24. Toxic Masculinity

395 22 0
                                    

Kalian pernah denger kalimat :
"Cowo kok nangis."
"Cowo gaboleh gtu, kaya banci aja lu."

ya. yang seperti itu atau mirip²?
kalian tau ga, kalau itu namanya toxic masculinity😱

🗣️‌ั𓏸𓈒 Apasih toxic masculinity itu?

ৎ୭ Dalam konsep toxic masculinity, emosi cenderung dinilai sebagai kelemahan dan kejantanan identik dikaitkan dengan kekuatan, ketangguhan, atau wibawa. Jadi, setiap pria harus mampu menyimpan emosi dalam situasi apa pun, khususnya kesedihan, dan bersikap dominan, seperti dalam adat patriarki.

ৎ୭ Toxic masculinity dapat didefinisikan sebagai perilaku sempit terkait peran gender dan sifat laki-laki. Dalam toxic masculinity, definisi maskulinitas yang lekat sebagai sifat pria identik dengan kekerasan, agresif secara seksual, dan tidak boleh menunjukkan emosi.

ৎ୭ Definisi senada dipaparkan dalam sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Psychology. Studi ini mengartikan toxic masculinity sebagai kumpulan sifat maskulin dalam konstruksi sosial yang difungsikan untuk mendorong dominasi, kekerasan, homofobia, dan perendahan terhadap perempuan.

🗣️‌ั𓏸𓈒 Apa sisi buruk dari toxic masculinity? banyak.

ৎ୭ Toxic masculinity dapat berbahaya karena membatasi definisi sifat seorang pria dan mengekang pertumbuhannya dalam bermasyarakat. Pembatasan definisi tersebut dapat menimbulkan konflik dalam dirinya dan lingkungan pria tersebut.

ৎ୭ Toxic masculinity juga memberikan beban pada laki-laki yang dianggap tidak memenuhi standar maskulinitas beracun di atas. Apabila seorang pria dibesarkan melalui pandangan sempit toxic masculinity, ia akan merasa bahwa ia hanya bisa diterima masyarakat dan lingkungannya jika menunjukkan perilaku beracun tersebut.

ৎ୭ Parahnya lagi, karena lingkungan mereka ( yang mengalami toxic masculinity.) mendorong mereka untuk bersifat " maskulin " yang lingkungannya buat, ia menjadi orang yang slalu menahan emosi nya bahkan tidak sedikit dari mereka yang depresi dan tidak pergi ke psikologi karena beberapa lingkungan masih menganggap bahwa itu bukan termasuk sikap yang ' maskulin. '.

🗣️‌ั𓏸𓈒 Ciri-Ciri Toxic Masculinity.

❖ Dalam konsep toxic masculinity, emosi cenderung dinilai sebagai kelemahan dan kejantanan identik dikaitkan dengan kekuatan, ketangguhan, atau wibawa. Jadi, setiap pria harus mampu menyimpan emosi dalam situasi apa pun, khususnya kesedihan, dan bersikap dominan, seperti dalam adat patriarki.

*❖ Selain itu, sikap toxic masculinity juga biasanya tampak melalui beberapa ciri berikut:*
𖣖 Tidak menunjukkan emosi sedih dan mengeluh, serta menganggap bahwa pria hanya boleh mengekspresikan keberanian dan amarah.
𖣖 Tidak membutuhkan kehangatan atau kenyamanan.
𖣖 Tidak perlu menerima bantuan dan tidak boleh bergantung pada siapa pun.
𖣖 Harus memiliki kekuasaan dan status sosial yang tinggi agar bisa dihormati oleh orang lain.
𖣖 Berperilaku kasar dan agresif, serta mendominasi orang lain, khususnya wanita.
𖣖 Tendensi untuk bersikap misoginis.
𖣖 Cenderung melakukan aktivitas seksual dengan kasar.
𖣖 Menganggap "keren" kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok, minum minuman beralkohol, bahkan mengonsumsi obat-obatan terlarang.
𖣖 Heteroseksisme dan homofobia.

🗣️‌ั𓏸𓈒 Cara Mencegah Toxic Masculinity.

⩇1. Ajarkan untuk bisa mengekspresikan diri.

◍ Ajarkan anak untuk bisa merasakan dan mengekspresikan berbagai emosi yang ia rasakan. Beri tahu padanya bahwa tidak ada salahnya bagi anak laki-laki untuk mengungkapkan keluh kesah serta menunjukkan rasa sedih dan menangis.

◍ Jika ia merasa malu untuk menangis di tempat umum, berikanlah pemahaman bahwa ia boleh menangis ketika sedang sendiri atau di sekitar orang yang ia percayai, misalnya orang tua, guru, atau pengasuhnya.

⩇2. Tumbuhkan rasa empati.

◍ Tumbuhkan rasa empati
Empati pada anak laki-laki tidak muncul begitu saja, melainkan perlu dilatih. Dengan memiliki empati, anak akan bisa memahami perasaan dirinya sendiri dan orang lain, serta dapat mengontrol emosinya dengan baik. Hal ini pun dapat mencegah mereka dari pola pikir toxic masculinity ketika beranjak dewasa.

⩇3. Hindari perkataan yang merendahkan perempuan.

◍ Sebisa mungkin hindari perkataan yang terkesan merendahkan perempuan, misalnya "Cara jalanmu seperti perempuan" atau "Jangan berbicara seperti perempuan". Ini akan membuat anak laki-laki memandang perempuan sebelah mata dan sulit untuk menghargai perempuan.

⩇4. Awasi media hiburan anak.

◍ Pantau media hiburan yang diberikan pada anak, baik itu buku, film, gadget, atau lainnya. Pastikan konten tidak bersifat toxic masculinity. Apabila tontonan atau hiburan anak menunjukkan adanya konsep maskulinitas yang salah, berikanlah pemahaman bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang patut untuk dicontoh.

命 Toxic masculinity tentu bukanlah sikap yang baik untuk dilakukan. Selain membuat pria memiliki beban sosial, konsep ini juga membuat mereka cenderung memelihara sikap negatif, seperti tidak mau meluapkan emosinya atau sulit mencari katarsis, dan hal ini bisa berisiko merusak kesehatan mentalnya.

命 Oleh karena itu, sadarilah ciri-ciri toxic masculinity dan lakukan cara di atas untuk mencegahnya, terutama pada anak-anak. Tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan pria, pemahaman maskulinitas yang sehat juga bisa dilakukan sebagai upaya untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

命 Jika kamu terjebak dalam toxic masculinity hingga merasa kualitas hidupmu sampai terganggu atau sulit untuk menjalin hubungan dengan orang lain, terlebih dengan kaum wanita, mungkin ada baiknya kamu berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan saran yang tepat dan bimbingan guna mengubah sifat buruk ini.

💌Sumber: Ruang pengetahuan📚

Semua Berisi Pengetahuan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang