0.22 Rumah Chika

6.8K 825 112
                                    

Awas klo kaga komen.

________________






"Araa sini raa" Teriak Chika di kebun teh

Yaps, mereka ke bogor lagi bermain-main ke puncak, tepatnya sekarang di kebun teh

"Bentar atuh" Ara terlihat sulit berjalan

Chika pun menghampiri bocah itu, lalu menggandengnya

"Balik yuk ra" Ujar Chika

"Kenapa?"

"Kan kaki mu masih cidera, kita nyari cafe atau restoran deket sini aja yuk, ntar pulangnya biar gak kemaleman"

"Yaudah, nurut aja aku" Pasrah Ara, Karna kakinya agak kesleo kemarin gara-gara latihan dance

"Sini aku gendong" Ujar Chika sambil berjongkok di depan nya

"Gak mau ah, takut jatoh"

"Gak bakal, kamu sama aku aja masih gedean aku, cepet naik"

Ara menghela nafas jengah, Chika sifatnya pemaksa, mau gimana lagi? Kalau gak diturutin juga takutnya ngambek

Ara mengalungkan tangan nya ke leher gadis itu, Chika pun tersenyum lebar karna Ara nurut

"Berat juga ya" Gumam Chika sambil memegangi kaki Ara

"Turunin aja deh"

"Apasih, siapa yang ngomong berat cobak?"

"Lha itu tadii?"

"Eh g-gak gitu ra, jangan pundung ya"

"Ngga"

"Tuhkan"

"Ih engga, siapa juga yang pundung sih"

"Itu tadi singkat jawab nya"

"Nggaaaaaaa" Balas Ara dengan nada panjang dan membuat Chika full senyum:)

Pas udah sampe di daerah yang sepi, Chika menurunkan Ara lalu menggandeng nya

"Makasih ya"

"Sama-sama, apa yang engga sih buat kamu, yok nyari makan"

Sebenernya Chika sih pengen nya hari ini nginep gitu di villa, tapi berhubung besok latihan lagi, jadi ia mengurungkan waktunya untuk nginep

Setelah makan di salah satu restoran disana, mereka segera memutuskan untuk langsung pulang, karna hari juga udah mau mulai sore

"Nge grab lagi ra?" Tanya Chika

"Naik kereta aja, aku pesen tiket online bentar, lagian disini deket stasiun juga"

"Aku nurut deh"

Hampir satu jam an mereka udah menaiki kereta api

"Maaf ya gak bisa buat kamu bahagia" Ujar Chika sambil menggenggam tangan gadis itu

"Ngomong apa sih? Aku bahagia kak, justru aku makasih ke kamu"

Chika menatap dalam menyelami manik gadis itu, kenapa sih? Kenapa rasa itu semakin hari semakin dalam

"Maaf ya, bentar lagi kok, tenang aja"

"Kenapa?" Tanya Ara

"Gapapa, mau dengerin lagu ga?" Tawar Chika sambil mengeluarkan headset nya

"Boleh boleh"

Chika memasangkan sebelah headset nya di telinga Ara, lalu memutarkan lagu Tak Ingin Usai

'Tersadar
Ku tinggal sendiri
Merenungi
Semua yang tak mungkin'

After ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang