Permulaan-cap 1

31 8 0
                                    

Seorang lelaki berambut panjang di atas bahu,tengah menguncir rambutnya.
Ia tinggi,185cman atau lebih mungkin.
Rambutnya berwarna hitam legam. Berkulit sawo matang,dengan tubuh yang gagah,mata coklat yang indah.

Dia adalah Jo,Patra Joshua. Seorang intel terkenal dari agensi mata-mata 'Mata Elang'
Dia lahir pada bulan Juni.
Ia tak punya bakat pengusaha selayaknya keluarga besarnya.

Tiga partner kerjanya, yakni:

°•°••••
Kugusaki Ibaraki

Lelaki bertubuh kekar,berambut ikal warna hitam dengan kulit coklat dan bermata hazel.
Ia sering disebut sebagai keturunan Arab-Eropa karena hidungnya yang mancung dan bintik di sekitar pipinya.

Lahir : 28 Februari
Tinggi : 185+ cm

Al Fatih
Pemuda yang badannya cukup berotot,berambut pendek dengan gaya belah tengah,kulit kuning Langsat dengan mata coklat, seperti warga Indonesia pada umumnya.
Pemuda satu ini punya ingatan yang sangat tajam,bahkan detail sekecil apapun itu.
Lahir: 14 September
Tinggi:185+ cm

ERICKSON
Laki-laki ini mempunyai kebiasaan unik,yakni mengaca,tubuhnya berisi dengan bahu yang lebar dan gagah,alisnya tebal,kulitnya putih, bermata biru,rambutnya berwarna hitam kecoklatan dengan gaya rambut undercut.

Lahir: 21 Januari
Tinggi:185+cm

•°•°°°°

#Chapter1(Start)

Nafas terengah-engah,keringat bercucuran deras,mayat tergeletak dimana-mana.
Bau amis darah memenuhi ruangan itu.

"Sialan! Ketuanya kabur" Fatih mengumpat, di bawah sepatu mereka genangan cairan merah berbau anyir itu tercampur dengan air hujan yang datang dari langit,membuatnya mengalir kesegala arah.

"Ya sudah,kejar saja, toh masih belum jauh sepertinya," ujar Eric sambil mengisi peluru pistolnya.

"TUNGGU AKU BAJINGAN!!" Raki lari dahulu,meninggalkan dua temannya di belakang, mempersiapkan senjata mereka yang habis untuk pengejaran dan penghabisan anak buah Ketua Dagang yang telah korup itu.

"Aku harus cepat pergi!-akh!!!" Orang itu adalah ketua yang dibicarakan Fatih,ia sedang berjalan sempoyongan memgangi tangan kirinya yang terkena tembakan peluru Eric.Membuat darah keluar terus dan menodai kemeja putihnya.

Saat ia melihat kebelakang,

DOR!!

Bunyi senapan runduk itu,hanya dengan sebuah peluru darah merah segar mengalir dan merembes ke kemeja putihnya. Membuat ia membatu bak Malin Kundang, lalu,

Brak!

Jatuhlah ia.

"Alah,si Jo!" Raki membanting ranselnya.

"EH BANGSAT!" Eric yang melihat itu langsung menghampiri Raki karena panik,
"INI ISINYA ADA BOM SAMA PISTOL! KALAU RUSAK GIMANA GOBLOK?!"

"Kamu lihat muka saya ni-ada lihat muka saya ni kesah?" Pandang Raki sinis.

"BAJINGAN!!"

"Sudah mati?" Tanya Fatih yang datang sambil mengotak-atik jam tangannya.
Fatih pun mendekati tubuh si ketua dan memeriksa detak nadinya.

"Oke,dia innalilahi."

Setelah berkata demikian,ia melaporkan tugasnya pada atasannya.

Keesokan harinya di markas Tanah Buaya.

"Nyam...Nyam.."

"Krauk...Krauk..."

Jo menghela nafas,
"Menyesal aku,hari ini tidak membawa bekal," Gumamnya melihat Fatih,Raki dan Eric yang lahap menyantap nasi dalam kotak bekalnya.
"Kau mau?" Eric menawari,

"Tidak usah Ric,nanti saya minta ke ketua saja" Ucap Jo sambil memasang earphone di telinganya.

Sesaat setelah itu seorang perempuan berhijab, berumur tak jauh dari mereka datang menghampiri.
Well,Jo tak mendengarnya karena ia hanya fokus pada musik dan majalah yang sedang ia baca.

Sedang enak-enak membaca, tiba-tiba Raki menyenggolnya.
"Aduh! Kenapa sih?"
Jo melepas earphonenya,melihat ke arah Raki yang menolehkan kepalanya ke si perempuan.

"Oh..
Iya Kak?"

BBM(Bucin Bikin Mendo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang