Tok.. tok.. tok..
Suara seseorang mengetuk pintu. Aku masih belum tersadar. Namun suara itu makin keras, membuatku terbangun dari tidurku.
Mataku langsung tertuju pada pintu, benar saja pagi buta ini ada orang yang bertamu.
Dengan badan sempoyongan, aku membuka pintu.Ternyata dika.
Aku masih terkejut, apa ini masih mimpi. Pagi buta gini Dika ada disini."Kenapa chat gue dibaca doang, dipikir gue koran kali" Dika menggerutu lalu duduk di sofa. Membaringkan badannya dan sambil mengomel
Kemudian segera aku mengambilkan air putih untuknya.
"Kayanya semalem gue kecapean banget. Jadi ngga sempet bales chat. Lagian kan chat nya ngga urgent banget harus di bales kan" ucapku
"Oke.. lain kali gue ngga usah chat ya" Jawabnya ketus.
Aku mulai merasakan bahwa Dika sedang ngambek.
"Iya iya maaf.." ucapku dengan penuh penyesalan.
"Gue khawatir tau" ucapnya.
"Kenapa mesti khawatir? Kan gue ngga kenapa-kenapa." Jawabku singkat
"Ya syukur kalo ngga apa-apa" jawabnya lagi
"Tapi serius deh, lo ngapain pagi buta gini udah di kostan gue?" Tanyaku penasaran.
"Dibilang khawatir" jawabnya lagi
"Jadi beneran khawatir?" Tanyaku sambil senyum-senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persahabatan dan Cinta (OnGoing)
Teen FictionBagaimana rasanya jika menikah dengan orang yang paling kita cintai sejak kecil ? Namun bagaimana rasanya jika dia tidak pernah mencintai kita ? Reka dan dika, menceritakan sebuah cerita yang berawal dari persahabatan namun berubah menjadi cinta. Bi...