Duka?

995 114 9
                                    


*****************

Pagi ini di kediaman keluarga Yukens sedang terjadi perpisahan antara keluarga,pagi ini Shani,cio,dan Dapid akan berangkat ke Pontianak,Chika dan Aran tidak menghantarkan langsung ke bandara karena Chika jika ikut ke Bandara pasti susah untuk lepas dari bunda nya,dan bunda nya juga pasti susah untuk meninggalkan Chika

"Sayang kamu gak perlu ngantar ke bandara ya"ucap Shani lembut pada Chika

"Tapi bund,kan Chika mau liat kalian pergi"ucap Chika lesu

"Kan di sini kamu juga bisa liat kita pergi sayang"ucap Shani

"Iya Chik,kita di rumah aja ya,kan masih ada aku"ucap Aran,karna Aran tau alasan kenapa Shani tidak membolehkan Chika untuk mengantar ke bandara

"Ya udah deh,tapi janji ya kalian bakal pulang cepat"ucap Chika lesu,dari tadi dia sudah menahan agar air mata nya tidak jatuh

"Iya sayang bunda sama ayah bakal pulang cepat kok"ucap Shani ambil mengelus rambut Chika

"Chika sayang bunda hiks hiks"ucap Chika sambil menangis,air mata yg sudah ia tahan dari tadi akhirnya keluar, pertahanan dia telah runtuh,entah kenapa dia begitu sedih hari ini,dia merasa ini pelukan terakhir dari keluarga nya,tapi buru buru dia tepis perasaan itu

"Bunda juga sayang kamu kok,udah jangan nangis,masa udh gede nangis sih"ucap Shani sambil menghapus air mata anaknya

"Biasa nya juga kamu gk nangis kalau kita tinggal"ucap cio yg aneh melihat sikap Chika

"Kan Chika kangen sama kalian,tapi kalian malah pergi"ucap Chika

"Orang 1 Minggu doang"ucap Dapid

"Udah ya,Aran titip Chika ya,jaga dia"ucap cio pada Aran lalu memeluk nya

"Iya yah, insyaallah Aran bakal jaga Chika"ucap Aran,jujur Aran juga merasa kan kesedihan

"Titip adik gue ya ran,jaga dia biar gue tenang di sana"ucap Dapid,Chika yg mendengar kata di sana dari mulut dapid pun berpikir, maksud kata di sana apa, mungkin saja di Pontianak

"Pasti pid"ucap Aran lalu berpelukan ala laki laki bersama Dapid

"Aran,bunda titip anak kesayangan bunda ya,di saat bunda jauh dari dia bunda yakin kamu orang yg tepat untuk jaga dia,bunda harap kalian selalu bersama"ucap Shani pada Aran yg membuat Aran sedih mendengar nya

"Bunda tenang aja ya,Aran bakal jaga Chika semampu Aran"ucap Aran lalu mencium tangan Shani

Setelah berpamitan mereka pun meninggalkan perkarangan rumah dan di rumah cio hanya tinggal Aran dan Chika

"Udah jangan sedih lagi,kan masih ada aku"ucap Aran yg melihat Chika dari tadi hanya diam

"Aku cuma kepikiran sama keluarga aku ran"ucap Chika sendu

"Udah jangan terlalu berpikiran yg bukan bukan,mereka bakal baik baik aja kok"ucap Aran menenangkan istrinya

"Ran janji sama aku,kamu bakal selalu ada di samping aku"ucap Chika yg membuat Aran kebingungan kenapa Chika tiba tiba bicara seperti itu

"Iya sayang aku janji, mending kita istirahat di kamar yuk"ucap Aran lalu mengajak Chika ke kamar

Setelah sampai di kamar Aran dan Chika merebahkan badan mereka ke kasur, mereka sama sama sedang menatap langit langit kamar,ntah apa yg sedang mereka pikirkan

Awal dari perjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang