Vegas-Pete 07

2.8K 121 42
                                    

PETE'S

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PETE'S

-----------

"Kau ... hanya kau," kataku sambil memejamkan mata.

Meskipun dalam hati, aku tidak benar-benar merasa seperti itu. Sungguh, aku ingin melarikan diri dari sini, tetapi karena apa yang dikatakan Vegas, aku harus menanggungnya sendiri. Biarkan bajingan ini melakukan hal buruk padaku berkali-kali.

Matanya menatapku seperti seorang pemburu, mencibir seolah dia memenangkanku sebagai mangsa. Bibirnya perlahan membentuk seringai sebelum tubuhnya perlahan membungkuk, membenamkan wajahnya di leherku.

Mataku tetap terpejam dan tubuhku menegang. Sekujur tubuhku terasa merinding saat si bajingan Vegas mengusapkan bibirnya ke seluruh tubuhku. Aku bingung, apakah aku benar-benar ingin mati atau ingin tetap hidup dalam tubuh yang kotor ini.

"Bagus, sesederhana itu," kata Vegas, dengan lembut menggigit daun telingaku. Kata-katanya yang samar dan bisikan di telinga, membuat tulang punggungku menggigil dan geli. Aku menelan ludah karena tahu betapa banyak penderitaan yang akan aku hadapi setelah ini.

"Lepaskan aku ...." Meski tidak berdaya dan sikapku jauh lebih tenang, tetapi mulutku masih ingin memohon padanya untuk menghentikan apa yang dia lakukan.

Aku ingin melawan, aku ingin tubuhku berjuang. Aku ingin menggunakan semua kekuatanku untuk mengeluarkannya dari tubuhku. Tapi jika aku melakukan itu, aku akan lebih terluka. Vegas sialan itu akan selalu melakukan hal yang sama.

Aku merasakan kehangatan napasnya dan basah bibirnya, saat dia terus mengisap dan menggigit sesukanya. Semakin dia menyentuhku, semakin hatiku mulai berdebar ketakutan. Tangannya yang tebal dengan lembut membelai berbagai bagian tubuhku sementara dadaku terus menegang.

"Vegas ... kumohon."

"Kau banyak bicara, Pete. Teruslah memohon, aku suka mendengarnya," kata Vegas dengan nada rendah.

Ujung hidungnya menghirup sepanjang tulang selangkaku saat dia perlahan meluncur ke bawah. Begitu ujung lidahnya menyentuh bagian atas dadaku, aku langsung merasakan sensasi baru. Itu membakar seluruh tubuh ketika kesemutan di perutku merayap ke dalam perasaan.

Aku menggigit bibir saat Vegas mulai mengisap begitu keras. Tapi itu tidak sakit seperti sebelumnya, hanya ada perasaan yang tidak bisa dipahami. Meskipun begitu, aku merasakan kepahitan di hati.

Aku gemetar dan sebelum menyadarinya, air mata sudah mulai mengalir. Aku tidak mau mengakui betapa lemahnya aku. Merasa sedih, dan dipenuhi dengan penderitaan yang terlalu berat untuk ditanggung.

Aku bahkan tidak bisa menutupinya karena aku tidak tahu seberapa besar ketakutan yang aku tunjukkan. Tanganku yang juga dipegang erat oleh Vegas, terpelintir ke dalam sprei sampai benar-benar kusut. Air mata terus mengalir dari sudut mataku.

Vegas-Pete [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang