Sesudah nya sampai dirumah Junkyu, Jihoon ikut mampir juga ke rumah Junkyu untuk menjaganya.
" Kyu, bunda kemana? " tanya Jihoon dan Junkyu menjawabnya dengan mengendikan bahu nya yang artinya ia tidak tau.
" umm.. Kyu gamau istirahat aja dulu selama 3 harian gitu? " ujar Jihoon sekali lagi, untuk meyakinkan agar Junkyu
" sehari aja cukup kok, ji. " jawab Junkyu ditambah senyuman nya.
" yakin?, ehmm yaudah ganti baju aja dulu ya kyuu ! " ucap Jihoon dengan senyuman nya, Junkyu tersenyum. Berulang kali ia akan terus mengatakan bahwa ia merasa ber untung memiliki Park Jihoon.
" iya sayang.. " ucap Junkyu sambil memekik gemas dalam batin nya.
Setelah nya Jihoon menggantikan baju Junkyu.
"mau makan dulu ga?" Tanya Jihoon dan didapati gelengan dari Junkyu.
"Ngga, kamu kesini" Ucap Junkyu dan Jihoon duduk disampingnya.
Junkyu menatap Jihoon dengan tatapan yang berbeda, sungguh dalam. Mata bulat Jihoon pun memandang Junkyu dengan berbeda, ia yakin ada yang tidak beres dengan Junkyu.
"aku stadium 3," ucap Junkyu secara tiba-tiba. Membuat Jihoon kaget tak karuan. Shock, bercampur aduk.
"Stadium 3 apa kyu?!" Kaget Jihoon
"Aku kanker otak, asma akut, aku penyakitan.." tanpa banyak omong kosong yang diucapkan oleh Jihoon, Jihoon langsung memeluk Junkyu sembari menangis di dadanya.
"Aku penyakitan.."
"Tinggalin aku ya?"Dua kalimat yang Jihoon benci yang diucapkan oleh Junkyu saat itu juga.
"Gak, lo bisa gausah bacot gak buat hari ini?" Jihoon mulai tersulut emosi.
"Kenapa lo sembunyiin ini semua dari gue?"
"Se buruk itukah gue dimata lo kyu? Kita sahabatan dari lama?"
Bentak Jihoon dan meninggalkan Junkyu dikamarnya.
Junkyu terdiam, ia tidak ada tenaga untuk berdebat dengan Jihoon. Jihoon benar, Junkyu itu jahat.
"Kyu, kenapa lo ga mati aja sialan" batin Junkyu.
Jihoon lemas, masih terdiam didepan pintu kamar Junkyu. Baekhyun menghampiri Jihoon dan mengelus rambut Jihoon yang masih shock didepan pintu kamar Junkyu.
"Ada apa, Ji? Kalian belum pulang sekolah kan sebenarnya?" Tanya Baekhyun
"T-tadi, Junkyu sakit tan. Lalu pingsan.. trus tiba-tiba Junkyu cerita kalau dia.."
"Kenapa ji?"
"Kanker otak stadium 3,"
Baekhyun shock bukan main. Lalu menuntun Jihoon untuk berdiri dan masuk ke kamar Junkyu.
"Bun, ji?"
"Kanker otak stadium 3? Kenapa kamu ga cerita ke bunda? Kamu ga ikut terapi kyu?"
"Bunda kira aku punya uang untuk ngelakuin terapi itu? Ngga bun!" Junkyu menegur bunda nya.
"Kamu ikut terapi, bunda yang bayarkan. Kamu harus sembuh" tegas baekhyun.
"Bun? Apa yang bunda harapkan dari anak yang hidupnya bertahan hanya 2,5 tahun bun?" Tanya Junkyu, Junkyu sudah cukup berantakan. Sudah cukup lelah dengan kehidupannya yang berjalan sudah meranjak 18 tahun ini.
"Lo harus hidup Junkyu! Jangan omong kosong!" Tegas Jihoon sembari menangkup wajah Junkyu.
"Umur 20, umur terakhir aku hoon.. ikhlasin aku ya?" Ucap Junkyu sembari tersenyum kecil.
"Semakin kamu cape, semakin omong kosong mu banyak kyu, tidur dulu sana!" Tegas Jihoon.
3 jam berlalu...
"Jiun harus pulang tan, adek doy perlu jiun buat ke kampung halaman ama bunda" pamit Jihoon kepada Baekhyun, Baekhyun mengangguk.
"Terimakasih ya, jiun, atas bantuannya kepada Junkyu." Jihoon mengangguk dan salim terhadap Baekhyun.
"Maafin tante ya, sudah memaki maki kamu waktu kecil.."
"Tan, aku bukan Junkyu yang keras kepala akan batu itu. Aku sudah memaafkan tante dari lama, aku pamit ya tan!" Pamit Jihoon sembari tersenyum, Baekhyun pun tersenyum.
Melihat punggung Jihoon yang sudah mulai menghilang dari pandangannya, Baekhyun pun menutup pintu rumahnya.
Baekhyun membuka pintu kamar Junkyu dan melihat Junkyu yang tertidur pulas. Wajahnya yang pucat, dan semakin tidak terawat. Sakit, sakit hati baekhyun melihat anaknya seperti ini.
Note:
HAIII, pada kangen gasiii ama story ini?? Maaff lama banget up nya, 1 tahun hiatus wkwkwk, karena aku ada kendala guys:(( aku lagi sibuk banget buat nyarii nilai ujian, makasi banyak yaa yang sudah mau menunggu. See u !
KAMU SEDANG MEMBACA
Lepaskan Semuanya | KyuHoon
Short Story" Ji cuman mau Kyu berhenti ngebentak Ji.. " " Ji, gue ga janji karena gue sering kekuras emosional. " mulai : 3 Juni 2022 selesai :