Chika menundukkan wajahnya hingga rambut panjang nya berjatuhan, ia menatap lekat gadis itu yang diam tak berkutik

Ara diam karna terpesona sama wajah cantik nya Chika, sungguh sangat sempurna sekali makhluk tuhan yang satu ini

"K-kak" Gagap Ara

Chika tersenyum lebar, wajah nya semakin ia dekatkan ke wajah Ara

"Kenapa sih?" Lirih Chika

"Kenapa selalu ngehindar kalau aku lagi serius?" Lanjut Chika

"A-aku gak ngehindar"

"Yaudah kalau gitu sekarang diem dulu deh"

"M-mau ngapain? A-aku mau pipis"

"Aku pengen natap kamu dari deket ra, sedeket ini" Ujar Chika semakin mendekatkan wajahnya hingga kedua pucuk hidung mereka nempel

After ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang