"Hiih, dia siapa sih ? Serem amat tatapannya."
Aqeela Elthania
💨
Aqeela berbohong dengan beralasan izin ke toilet. Kenyataannya ia membolos jam pelajaran. Aqeela memang nekat beralibi dengan dalih mules. Jadilah sekarang gadis itu berdiam diri di warung mang Jamet.
"Mang kayak biasa ya !" seru Aqeela begitu mengambil bangku.
"Seblak level 10 sama 1 es lemon kan ?" tanya Mang Jamet.
"Iyap."
"Oke, ditunggu Neng."
Warung mang Jamet ini kerap menjadi langganan siswa/i SMA Bimantara. Dikarenakan seblak buatan mang Jamet yang tiada duanya. Tetapi, tak jarang juga warung mang Jamet menjadi sasaran empuk untuk tongkrongan anak cowok saat membolos.
Aqeela kembali membuka kertas ujiannya. Benar kata Pak Bonan nilai ulangan Fisikanya semakin menurun. Bahkan jauh dari kata baik. Disana tertulis nilai dengan angka delapan. Parahnya ditulis dengan tinta merah seakan-akan lebih memperjelas seberapa merahnya nilai yang ia dapatkan.
Aqeela mengembuskan napas kasar lagi dan lagi. Bukan karena ia sedih karena nilai Fisikanya yang anjlok. Tetapi, karena Sherly yang selalu saja jadi objek. Tidak Rassya, teman-teman, bahkan Pak Bonan pun turut memperhatikan Sherly. Ia kesal karena Sherly selalu terlihat seperti bintang yang bersinar terang.
"Nih Neng pesanannya."
Satu mangkok seblak level 10 dan secangkir es lemon telah dihidangkan diatas meja. Aroma enak seblak mang Jamet menguar. Benar-benar tiada duanya.
"Makasih mang Jamet !"
"Gila lo pesan seblak level 10. Gak kebakar tuh ilat ?" celetuk seorang lelaki berseragam. Ia mengambil tempat duduk di meja Aqeela. Mengingat sekarang masih jam pelajaran. Bisa dipastikan jika lelaki ini sedang membolos.
"Santai aja tuh," balas Aqeela cuek sembari menatap lelaki disampingnya sebentar. Baru menyuapkan satu pentol seblak seolah tanpa beban.
"Ck. Ternyata lo beneran gila, tapi gue salut sih. Gue aja paling mentok level 7."
"Eh sekate-kate ya lo bilang gue gila mulu !" ketus Aqeela.
Lelaki itu pun terkekeh. Bagaimana ia tidak tercengang melihat Aqeela memakan seblak level 10. You know, seblak level 10 buatan mang Jamet itu adalah level dengan kepedesan paling gila. Kuah seblaknya saja sudah sangat merah. Biasanya orang-orang akan merasakan sensasi lidah terbakar dikarenakan banyaknya biji cabe yang makin meningkat.
"Gue gak heran sih setelah liat kelakuan lo yang ternyata beneran amazing ? Lo Aqeela kan cewek si penggila ketos itu."
Aqeela mengerucutkan bibirnya dengan ekspresi gondok. Apa yang diucapkan oleh lelaki itu memang benar. Hampir satu sekolah tahu bahwa Aqeela amat menyukai Rassya.
"Gue Leo." Lelaki itu memperkenalkan dirinya sebagai 'Leo'. Berbanding dengan respon Aqeela yang mengerutkan alisnya karena heran. Tidak ada yang salah sebenarnya dengan ucapan lelaki barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE PRINCE
Novela Juvenil(Judul sebelumnya Hai Rey !) Ide cerita murni hasil pemikiran sendiri 💨💨💨 Ice prince adalah julukan dia. Sosok laki-laki dingin tak tersentuh. Entah dorongan apa yang membuat Aqeela berani bertaruh untuk mendapatkan hati ice prince. Jawabannya ha...