(2)

215 31 10
                                    

☠️ MISTERI DESA ANGKER
#Season2

"M... Mark... k.. kamu masih hidup...."

"Mark? Siapa Mark?" Tanya pemuda itu dengan wajah terheran-heran

Seketika itu Silva langsung tersadar dan merutuki kebodohannya.
"Ma-maaf... bukan siapa-siapa kok..."

Pemuda itu melangkah mendakati Silva dengan wajah datar yg selalu terpasang setiap saat, seolah tidak tahu bagaimana caranya berekspresi.

"Beberapa kali kau selalu menyebutku dengan nama Mark. Siapa Mark itu? Apa dia teman simpananmu ya?!"

"A-apa?!" Silva gelagapan saat melihat wajah pemuda itu semakin menunjukkan raut dingin, membuat dirinya agak takut.

"Bu-bukan Dev.. kau salah paham. Dia itu memang temanku, tapi dia sudah tidak ada...." gumamnya sedih

"Pasti kau menyembunyikan dia dariku kan?! Dimana kau sembunyikan dia Silva?!" Pemuda yg bernama Deva itu berjalan mengelilingi taman untuk mencari seseorang yg dia kira disembunyikan oleh Silva

Silva melongo melihat tingkah pemuda itu. Gadis itu menghembuskan napasnya pelan.

Deva adalah pemuda disekolahnya yg menurut Silva memiliki wajah sangat mirip dengan Mark sahabatnya. Bedanya perilaku keduanya sangat jauh berbeda. Mark yg cerewet, bandel, dan sangat aktif berbeda dengan Deva yg terlihat pendiam, berwajah dingin, dan sikapnya sedikit aneh. Kulitnya yg berwarna putih pucat itu membuat Silva selalu tersadar bahwa pemuda itu bukanlah Mark. Mark memiliki kulit berwarna kecoklatan karena sering tertimpa sinar matahari.

Taman belakang sekolah ini menjadi saksi pertemuannya dengan Deva waktu itu hingga akhirnya mereka menjadi dekat. Masih banyak hal yg membuat Silva penasaran terhadap sosok Deva ini, namun ia tak pernah berani menanyakannya.

Silva berjalan menghampiri Deva dan menarik tangan pemuda itu agar menghadap kearahnya.
"Aku tidak menyembunyikan siapapun darimu Dev. Mark itu temanku yg sudah meninggal 2 tahun yg lalu......"

Setiap mengingat peristiwa itu membuat Silva merasakan sakit lagi dihatinya. Tanpa sadar ia mengangkat tangan kanannya dan menatap sendu kearah bekas luka yg masih ada ditangannya. Bekas gigitan Mark yg menjadi Vegter 2 tahun yg lalu itu masih tercetak jelas ditangannya. Rasa sesak ia rasakan kala mengingat kejadian itu. Mengingat bagaimana orang yg dicintainya berubah menjadi monster yg ingin menyantap dagingnya. Air mata tanpa sadar mengalir dari kedua matanya.

"Waktu itu aku tak pernah menyangka jika Mark telah berubah dan malah menyakitiku....."

Silva tersadar dari lamunannya kala sebuah tangan dingin menyentuh kulit tangan kanannya. Deva menyentuh bekas luka itu dan mengelusnya pelan.

"Apa lukanya sakit?"

Silva tak bergeming. Mata sembabnya fokus menatap pemuda yg tengah fokus mengelus bekas luka di tangannya. Sifat Deva yg aneh menurutnya tak dipungkiri selalu membuat detak jantungnya bereaksi.

"Tidak, tapi rasa sakit disinilah yg lebih menyakitkan" Silva bergumam sembari menyentuh dadanya

Deva memiringkan kepalanya.
"Disitu? Bukannya lukanya ada ditangan Silva ya? Kok sakitnya malah di dada? hmm... Dev jadi bingung,"

Silva terkekeh. Sifat Deva yg aneh bisa membuat dirinya sedikit terhibur juga.
"Iya Dev... rasa sakit ditanganku tak sebanding dengan rasa sakit disini, dihati"

"Hati?" Dengan polosnya Deva mengikuti yg dilakukan Silva dengan memegang dadanya sendiri

"Hahahaha.... tapi aku bisa menyembunyikan rasa sakit ini dengan sebuah senyuman dan tawaanku. Itu sudah cukup membuatku lebih baik"

☠️ MISTERI DESA ANGKER☠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang