9.

183 13 2
                                    

Makasih buat yang sudah mampir!

Disini lapak BL!

Cerita cowok sama cowok!

Homophobic silahkan menjauh!

NGGAK SUKA SAMA CERITA SAYA BISA LANGSUNG DISKIP!

SELAMAT MEMBACA!

*********

Alex yang sehabis pulang sekolah melepas sepatunya dan memasuki kedalam rumah namun, sepi.

Alex menelusuri kamar sang Daddy hingga Nata kecuali kamar Pawat.

Masa bodo dengan Pawat.

Alex kedapur dan tidak ada orang dirumah, kemana kira-kira?

Sekitar pukul 15.45 harusnya Nata ataupun Gulf dirumah.

Kaki Alex mencoba melangkah kebelakang rumah saat telingannya mendengar isakan tangis seseorang, berharap bukan hantu disiang hari.

"Papa?" Panggil Alex saat melihat kebelakang ternyata Gulf yang duduk sendirian dengan memunggungi pintu.

Mendengar sang anak mendekat dengan cepat Gulf mengusap matanya yang berair dengan kasar.

"Alex udah pulang, sayang"  Tanya Gulf sambil tersenyum dengan manis kepada Alex.

Alex tersenyum lalu mendekat kesang Papa.

"Papa kenapa nangis?" Tanya Alex saat melihat mata Gulf yang memerah dan sedikit berair.

Gulf mengusap ujung matanya dan menggeleng. "Nggak, Papa nggak nangis"

"Papa jangan bohong sama Alex, Pala kenapa?" Tanya Alex sekali lagi.

Gulf tersenyum dan mendekat kepada Alex. "Papa cuma pusing aja kok"

"Kamu lapar? Papa udah masak" Ucap Gulf sambil menuntun Alex kemeja Makan.

Alex duduk disalah satu kursi dan menatap Gulf. "Alex bukan anak kecil yang bisa dibohongin kaya Nata, Pa"

Gulf menghentikan aksinya dan memilih duduk didepan Alex. "Beneran Papa nggak papa, tadi cuma-"

"Kalo emang Papa nangis gara-gara kelakuan Pawat, Mending kita pergi aja dari sini. Alex juga nggak suka sama Pawat!" Potong Alex.

Gulf menggeleng. "Kamu nggak boleh gitu sayang"

"Apasih yang Papa suka dari Pawat? Anak kurang ajar kaya dia Pa? Emang Papa nggak sakit hati dijahatin terus sama Pawat bahkan didepan Daddy pun Pawat berani!" Ucap Alex dengan keras.

"Papa sering bilang, Jangan nuruti emosi kamu Alex" Tutur Gulf dengan lembut.

"Pa?" Panggil Alex.

"Papa mau harga diri Papa diinjak-injak terus sama Pawat? Mending kita pergi yu Paa"

"Jangan gegabah jadi anak"

Alex menatap Gulf dengan sedih. "Alex yang kasian sama Papa"

"Papa nggak salah dan Papa juga bukan perebut tapi kenapa Pawat benci sama Papa?" Lanjut Alex.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KETIKA BERSAMAMU [UPDATE DITUNDA!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang