2.} Hati yang memilih atau kamu yang pergi

12.8K 1.2K 19
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

"Kamu boleh mencintai nya , namun apa yang kamu inginkan tak selama nya akan Allah beri sesuai permintaan mu. Ada kala , kamu harus siap kecewa dengan apa yang Allah beri. Bukan berarti Allah tidak adil melainkan dia tahu yang terbaik untuk mu."

DIA DAN DOA
Karya Ara Salsa

Semua pembelajaran yang di lakukan di siang hari pun menemui waktu akhirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semua pembelajaran yang di lakukan di siang hari pun menemui waktu akhirnya. Semua santri bergegas kembali ke kamar mereka masing masing sembari menunggu waktu shalat Ashar.

"Kia , temenin aku ke masjid sebentar yuk , mau wudhu biar nanti gak rame rame," ucap Amel.

"Benar juga."

"Kalian mau ikut wudhu gak?" Tanya Kiara pada 3 sahabat nya yang berada dalam satu kamar.

"Mau dong , kebetulan banget biar kita gak dorong dorongan nanti," sahut seorang perempuan. Ayuna namanya.

"Yaudah cap cus buruan! GPL!" teriak Amel.

"GPL? Merek minyak ya Mel?" Beo Kiara yang kebingungan. "Bukan shayy." Amel menahan kekeh nya. "Itu mah GPU," Ucap nya yang tertawa.

"GPL. Gak Pakai Lama." Amel menekan kata perkata nya.

Setelah semua selesai , mereka memutuskan untuk langsung pergi ke masjid. Hari itu panas matahari sangat terik dimana lapangan pondok masih terlihat sepi. Semua santri sedang berada di kamar mereka setelah seharian penuh belajar.

"Eh tau gak sih?" Sahut Amel memulai percakapan. "Enggak!" Jawab mereka serentak.

"Dari tadi saya liatin Gus Angga kayak orang galau tau. Kalau dia beneran galau kan enak , hapalan kita gak terlalu di urus gak sih?" Semua orang menatap Amel.

"Kamu tahu darimana Gus lagi galau?" Tanya Kiara. "Ya keliatan aja dari raut wajah nya," jawab nya.

"Hustt! Gak boleh suudzon. Siapa tahu Gus lagi gak mood aja , kan bisa jadi?" Timpal Ayuna.

Saat sekelompok perempuan perempuan yang tengah berjalan menuju masjid sembari menceritakan tentang Gus Angga. Tanpa mereka sadari , ada yang mendengarkan obrolan mereka.

"Assalamu'alaikum."

Sontak perempuan perempuan tersebut terkejut dengan suara tersebut. Pikiran mereka telah mengarah pada Gus Angga lah yang memberikan salam tersebut. Akhirnya , mereka semua berbalik badan dan mendapati ada 4 pria yang berada di belakang mereka yang sedari tadi mendengarkan obrolan mereka.

"Waalaikumussalam," ucap mereka yang ketakutan.

"Coba ulangi apa yang kalian bicarakan." Nada ucapan seorang laki laki yang tak lain adalah Gus Angga kian menarik.

Dia dan Doa  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang