ANDROMEDA : Part 56

3.2K 372 36
                                    

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________

Dini hari Meda terbangun.

Tapi bukan Irgi yang ia dapati, melainkan kamar yang ia sendiri tidak tau dimana ia sekarang.

Kamar yang berwarna hitam putih dengan lampu temaram berwarna oranye itu begitu maskulin dengan aroma citrus yang kuat. Ia seperti mengenal seseorang dengan wangi seperti ini.

Meskipun kamar ini menawan dan sayang untuk ditinggalkan, tapi ia tidak sedang membutuhkan kenyamanan. Ia butuh tau dimana dia berada, dan dimana Irgi sekarang?

"Nona, anda tidak diizinkan keluar dari kamar ini!!" Cegat seorang bodyguard ketika ia keluar dari kamar yang jelas itu adalah milik orang berada.

"Siapa kalian?"

Meda tidak bisa berpikir jernih.

Ia tidak tau dimana ia berada. Yang ia tau tadi malam ia ketiduran diruangan tempat Irgi berbaring. Tapi kenapa sekarang ia ada disini? Dijaga oleh lima bodyguard kekar yang sepertinya bukan orang-orang Papanya.

Tak ada balasan dari mereka, ia pun memilih untuk mengabaikannya. Yang ia harus lakukan adalah menemukan Irgi. Tidak, jasad Irgi.

"Berhenti, Nona!!"

Meda menatap bodyguard berwajah kotak yang menatapnya sangar. Tak mau kalah ia mengeluarkan tatapan mematikannya.

"Lepass!!" Imbuhnya.

"Gue mau nyari Tama, lepasin brengsek!!"

Meda mengerahkan seluruh tenaganya tapi itu percuma, ia sama sekali tidak bergerak. Kekuatan satu orang saja bisa membuatnya tidak berkutik apalagi ia harus melewati lima orang.

Bagaimana ia bisa keluar darisini?

Dan disinilah ia berada.

Kembali kedalam kamar yang jelas bukan kamarnya. Langit-langit kamar yang didesain klasik begitu memanjakan mata sebenarnya. Tapi itu bukan hal yang bisa ia nikmati sekarang. Jika saja Irgi masih ada, ia tidak akan se-kekeuh itu keluar darisini. Tapi masalahnya, ah sial.. kenapa ia bisa lengah?

Gadis itu menatap ke sekeliling ruangan.

Tungguu!!

Bau kamar ini seperti tidak asing.

Aroma khas Irgi ada disini, tapi bagaimana bisa?

Ia yang awalnya terduduk didepan pintu akhirnya bangkit dan menyisir ke sekeliling kamar.

Ia mendapati foto kebersamaannya bersama Irgi disudut ruangan. Apa mungkin ini kamar Irgi? Tapi, bukankah Irgi bukan anak dari orang berada?

Satu persatu butir air mata berlomba untuk jatuh. Semua kenangan terputar bak kaset rusak di kepalanya.

Hiks

Lo ninggalin gue, Tam.

Jemarinya menyentuh satu demi satu foto penuh kenangan itu. Di jajaran foto terakhir ia mengambil foto itu dan menggenggamnya. Itu adalah foto disaat mereka ada di streetfood. Irgi sedang membersihkan sudut bibirnya yang belepotan oleh sambal dari sate yang ia makan.

ANDROMEDA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang