8. benci!

880 74 1
                                    

Hari-hari suram yang penuh siksaan Beomgyu jalani dengan lambat, 1 hari terasa 10 hari lamanya. Masalah selalu datang dari keluarganya sendiri atau lingkungannya, tidak ada perlakuan baik yang ia dapatkan hanya cacian demi cacian.

"Non bangun yah" Suara lembut menyiratkan kasih sayang membuat mata Beomie yang ingin selalu terpejam terbuka menyambut dunia suramnya.

"Bibi..." Beomie menggeliat pelan.

"Bangun, nanti telat loh!"

"Bibi kenapa masuk? Gimana kalo Hyung liat? Bibi bisa terkena masalah! Kalo bibi terkena masalah siapa yang jaga David!"

"Maka dari itu cepat lah bangun bibi akan segera pergi, non ingat jaga diri non Beomie jangan selalu berantem gak baik non"

"Baik bibi Nia"

Yah, hanya bibi Nia yang selalu baik kepada Beomie di rumah ini pelayan yang lain menjauhi Beomie, takut terkena masalah karena membela dirinya. Saat Beomie bisa bicara bibi Nia lah yang paling bahagia di antara orang yang membencinya.

Beomie pergi ke kamar mandi, mengguyurkan air dingin dengan badannya yang tidak pernah tidak terluka. Terdapat cermin yang mempertontonkan seluruh tubuhnya, jika dulu Beomgyu hanya sedih dan kasihan pada dirinya setiap kali melihat cermin. Kini Beomie ingin menghancurkan cermin itu, Beomie mulai membenci dirinya.

"Appa bubu, beomie capek menunggu kasih sayang orang rumah yang hilang sejak ke pergian kalian. Beomie bertahan hanya demi mereka, beomie kangen tawa Mark yang selalu receh, beomie kangen Jeno saat usil, beomie juga kangen pelukan Sungchan jika beomie sakit, beomie kangen David yang selalu mencarinya lebih dulu dan memanggil beomie nuna~"

"Beomie ingin nyusul kalian dunia terlalu kejam ke beomie, tapi kenapa kalian selalu datang dan menyuruh ku untuk bertahan sebentar saja?"

"Apa maksudnya bubu? Appa? Mengapa harus bertahan jika keluarga beomie tidak ingin beomie hidup?"

JUNG FAMILY

"Choi Beomie!"

Graap!

"Kheh khhh leppasw!"

"Tenang, gue gak bakalan buat Lo mati kok santai aja" cengkraman pada leher pun terlepas, pelaku cukup puas melihat melihat reaksi Beomie yang ke susahan bernafas.

"Kau sangat cantik dengan muka yang merah,  Ibu mu pasti seorang jalang yang handal"

Plaak!

"Kau boleh menghinaku, mencaci maki diriku, atau melukai diriku tapi jangan sekalipun kau hina orang tua ku dari mulut kotor mu!"

"Kotor? Kotor!!" Pelaku langsung mencium bibir Beomie meninggalkan bekas luka di bibirnya.

"Puft... Sekarang bagaimana yah, mulut kotor ku telah mencicipi bibir mu tuh hahahah" Pelaku berlalu pergi setelah berhasil mengusik Beomie

Kakinya lemas seketika, Beomie terduduk dengan tangisan pilu seperti berharap agar ada yang mendengar tangisannya. Sedari tadi ada mata yang memantau tanpa melakukan tindakan apapun dan berlalu pergi seolah tidak pernah terjadi.

Di kelas, Beomie di hukum guru karena telat. Beomgyu di haruskan berdiri dibelakang sudut ruangan kelas. Tentu saja para siswa berandalan yang selalu duduk di belakang tidak tinggal diam. Beberapa kali kaki Beomie di injak atau di tendang, jika Beomie bergerak hukumannya akan bertambah.

"Yaa, Lee Jimin apa yang kau lakukan?"

"Tidak ada pak"

"Lihat ke depan, sedari tadi kamu tidak memperhatikan pelajaran saya dan Beomie silahkan duduk kembali"  akhirnya Beomie bisa duduk juga setelah hampir 1 jam lebih berdiri.

Tidak ada yang tau Beomie sudah mulai bisa berbicara di sekolahnya, Beomie enggan berbicara terutama untuk orang yang tidak menyukai dirinya kecuali kelurganya.

Bel istirahat berbunyi, di saat orang lain pergi ke kantin dan berteman. Beomie harus ke gudang untuk bersembunyi, sebenarnya tidak ada tempat aman untuknya. Kesepian adalah keterbiasaan yang harus ia jalani, Beomie cuma memiliki teman online, empat orang!

Mereka memiliki grup bersama, menceritakan aktivitas sehari-hari. Beomgyu tidak banyak bercerita, karena ia takut di benci lagi!

(Chat)

Kau tau Beomie?

Enggak!

Heh, sopan dikit!!

Hehehe, emang kenapa?

Tadi si Soobin injak tai kucing?!

Puft!! Yeonjun Hyung harusnya tadi di video, pasti viral (ᗒᗩᗕ)

Hyung tidak kepikiran, tapi sumpah ngakak banget sampai di lihat banyak orang.

Udah dulu, bel masuk!

Ok belajar yang rajin!

(Read)

Chat di tutup setelah bunyi bel, makanan masih tersisa cukup banyak.  Beomie terlalu asik bermain dengan ponselnya hingga lupa makan siangnya. Bukan itu masalah sebenarnya.

Creak! Cek! Cek! Door!door! "Buka pintunya"

Terkunci! Sudah pasti ulah orang yang membencinya, rumor dirinya membunuh orang tuanya tersebar, tak ada yang mau mendekati bahkan guru pun.

"Hiks tolong siapa pun bu ka pintunya" suara Beomie hampir habis karena teriak hampir 5 jam terkunci dalam ruangan yang cukup sempit. Tubuh Beomie lemas, makanan dan minuman sudah tandas cukup lama. Hampir jam pulang, oksigen di ruangan sangat tipis membuat Beomie tidak bisa menjaga kesadarannya.

Beomie tidak selalu membawa hpnya, hp yang ia bawa tidak ia charger hingga menyisakan 14%. Beomie tidak perlu membawa hp karena ia pulang berjalan kaki demi menyisakan uang jajanya. Lagi pula Beomie harus menelpon siapa?

Beomie akhirnya bisa keluar saat bulan telah muncul, membawa tubuhnya yang lemas keluar dari sekolah tanpa perduli dengan tas di kelas. Sebelum itu ia pergi ke klinik membeli obat untuk dirinya.

"Buat kekasih yah?" Peluh keluar di dekat pelipisnya, Beomie menjawab dengan senyumnya dan cepat-cepat membayar.

"Hati-hati kak-" sebelum orang itu selesai bicara, Beomie sudah pergi cukup jauh dari klinik.

Bukan rumah yang dituju melainkan taman. "Dek, boleh minta air minumnya? Hyung butuh"

"Nih" Kata anak kecil.

"Hyung lagi sakit banget yah? Obatnya sampai 4 sekaligus, Hyung teguk!"

"Iya sakiit banget" Beomgyu membuang sisa obatnya.

"Kok di buang?"

"Hyung kuat kok, bentar lagi sembuh jadi gak butuh lagi obat itu" tidak lama orang tua si kecil memanggil anaknya.

"Oh sudah dulu Hyung, semoga kita ketemu dan jangan sakit! Papai!!"

"Dah, saat ketemu lagi mari bermain bersama"

-Lias
Ngantuk ༎ຶ‿༎ຶ

Baru bisa cek sekarang, teryata ada banyak yang kurang jadi segera di perbaiki, ada beberapa yang kurang di tambahin lagi, akibat ngilindur sih🤣🤧

Jung familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang