1|Penggila Ketos

439 47 13
                                    

Sherly, sherly, sherly aja terus aku-nya kapan kamu perhatiin juga Ca !

Aqeela Elthania

💨

"ACA !"

Gotcha suara melengking seorang gadis membuat orang-orang yang berada dalam satu ruangan berhasil menutup telinganya. Bukan apa-apa tetapi teriakan gadis barusan seperti sudah memakai toa masjid.

"Kalian kenapa pada nutup telinga gitu emang suara gue jelek ya ?" ucapnya dengan tampang dipolos-poloskan.

"Iya jelek banget kayak suara nenek sihir," cibir Ratu.

"Nyahut aja lo kayak telepon."

Sedangkan Ratu ia sudah mencibir-cibir tingkah laku gadis yang belum semenit bertingkah tidak menyenangkan.

Gadis itu memilih abai. Dan berjalan menuju sosok laki-laki yang pagi ini sangat ingin ia temui.

"Pagi Aca. Nih hari ini Aqeela bawain sanwich daging kesukaan Aca lho."

Yeah. Nama gadis itu adalah Aqeela Elthania. Kerap disapa Aqeela. Ia adalah sosok gadis yang tergila-gila dengan sosok ketos disini. Dengan semangat 45 Aqeela menuju ke arah meja dimana 'Aca' duduk. Tidak peduli jika ia sudah mengganggu atau tidak kegiatan rapat osis sekarang. Salahkan kenapa rapat osis diadakan pagi-pagi buta pikir gadis itu.

Aqeela sedikit mendorong kursi gadis yang duduk dekat disamping 'Aca'. Seolah tak bersalah ia masih menatap 'Aca' dengan senyum lebarnya.

Krieett

"Minggir !" gumam Aqeela sangat pelan. Gadis itu masih memproses apa yang diinginkan Aqeela. Hingga ia pun mengerti lewat pergerakan mulut dan kode tatapan tajam dari Aqeela. Baru saja gadis itu akan menyingkir, tetapi rupanya Aqeela sudah tidak sabaran. Jadilah Aqeela mendorongnya.

"Sherly !"

Hampir saja Sherly terjungkal jika tidak ditahan oleh Gara yang duduk disebelah kiri gadis itu.

"Sher lo gak pa-pa ?" Lelaki yang disebut-sebut 'Aca' tadi entah kapan sudah berdiri dari bangku. Memandang sosok gadis yang dipanggil Sherly dengan tatapan khawatir.

"Gue gak pa-pa Sya."

"Tapi lo beneran gak pa-pa kan Sher ?" Ratu mengulangi pertanyaan si ketos.

Sherly mengangguk mantap sempat sedikit terkekeh " Kalian gak usah khawatir segitunya kali."

Dibalik itu Aqeela memutar bola matanya malas. Ia jengah dengan drama yang disuguhkan orang-orang pagi ini.

"Halah, cuma mau jatuh dari kursi dikhawatirin segitunya. Jatuh dari gedung dong baru pro."

'Aca' ia menatap tak suka Aqeela atas ucapan yang gadis itu lontarkan Sebenarnya nama lelaki itu bukan 'Aca'. Panggilan itu khusus diberikan Aqeela kepada Rassya Alano B. Katanya 'Aca' itu panggilan kesayangan dari Aqeela.

"Jaga ucapan lo Qeel !" ucap Rassya dengan nada sedikit tinggi.

"Apaan sih Ca. Kamu belain cewek ini ?" Aqeela menunjuk jari telunjuknya tepat ke muka Sherly.

"Ya jelas dong. Sherly itu sahabat gue. Orang berarti dihidup gue."

Aqeela menghalau segala perasaan sakit yang mulai menjalar dihatinya. Ia beralih menatap Sherly dengan tatapan tajam. Dari tempat duduk Sherly hanya bisa diam menatap Aqeela tak enak hati.

"Qeel mending lo keluar sekarang deh," usir Saskia secara halus. Sadar jika atmosfer tengah memanas.

"Aca-" ucap Aqeela melembut.

ICE PRINCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang