11. } Sahabatan lagi?

5.6K 650 48
                                    

Allah maha baik , tapi terkadang kita sebagai seorang hamba yang lupa diri kepada nikmat-Nya.

- Kiarana Azzasyah Omera -

Bismillahirrahmanirrahim

Bismillahirrahmanirrahim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀🥀🥀

2 bulan terlewati.

Hubungan Kiara dengan Gita belum juga membaik , perihal cinta mampu membuat benteng persahabatan mereka perlahan runtuh.

"Mel , Kiara kepikiran sama Gita," ucap Kiara yang berada di sebelah Amel.

Kedua perempuan tersebut tengah berada di kamar berdua. Kiara dengan tatapan kosong berusaha untuk tetap kuat. Keadaan Abi nya yang kini perlahan membaik ,
kepastian dari Gus Hafidz belum ia dapati , mendapat kebencian dari orang orang sekitar , dan di jauhi oleh sahabat sendiri.

"Jangan di pikirin banget , Kia. Kita udah mau lulus , fokus sama ujian kita ya," ujar Amel menepuk pundak Kiara berusaha menyemangati sahabat nya itu.

"Percaya sama aku , perlahan Gita pasti bakal balik ke kita. Kamu jangan lelah berdoa ya." Kiara tersenyum.

"Tetap jadi sahabat aku ya," tutur Kiara menggenggam erat tangan sahabat nya itu.

"Promise." Amel mengulurkan jari kelingking nya yang di sambut oleh Kiara.

Allah memang menjauhkan kita dari sesuatu , namun tidak semua. Allah menjauhkan sesuatu dari mu jika itu tidak baik untuk mu , sekalipun menurut mu baik , tapi jika tidak bagi Allah , Allah akan tetap menjauhkan mu dari nya dan menyelamatkan mu.
Sebaik itu Allah?

Terkadang , sesuatu yang di anggap baik ternyata yang paling buruk , dan sesuatu yang di anggap buruk , bisa jadi yang paling baik.

"Gimana perusahaan Abang? Lancar kah?"

"Alhamdulillah terkendali , Ga."

Saat ini , Abang beradik yakni Hafidz dan Angga tengah berada di taman belakang pondok pesantren Darul Al-Maulana. Kedua nya sedang berbincang ringan terkait Hafidz yang kini menjadi seorang CEO di perusahaan nya, PT. Ar-Rayyan Company.

"Bagaimana rencana berikut nya Bang?" Hafidz sempat diam sebelum menjawab pertanyaan Angga.

Hafidz menghela napas nya , "Menghalalkan kiara." Final dari jawaban atas pertanyaan Angga.

Deg..

Angga diam tak menjawab. Suasana menjadi hening. Saat nya melepaskan sepertiga malam nya demi sepertiga malam sang kakak? Siap tidak siap, ia harus siap.

Dia dan Doa  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang