BBM(Bucin Bikin Mendo)

Cap 5

"Joshua,apa kau merasa familier dengan wajah di gambar ini?"

Ketua memberiku sebuah kertas bersketsa wajah seorang gadis remaja(?)
Oh tunggu–bukan gadis.. yah benar remaja.. umur 19 tahunan kurasa.

"Ya,aku rasa aku sedikit merasa familier ketua"

Ketua melihatku dengan pandangan iba.
Untuk apa coba?
Apa aku terlihat seperti seorang pengemis? Tidak
Apa aku terlihat seperti orang bodoh?

"Sungguh kau tak mengenal gadis bernama Cleo?"

Oh! Nama itu! Aku tau nama itu!
Nama gadis,anak teman ayahku yang ayah janjikan akan dijodohkan denganku.

Yang mana jal*Ng seperti itu mana mungkin masuk seleraku.
Biar kuberitau satu hal,hei pembaca.

Walau memang Cleo punya wajah yang bagus,cantik rupawan.
Badan yang sangat ideal(entah bagaimana dia bisa jadi begitu? Operasi mungkin?)
Dan ekspresi teduh,tenang,kalem dan sangat menggairahkan para kaum Adam,

Aku yang seorang gentleman ini (ehm..ya bisa dibilang demikian) akan menolaknya dengan senang hati (tidak,aku bercanda,aku menolaknya karena dia sangat pandai membuat orang jadi tidak nyaman)

"Sekarang aku mengingatnya Ketua"

Ketua mengangguk,berjalan memutari meja kerjanya.
Sedang berpikir entah apa di kepala.

"Kau melihatnya di ruangan 'itu' kan?"

Aku mengangguk,aku tau maksudnya.
Itu, maksudnya adalah ruangan tempat penjualan gadis dan dimana di chapter sebelumnya aku berkata aku merasa familiar dengan sesosok wanita.

"Benar ketua"

Entah aku saja atau apa,tapi suasana di kantor ini menjadi sangat suram,mencekam dan membuatku merinding.

"Apa kau berniat membebaskannya?"

Kulihat aura sekitar beliau menjadi gelap,
"Siap! Tidak ketua!"

Lalu suasana jadi cerah kembali dan beliau menyuruhku untuk pergi.

Entah perasaanku saja atau ada yang aneh di sini,di kantor ketua.
Seperti ada yang mengintai,tapi aku harus segera pergi.
Teman-teman pasti menungguku sejak tadi.

Entah mengapa aku merasakan hal buruk akan terjadi,semoga saja tidak.
Jika benar aku tidak akan memaafkan diriku sendiri sampai kapanpun.

.
.
.

Vote,komen dan share
.
.
.
:v