"PENCURI KECIL BRENGSEK! IBUMU BENAR-BENAR SIAL MELAHIRKAN MU!"
Buk!
Buk!
Mata Qing Xuan melotot melihat anak kecil tengah ditendangi oleh 3 orang pria dewasa. Tanpa dicegah Qing Xuan segera keluar dari balik tembok dan menghalangi tiga orang dewasa itu.
"Tuan apa yang kamu lakukan ? Kenapa kamu menendangi anak kecil ?"
Seorang pria berbadan besar menatapnya tajam dan kemarahan menghiasi wajahnya. "Heh nyonya! Tidak usah sok jadi pahlawan! Anak itu pencuri! Dia pantas mendapatkannya!"
Qing Xuan menoleh ke arah anak laki-laki berusia sekitar 13-15 tahun yang sedang meringkuk memegangi perutnya yang tadi ditendangi. Memar memenuhi wajahnya. Qing Xuan benar-benar merasa sakit melihatnya. "Tuan dia hanya anak kecil, memang apa yang dia curi darimu ?"
"Dia telah mencuri daging mahal dan langka milik kami!" Hardik pria itu.
Qing Xuan merapatkan bibir. Menahan diri untuk tidak merotasikan matanya. Hanya sekedar makanan dia bisa memukuli anak kecil ? Orang ini sudah kehilangan akalnya. Wajah cantiknya mengeruh jengkel.
Melihat tatapan tajam dan wajah tidak nyaman dari wanita cantik yang penuh keanggunan itu, salah seorang pria lainnya terbatuk kecil dan berdeham memasang wajah kalem dan bijak. "Padahal seandainya dia meminta juga akan kami berikan, tidak perlu sampai melakukan hal hina seperti mencuri. Begitulah jika sedari kecil tidak dibenahi akhlaknya."
Qing Xuan berjongkok di dekat anak itu, "kenapa kamu mencuri ?" Tanya Qing Xuan dengan lembut.
Mata hitam anak itu mendelik ke arah pria besar itu. "Aku sudah meminta sedikit air dan hanya sekepal nasi tapi dia mengabaikanku! Dan mendorongku! Jadi aku mengambil sedikit dagingnya! Lalu dia memukul piringnya dan dagingnya jatuh! Kenapa itu jadi salahku! Itu salahnya!"
Qing Xuan terpana, bocah ini terlihat tampak lemah namun sebenarnya punya keberanian yang sangat hebat. Dia bahkan berani menghardik balik lawannya yang usianya terpaut jauh.
"Heh bocah! Masih berani kau--"
"Begini tuan," sela Qing Xuan. Dia kembali berdiri dan berharap dengan pria besar itu menghalangi tiga pria itu dari tubuh kecil yang penuh memar di belakangnya. "Aku akan bayar ganti ruginya."
Ketiga pria itu saling berpandangan lalu menyeringai. "Tentu saja bisa nyonya, tapi daging itu begitu mahal dan langka. Apa nyonya yakin bisa menggantinya ?"
Qing Xuan menyipitkan matanya sejenak. "Tunggu sebentar." Qing Xuan berjongkok kembali, membisikkan sesuatu ke anak kecil itu. "Kau punya sapu tangan ?"
Anak kecil itu mengernyitkan dahi bingung. Tapi tangannya menyerahkan sapu tangan lusuhnya. "apa tidak apa jika kuberikan pada mereka ?"
"Apa kau gila ?" Tanya anak laki-laki itu pelan. Menganggap Qing Xuan adalah orang gila mungkin hal yang sangat kurang ajar jika tau bahwa wanita di depannya adalah dewa. Tapi Qing Xuan hanya tersenyum tipis dan mengedipkan sebelah matanya dengan jahil. Dia memasukkan sapu tangan itu ke dalam lengan bajunya yang lebar.
Dia kembali berdiri dengan anggun. "Tuan, saat ini aku tidak memiliki kepingan emas yang bisa kuberikan tapi aku punya sebuah benda langka."
Ketiga pemuda itu tampak menampilkan wajah tidak percaya dan menuntut. Qing Xuan kemudian mengeluarkan sesuatu dari balik lengan panjangnya. Benar, itu adalah saputangan lusuh bocah kecil itu. Tapi kini bukan lagi kain putih penuh noda hitam, melainkan menjadi sepotong kain emas dengan cahaya berkilau lembut. Ketiga pria itu menganga takjub, sedangkan bocah laki-laki itu juga tercengang melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Master XiShi
FanfictionQing Xuan kembali naik! Xie Lian naik ke pengadilan tinggi surgawi bukan lagi hal yang baru. Tiga alam rasanya sudah muak mendengar berita itu diulang terus jadi biarkan saja dia menetap selamanya di sana tidak perlu dibuang segala jika pada akhirny...