7. Choi bukan Jung

1K 60 2
                                    


"Khehe wajah mu sangat hancur oleh orang di luar sana, teryata orang-orang sangat membenci mu yah? Bagus! Aku tidak perlu repot-repot menghancurkan wajah mu lagi" sindir Jeno

"Ck! Jangan tunjukan muka rusak mu di depan ku, jangan harap kami merasa kasihan"

"Jung Beomie" Ucap Mark. Beomie yang semula berjalan pelan dengan pandangan menunduk secara tak sadar ia mendongak, berbalik arah menatap hyung tertua.

"Maksudku choi Beomie" smirk Mark, Jeno, dan Sungchan membuat Beomie kembali menunduk, melihat Beomie menunduk tentu saja Mark, Jeno, Sungchan menertawakannya.
Lebih tepatnya menertawakan harapan Beomie.

"H-hhyung.. beo-mie tidak.. ber.. salah" Setelah 4 tahun lamanya hanya kalimat itu yang terucap. Kecelakaan itu membuat Beomie tidak bisa mengeluarkan suaranya.

Ia sudah 4 tahun berlalu saat kecelakaan itu terjadi. Kecelakaan itu mengubah kehidupan Beomie 95%. Tak ada lagi kasih sayang yang di tunjukkan hanya ujaran kebencian. Semua orang terluka, tapi hanya Beomie yang di salahkan.

Flashback

Pemakaman telah usai, orang- orang mulai pergi dan mengucapkan belasungkawa. Hanya satu orang yang tak di izinkan, Beomie di perlakukan tidak baik oleh saudaranya sendiri di depan makam kedua orang tuanya. Beomie di tolak oleh keluarganya sendiri.

Di rumah pengacara Jung datang setidaknya hanya dia yang berlaku baik setelah Beomie siuman. Pengacara membawa wasiat mendiang orang tua kelurga Jung.

"Baik semuanya sudah di sini?" Pengacara itu bernama Choi Minho.

"Kau bisa lihat sendiri kan?" Ucap yang tertua.

Pengacara menarik nafas sebelum membacakan wasiat yang di berikan. "Semua harta warisan akan di bagi rata kepada semua anak, akan tetapi untuk David dan Beomgyu agak khusus, mereka boleh mengelola sendiri harta warisan pada umur 20 tahun. Selain itu semua harta warisan akan jatuh ke anak jika kalian selalu tinggal di satu rumah, sampai Beomgyu atau David berusia 20 tahun."

"Tinggal satu rumah?"

"Aku tidak ingin tinggal serumah dengan pembunuh orang tua kami!" Sarkas Jeno.

"Itu... Maka semua harta warisan akan di berikan ke semua panti yang membutuhkan. Bukankah kalian harus berkerja sendiri? Selain itu kalian akan memulai pada titik terendah dan tinggal di rumah yang minim. Apa kalian siap?" Hening sebentar.

"Baiklah kita akan tinggal di satu rumah yang sama" putus tertua

"Apa tapi Hyung!"

"Tapi dengan syarat dia harus merubah marganya. Aku tidak sudi dia mengunakan marga Jung atau Lee"

"Dia tidak cocok menggunakan marga kedua orang tua kami" Sambung Jeno.

"Bukankah itu sudah terlalu keterlaluan?" Sungguh sedih rasanya mendengar anak dari bosnya seperti ini. Padahal Minho selalu mendengar Jaehyun memuji dan mencintai anaknya. Memang sebuah kesalahan fatal bisa mengubah segala hal, baik orang itu bersalah atau tidak.

"Beomie apa kau setuju mengubah marga mu?" Minho bertanya dengan hati-hati agar tidak menyingung perasaan anak manis itu.

"Pilih keluar dari rumah ini atau ubah marga mu!"

Degh!

"Sekali lagi apa kau setuju?" Beomie hanya menjawab dengan anggukan pelan. Cukup sakit rasanya saat keluarganya yang meminta mengubah marga dirinya.

"Baiklah, jadi marga apa yang akan di gunakan?"

"Apa kita juga yang mencarikan marga untuk dia?" Jawab Mark.

"Menyusahkan" sambung Jeno.

"Choi! Choi Beomie! Nama mu Choi Beomie" sahut Sungchan.

"Bukanya itu marga saya?"

"Tidak suka? Dia aja tidak keberatan bukan? Choi Beomie?" Beomie mengangguk, pertanda tidak keberatan.

"Baiklah saya akan mengurus pengubahan marga Beomie. Apakah ada permintaan yang lain?"

"Tidak ada lagi kan? Saya izin pulang" Sambung Minho dan berpamitan.

Selang beberapa saat David datang di bantu sebuah pelayan yang yang menuntunnya dengan kursi roda.

"Hyung..." Ujar david dan berjalan menuju yang tertua. Beomie sedih tidak biasanya David mencari saudaranya yang lain sebelum datang kepadanya.

T

idak cukup sungchan dan para hyung yang membeciku, kumohon jangan membenciku juga david. Tidak!! masalah kamu menyebutku nona, seribu kali pun aku tidak akan marah. Asal kamu juga tidak ikut membenciku. Sayang itu hanya perkataan Beomie di dalam hati ia tidak bisa menyampaikan apapun karena mengalami kelupuhan berbicara

"Ku mohon biarkan dia (Beomie) tinggal di sudut rumah agar aku tidak selalu bertemu dia, aku takut hyung dia akan mengambil nyawa ku seperti bubu dan appa" Sungchan berucap dengan mulut yang bergetar menunjukan rasa takutnya

"Baiklah hyung juga maunya seperti itu kok!"

Terlihat menyedihkan, ia menyedihkan perlakuan itu di dapatkan dari orang tersayang yang selalu memberikan kasih sayang kepadanya. Menyakitkan seperti bunga mawar yang selalu menumbuhkan durinya sayangnya duri itu menyerang dirinya sendiri bukan melindunginya. bisakah Beomie menjadi bunga mawar? Bunga mawar yang selalu melindungi dan menjaganya bukan setiap saat menghancurkannya!

-Lias

Maaf yah aku suka update sesuka hati atau hanya karena ada waktu pada saat bosan atau emang lagi senggang. Kerena bikin novel ini gak ada niat untuk cari duit cuma untuk nyenangi diri dan mungkin beberapa dari kalian ada yang suka karya ku walau kadang suka insecure:((

Terus cukup kaget juga aku datang 🌑 2 kali dalam sebulan terus gak sampai bulan ini juga baru aja jadi kayak cuma selat 1 Minggu 🗿

Oh ya kalian boleh kok promosikan cerita ini, Asal! jangan mengcopy ulang isi cerita. Hanya boleh bagian judul novel ini, deskripsi cerita, kalo mau isi cerita hanya cukup 1 kalimat paling parah hanya cukup 1 ss cerita yang menurut kalian menarik.

 Hanya boleh bagian judul novel ini, deskripsi cerita, kalo mau isi cerita hanya cukup 1 kalimat paling parah hanya cukup 1 ss cerita yang menurut kalian menarik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini akun tikt0k aku tag aja, kalo mau follow juga boleh tapi kalo minta follback gak janji yah🙄 akun khusus buat liat bias🥰😙🤣

Jung familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang