Mata joy terbuka. Joy mengedarkan pandangan nya ke sekeliling, dia rumah, di kamar nya dan arga. Tapi tidak ada pria itu disana.
Joy mulai meraba perut nya dan tidak ada, perut nya mengempis. Joy bangkit dari tidurnya dan mulai mencari cari keberadaan putra nya."Anak ku.."
Joy mencari ke setiap sudut ruangan tapi tidak ada tanda tanda keberadaan bayi nya disana. Air mata joy mulai meleleh di pipi nya.
Kaki joy terasa lemas, dia duduk di lantai sambil menangis.
"Anak ku..."
"Sayang? Kamu kenapa?" Arga berlari dan menghampiri joy yg menangis di pojok kamar.
"Kamu kenapa joy? Kenapa nangis?"Joy mendongkak dan menatap tajam arga.
Plak!!!!
Satu tamparan keras mendarat mulus di pipi arga."Ah! Kenapa joy?" Arga mengaduh kesakitan memegangi pipi nya
"Kamu keterlaluan mas!" Bentak joy sambil menangis kencang
"Kamu kenapa sayang? Aku salah apa?" Arga menarik joy ke pelukan nya dan menenangkan nya.
Joy meronta dan berusaha melepaskan diri dari arga "kamu tega mas! Kamu tega sama anak kamu sendiri"
Arga diam mencerna setiap perkataan joy lalu melepaskan dekapan nya dan menatap lekat joy.
"Dimana anak ku?!!" Teriak joy
"Reyhan sama deana ada.. mereka izin ke taman sama tante artika tadi" jawab arga
"Aku ngga nanya mereka mas!"
"Jadi anak yg mana joy? Aku ngga tau.."
Plakk!!!
Joy kembali menampar pipi arga "keterlaluan kamu mas!" katanya sambil pergi dari hadapan arga
"Kamu mau ngapain?" tanya arga saat melihat joy mengambil sebuah koper
"Mana surat cerai yg aku kasih mas? Aku udah ngga bisa.. Aku ngga bisa sama kamu lagi"
"Joy!! Kamu ngomong apa?" Sentak arga
"Kenapa mas? Kenapa lagi? Lepasin aku mas! Pergi kamu sama sheila"
Arga memegang kedua lengan joy "kamu ngomong apa? Surat cerai apa? Kenapa kamu tiba tiba ngomongin sheila?"
"Lepasin arga!"
"Joy?!!!!!" Bentak arga membuat wanita itu tersentak kaget.
Sesaat joy terdiam tapi tak lama dia kembali meronta ingin menjauh dari arga.Melihat airmata joy yg mengalir semakin deras, arga melonggarkan sedikit cengkraman nya di lengan joy.
"Kita bicara baik baik, kamu kenapa?" tanya arga
Joy diam, enggan menjawab arga dan tetap berusaha melepas genggaman tangan arga padanya.
"Sayang... Jangan gini, kamu lagi hamil joy.. Jangan buang tenaga kamu buat hal yg ngga jelas, kamu kenapa?"
Mendengar ucapan arga membuat joy terdiam sesaat "aku masih hamil? Kenapa perut ku jadi kecil?"
"Ya kamu mau sebesar apa? Kan baru 14 minggu joy.." Ujar arga mengusap wajah nya frustasi
"14 minggu? Aku udah lahiran.."
Arga menyerngit "lahiran? Kamu mimpi?"
Joy menatap arga "aku mimpi?" Ulang nya
"Allahuakbar joy..." Arga langsung berbalik membelakangi joy
"Mas.... Aku mimpi maaf" cicit joy membuat arga menggeleng tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
where was your love?
FanfictionSebelum baca cerita ini. Highly recommended baca "where is the love?" dulu ya.. Biar lebih paham sama cerita nya Happy reading💙