بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
"Jangan berharap lebih pada sesuatu yang belum pasti menjadi milik mu."
DIA DAN DOA
Karya Ara SalsaPada hari Senin , seperti biasa pondok pesantren Darul Al-Maulana mengadakan acara gabungan antara Santriwati dengan Santriwan. Mereka hanya di batasi tirai pembatas , agar tidak terjadi zina mata di antara mereka.
Di salah satu tempat terdapat perempuan yang wajah nya tertutup oleh cadar tengah menggenggam Al-Qur'an dan melakukan murojaah hapalan nya sebelum acara di mulai.
Di satu sisi , disebelah sang perempuan terdapat teman nya yang juga melakukan hal yang sama. Dengan mulut yang terus melafadzkan ayat Al-Qur'an yang sedang mereka berdua hapal.
"Kia , kamu sudah hapal ayat yang di suruh Gus Angga?" Tanya perempuan yang tak lain adalah Amel , teman nya. Kiara , perempuan yang di tanyai hanya tersenyum di balik cadarnya. "Alhamdulillah sudah Mel," jawab nya dengah nada yang lembut.
Amel menatap kagum sahabat nya yang begitu mudah dan cepat dalam menghapal. "Kia , bagi tutorial cara menghapal cepat ala kamu dong." Kiara hanya menggelengkan kepala nya.
"Gak banyak kok Mel. Usaha , niat , doa , dan tekad. Kalau memang niat kamu menghapal semata mata untuk mencari ridho Allah , in Syaa Allah akan Allah mudahkan. Tutorial? Kia gak punya tutorial. Kia hanya menghapal sesuai dengan kapasitas kemampuan Kiara. Menghapal mudah dan cepat? Hapal lah ayat Al-Qur'an di waktu pagi setelah Shubuh. Percaya gak percaya , itu waktu terbaik untuk menghapal. Kesulitan dalam menghapal bukan karena niat kamu yang salah , melainkan karena dosa kita yang begitu banyak. Oleh karena nya , sebelum kita memulai murojaah , alangkah lebih baik kita beristighfar terlebih dulu dan memohon kemudahan dari Allah." Kiara menjelaskan kepada Amel yang dengan serius mendengarkan.
"Ada hikmah nya gak sih Kia?" Tanya Amel lagi. Kiara kembali tersenyum. "Ada. Boleh jadi Allah ingin memberi mu pahala dari setiap ayat yang kamu ulang ulang baru setelah nya Allah beri kamu rezeki untuk mengingat nya." Amel benar benar terpukau dengan penjelasan sahabat nya.
"Kamu sudah hapal Mel?" Amel menggangguk. "Kamu tahu gak alasan Amel selalu berusaha untuk menghapal apapun itu?" Kiara menggelengkan kepala nya. "Biar gak dengerin omelan sih Gus Angga," bisik nya. Kiara yang mendengar itu terkekeh.
Ada benar nya juga yang di katakan Amel. Gus Angga namanya. Pria dengan nama lengkap Angga Ananda Reykhansa merupakan putra bungsu dari Kyai Abdul Syakur dan Umma Asiyah , pemilik pondok pesantren Darul Maulana. Gus yang terkenal dingin , cuek , dan tegas dalam mengajar. Tugas yang di berikan nya harus selalu disiapkan , jika sudah mengambil keputusan , tidak dapat di ganggu gugat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia dan Doa
General FictionReligi - Romance - Spiritual ⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ ⚠️Cerita pernah di Unpublish , pembaca lama harap membaca ulang⚠️ New Version Vibes. Don't copy my story'! Kenapa? Secara mutlak haram! {Bijak dalam mengkritik dan berkomentar serta hargai karya...