Cap-1

16 7 0
                                    

Dipanggil katanya,ketua divisi memberikan sebuah hadiah pada Jo.
Dibawanyalah hadiah itu ke markas Trisula,markas mereka berempat.

"Hadiah apa sih? Berat banget!"
Raki membawanya bersama Jo.
Sejenak Fatih memandangi hadiah besar itu,lalu berjalan mendekat dan mengetuk-ngetuk,mencoba menebak apa isinya.

"Seperti kotak kayu,"ucapnya.

"Nah,buka aja Jo. Kita penasaran apa isinya."

Sesuai ucapan Eric,Jo menyobek.Membuka, kertas kado itu. Nampaklah sebuah kotak kayu seperti peti harta Karun.

"Hah? Yang benar saja!"

Jo agak kecewa,peti itu tergembok,terkunci.

"Ambil palu dan dua buah linggis,coba patahkan gemboknya dengan palu lalu dongkrak pakai linggis di sisi kanan dan kirinya-sepertinya mulut peti di lem," ucap Eric sambil menyentuh sisi peti yang kasar itu.

Segera Fatih dan Jo membawa palu dan linggis,melakukan apa yang di perintahkan Eric.

"Oke,dalam hitungan 1...2...3!"

BRUAKKK!!!

Saking kuatnya kayu mereka terpental karena terlalu keras menarik.

"Well, at least barangnya sudah terlihat," kata Fatih melihat kedalam peti.

Keesokan harinya, mereka menjalankan misi baru.

"Ini sih bukan misi biasa.."
kata Raki memandang ke depan dengan mata yang bergerak kesana kemari. Membuat yang lainnya terkekeh. Fatih yang berkacak pinggang berdecak kagum dan berkata,

"Astaghfirullah sekali disini, dilihat rugi gak dilihat juga rugi"

Sambil melihat wanita-wanita cantik berbikini seksi itu.

"Bolehlah buat liburan,sesekali. Kita harus enjoy"

Eric menyibakkan rambutnya,berniat memancing perhatian para gadis-gadis pantai itu.

.
.
.
.
.
.

Tinggalkan vote dan komenmu:v

BBM(Bucin Bikin Mendo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang