Cap-3.2

16 5 3
                                        

"KECUALI APA HEI?! KIRIM SURAT YANG BENER SEDIKIT LAH!"

"Dasar ketua bajingan"

Aku geram, bisa-bisanya kami dipermainkan.
Kutahan emosiku sebelum memuncak,meletus seperti erupsi gunung Krakatau.

Kulihat wajah tiga kawanku itu bergantian. Raut muka mereka bingung dan penuh teka-teki.
Aku pun jadi ikut bingung.

"Aduh..Kita tidak harus memecahkan teka-teki lagi kan? Aku sudah muak dengan ini,"

Aku mengacak-acak rambutku,kesal.
Kami ini mata-mata,Intel — pembunuh bayaran yang kerjaannya menuntaskan misi yang diberikan dengan JELAS,RINGKAS,TEGAS.

Bukannya memecahkan teka-teki seperti detektif! Itu dua hal berbeda ketua!

Aku mondar-mandir sebelum akhirnya keluar untuk  menyalakan sebatang rokok.

"Jo,jangan merokok. Kau punya asma,"

Fatih menyusulku keluar,tepat sebelum aku membakar ujung rokok itu.

"Maaf,aku sering lupa"

Kemudian dia tersenyum dan menepuk-nepuk pundakku. Berkata
"Kalau kau mati susah nanti kita."

Aku..
Hey tunggu,dia ini berniat baik atau buruk?
Itu sebuah nasihat atau sindiran?

Yang penting dia benar,jika seorang yang memiliki penyakit asma merokok memang akan menyebabkan kematian.
Tidak peduli kalau hanya sedikit.
Menurut penelitian rokok menyebabkan kecanduan,dan kerusakan paru-paru.

Seperti alkohol, rokok juga digunakan untuk dan sebagai pemuas emosi,pelepas kesal,dan pelarian dari masalah.

Beberapa orang mungkin bisa berkata "tidak masalah,kan aku hanya menggunakannya sedikit"

Namun,tanpa mereka tau banyak orang kehilangan segalanya karena rokok dan alkohol itu.

Lalu...

Satu batang rokok disini berharga 2.500 rupiah,memang tidak mahal sih.
Tapi hei,uang segitu lebih baik di sedekahkan

Tapi merokok sekali dan tau aturan itu juga tidak salah kan?
Makanya aku menyalakan kembali rokokku.

"HEI! KAU PUNYA ASMA! KALAU KAU MENINGGAL KARENA SESAK NAFAS BAGAIMANA?!"

BBM(Bucin Bikin Mendo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang