3.} Kecewa yang berkedok Bahagia

10.8K 1.1K 20
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

"Perempuan hanya memiliki dua pilihan dalam hidup nya. Menikah dengan orang yang mencintai nya atau tetap menunggu orang yang di cintai nya. Perempuan , diri mu berharga , jangan jatuh nya mahkota mu hanya karena rasa yang berkedok cinta nyata nya dia adalah ujian semata."

DIA DAN DOA
Karya Ara Salsa

DIA DAN DOA Karya Ara Salsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu Shubuh pun tiba. Semua santriwati termasuk Kiara bergegas menuju masjid untuk melaksanakan shalat Shubuh berjamaah. Terlepas dari itu , Kiara yang tak sengaja bertemu dengan Gus Angga hanya mampu menundukkan pandangan nya.

'Aku bahagia saat mengetahui kau mencintai ku namun , harus kah bahagia ku luntur dan di selimuti kecewa kala aku mengetahui demi melupakan ku , kau mencintai diri nya?'

Mengingat ada nya batasan. Kiara berusaha untuk menghindar dan pelan pelan melunturkan perasaan nya dari laki laki yang bertahun tahun ia cintai.

Shalat Shubuh pun di laksanakan dengan Gus Angga sebagai imam nya. Kiara mendengar suara syahdu nan merdu tersebut dengan khusyu. Ia tahu siapa pemilik suara itu.

'Laki laki yang tidak memberi cinta namun , nyata nya ia memendam cinta.'

Waktu pun berlalu , Shalat Shubuh sudah usai dilaksanakan. "Kia , kamu hari ini mau nyetor ke Gus Angga?" Tanya Amel menghampiri Kiara. "Iya Mel , biar gak lupa lagi," jawab nya.

"Oh ya , bilangin ke Gus Angga boleh gak?" Kiara mengerutkan kening nya. "Bilangin apa?"

"Bilang ke Gus , aku nyetor nya nanti pulang sekolah."

"Oh , oke deh. Entar aku bilang."

"Yaudah , aku duluan ya." Kiara mengangguk.

Tak sengaja mata nya melirik Gus Angga yang berada di pintu masjid. Dengan helaan napas , ia berusaha untuk menghampiri Gus nya tersebut.

"Assalamu'alaikum , Gus." Kiara menundukkan pandangan nya.

"Waalaikumussalam. Ada apa?" Tanya nya tanpa menatap Kiara. "Mau nyetor ayat Gus," jawab Kiara.

"Sendiri? Amel dimana?" Tanya nya lagi.

"Kata Amel , dia akan nyetor seusai pulang sekolah Gus."

Gus Angga menghela napas nya. "Bisa begitu?" Ia menaikkan salah satu alis nya. Kiara hanya menggeleng dan tak berani menatap manik mata orang yang dicintai nya.

Dia dan Doa  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang