☠️ MISTERI DESA ANGKER☠️

(28)

☠️ MISTERI DESA ANGKER☠️

Srigala itu terus menggeram disertai air liurnya yg terus menetes dari mulutnya. Dia berjalan menghampiri Leon sedangkan Leon merasakan mati rasa pada kakinya. Dia bahkan kesulitan hanya sekedar untuk menggerakan kakinya. Peluh membanjiri pelipis Leon, jujur dia mulai panik sekarang. Akhirnya dia memutuskan untuk melakukan tindakan, dia memposisikan senjata laras panjangnya untuk ditembakkan kearah genom dipunggung srigala itu. Melihatnya membuat srigala itu semakin menggeram marah.

Auuuunnnggggg.....

Peluh semakin mengalir deras dipelipis Leon ketika dia mendengar srigala itu mengaung. Dia tahu betul ini sebuah pertanda bahaya, srigala itu tengah memanggil kawanannya. Dengan sigap Leon mencoba mengambil walkie talkie nya untuk menghubungi semua pasukannya agar mundur, tapi dia urungkan ketika melihat srigala itu mulai berlari hendak menerkamnya.

Leon melepaskan satu tembakannya dan sebuah peluru meluncur indah menuju kearah srigala itu. Srigala itu tersungkur ketika peluru tepat mengenai kepalanya. Tapi beberapa detik kemudian dia kembali bangkit dan hendak menerkam Leon lagi. Leon sudah berusaha menembak kearah genom dipunggung srigala itu, tapi kecepatan berlarinya membuat Leon kesulitan mengarahkan tembakannya dengan tepat. Berulang kali pelurunya menembus tubuh srigala itu tapi tentu saja tak berpengaruh apapun padanya selama genom dipunggungnya masih aktif.

Srigala itu menerkam Leon membuat Leon jatuh terbaring ditanah dengan tubuhnya ditindih oleh srigala zombie. Gigi2 runcingnya nyaris mengoyak leher Leon, beruntung Leon berhasil memeganginya. Tapi kekuatan srigala itu sangat kuat, tentu saja melebihi tenaga Leon sehingga lehernya beberapa kali nyaris dilahap oleh srigala itu. Leon sangat kewalahan melawan srigala itu, gigi2 runcingnya semakin mendekati leher Leon. Dengan mengerahkan seluruh tenaganya yg dia punya mengabaikan rasa sakit pada kakinya, Leon menendang sekeras mungkin tubuh srigala dengan kakinya agar menyingkir dari atas tubuhnya.

Leon berhasil melakukannya, srigala itu terpental. Leon bangkit berdiri namun sebelum dia mampu berdiri tegak dengan kedua kakinya, srigala itu kmbali menerkamnya. Kali ini srigala itu menggigit tangan kanannya. Dia berusaha mengoyak tangan kanan Leon yg tentu saja mustahil bisa dilahapnya karena tangan itu bukanlah tangan biasa melainkan sebuah tangan android. Diam2 Leon bersyukur dalam hatinya karena srigala itu menggigit tangan kanannya sehingga dia sama sekali tidak merasakan sakit. Dia manfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin. Leon mengarahkan moncong senapannya tepat kearah genom dipunggungnya.

Detik itupun srigala itu diam mematung ketika peluru yg dilesatkan Leon berhasil merusak genom dipunggungnya. Leon menyingkirkan tubuh srigala yg menindihnya dengan mondorongnya kuat menggunakan kedua tangannya.

Awalnya dia pikir bisa bernapas lega karena berhasil membunuh srigala zombie itu, tapi ketegangan kmbali dirasakannya ketika dia mendengar suara pasukannya dari walkie talkie yg mengatakan melihat banyak srigala zombie yg tiba2 bermunculan, tentu hal itu disebabkan karena auman dari srigala yg menyerang Leon tadi. Dia memang memanggil kawanannya. Padahal sedikit lagi dia dan pasukannya nyaris berhasil menghabisi monster2 yg mendiami kota ini, tapi karena kecerobohannya tadi berbalik menjadi kondisi yg darurat. Jika mereka tetap berada dikota ini lebih lama lagi, bisa Leon perkirakan dia dan pasukannya akan menjadi santapan empuk srigala2 zombie.

"Panggilan kpd semua unit, ini perintah. Cepat kmbali ke tempat persembunyian kita tadi. Kita mundur!!" Titah Leon melalui walkie talkie yg tentu saja langsung disahuti oleh pasukannya.

''Tapi kapten bagaimana dengan markas para monster itu? Mereka masih diam mematung, ini kesempatan kita untuk menghabisi mereka'' ujar salah satu pasukannya yg berhasil menemukan markas para monster dikota ini dari walkie talkie.

Memang benar yg dikatakannya, inilah kesempatan emas untuk memusnahkan mereka sekaligus tapi dalam situasi mereka tengah dikepung oleh srigala zombie, satu2nya jalan yg harus ditempuh hanyalah dengan menyelamatkan nyawa.