lembaran kelima.

888 88 11
                                    

' aku yang sakit, bukan dia. '











Ini sudah 2 hari Junkyu tak sadarkan diri, sudah biasa bagi Jihoon untuk ke rumah sakit mengecek Keadaan Junkyu.

Tapi kini Jihoon bersama Yoshi dan Doyoung.

" bro, bangun gak lo? Nanti kita mabar ps bareng deh. Damai ni damai, lo jangan kek Yeen yeen dicerita itu. Yang ketabrak langsung meningsoy dan koma hidup koma hidup, " ucap Yoshi namun didapati pukulan dari Jihoon.

Jihoon memukul pundak Yoshi dan menunjukan muka garangnya, " jangan bercanda ish! " ucap Jihoon.

" bercanda bro, cepet bangun ya? Jangan begini. Gue ga suka liat lo tidur lama lama amat " ucap Yoshi sembari mengelus pelan tangan Junkyu yang kulitnya masih belum sembuh. Tentunya Kulit Junkyu melepuh.

" kak kyu, sorry gue pernah ngemaki maki lo.. sorry juga gue pernah benci sama lo, justru lo cepet bangun. Kasian kak Ji matanya sembab nangisin lo mulu setiap hari. " ucap Doyoung dan didapati tatapan sinis dari Jihoon, Doyoung hanya terkekeh pelan.

Pintu ruangan Junkyu terbuka pelan, Jihoon sontak kaget. Melihat kedua orang tuanya yang datang.

Jihoon langsung memeluk mami nya dan mencium tangan mami nya.

" mami! Akhirnya mami sama papi datang! " ucap Jihoon sembari tersenyum

" pastinya dong.. apasih yang ngga buat anak anak mami? Termasuk nak Junkyu.. " ucap mami dari Jihoon, winwin.

Winwin mendekati tubuh Junkyu yang terbaring lemas dengan tubuh yang melepuh, serta dipasangkan nya selang oksigen pernafasan.

" kamu kenapa harus sakit begini sih nak?? " ucap Winwin sambil mengelus pelan tangan Junkyu.

Junkyu masih terbaring lemas. Junkyu tak dengar apapun. Dan Junkyu.. telah tertidur.

Junkyu memiliki hidronefrosis atau bisa disebut pembengkak kan terhadap Ginjal. Junkyu selalu rutin cuci darah setiap 2 minggu sekali sesuai anjuran dokter untuk mempertahankan ginjal Junkyu sampai bisa dioprasi penuh.


" cepat bangun, anak mami nangisin kamu terus. Cepat bangun ya? Mami ga suka liat kamu lama lama tertidur. " ucap Winwin

Yuta, papi dari Jihoon.

Yuta berjalan ke arah sebelah Junkyu dan tersenyum kecil.

" kamu hebat sudah sampai sini, cepet bangun ya jagoan? " ucap Yuta sembari mengusak rambut Junkyu.

Jihoon entah tak kuat atau apa, ia tak bisa menahan air matanya untuk tidak turun.

" kak Ji, don't cry. Okay? " ucap Doyoung mengelus pundak Jihoon


Jujur, walau banyak yang menemani Jihoon. Bagi dia pasti sepi kalau tak ada Junkyu. Mereka sudah bersahabat sekitaran 14 tahun lebih, Bagaikan sahabat yang tak bisa terlepaskan.

Jihoon selalu saja menangis ketika melihat Junkyu melukai dirinya sendiri, penyakitnya kambuh, cuci darah setiap 2 minggu sekali. Itu membuat Jihoon khawatir akan kesehatan Junkyu.

Jihoon sehat, namun kenapa Junkyu tidak?

Hanya itu yang difikirkan oleh Jihoon.


Jihoon benar benar tipe orang yang gampang memaafkan, beda dengan Doyoung.

Prinsip Doyoung, orang itu harus melemah dulu baru dimaafkan.

Prinsip Jihoon, Jika orang itu sudah minta maaf.. maka akan dimaafkan langsung.

" gue gabisa nahan ini Doy " ucap Jihoon sambil memeluk Doyoung kini.

" gapapa gapapa, lo bisa lampiasin ke gue kak. Gue sandaran lo. Paham? " ucap Doyoung sambil mengelus Punggung Jihoon

" gue selalu paham Doy, makasih " ucap Jihoon sambil terisak.































Note dari, Wulan. :

Hai, sebelum nya maaf cuman sedikit untuk kali ini. Tapi, selanjutnya ku perpanjang.

Soalnya wulan lagi sibuk lomba gays :((
Do'a in aja yaa :D

Lepaskan Semuanya | KyuHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang