Hari ini adalah hari minggu. Minggu lalu Farhan sudah berjanji akan mengajak adik-adiknya untuk liburan. Pagi ini mereka semua menyiapkan dirunya masing-masing. Farhan akan mengajak mereka untuk menginap di sebuah villa milik saudara nya.
"Yey hari ini kita liburan" Seru Fiki.
"Makasih ya Bang udah mau turuti kemauan kita untuk liburan" Ucap Fajri dan tidak ada jawaban apapun dari Farhan, hanya membalasnya dengan senyuman.
"Ji, lo bawa baju berapa?" Tanya Fenly kepada Fajri yang sedang merapikan pakainnya untuk dimasukkan kedalam tas nya.
"Gw bawa secukupnya aja Fen, ga semuanya gw bawa" Jawab Fajri.
"Hay semuanya, gw udah ganteng belum?" Tanya Ricky yang tiba-tiba masuk kedalam kamar Fenly dan Fajri. Emang sengaja kamarnya mereka buka.
"Apaan sih Rick, lo ga jelas banget" Sahut Shandy yang nyatanya juga ada dikamar adik-adiknya itu.
"Nyaut aja lo, gw tanya ke Aji dan Fenly, bukan ke lo" Ucap Ricky dengan muka kesalnya.
"Udah ganteng kok bang" Jawab Fajri dan Fenly dengan muka malas nya.
"Nah ini baru adik gw" Ucap Ricky dengan muka tersenyum memperlihatkan gigi nya yang rapi.
"Sudah siap semuanya?" Tanya Farhan kepada semuanya.
"Banglang masih di kamar mandi, katanya perutnya sakit" Jawab Fajri.
"LANG UDAH SELESAI BELUM?" Teriak Shandy dari depan kamar Fenly, karena berdekatan dengan kamar mandi.
"BENTAR GW MASIH DI KAMAR MANDI, PERUT GW SAKIT" Jawab Gilang teriak dari kamar mandi.
"Iya udah kita tunggu Gilang dibawa aja" Ajak Ricky kepada semuanya.
5 menit kemudian, Gilang keluar dari kamar mandi, dan disambut dengan tatapan tidak enak dari adik-adiknya, karena menunggunya lama.
"Kelaur juga lo dari kamar mandi" Celetuk Farhan.
"Iya sorry, nunggu lama ya kalian?"
"Udah gausah ribut, kita berangkat sekarang sebelum keburu siang" Ucap Farhan sambil berjalan menuju mobilnya yang terparkir didepan rumah.
"Fen camilan nya ga ketinggalan kan?" Tanya Zweitson kepada Fenly yang sedari tadi membantu abangnya memasukkan semua barang-barang kedalam bagasi mobilnya.
"Iya ini gw bawa" Jawab Fenly sambil menunjukkan makanannya.
"Banyak banget Fen, lo bawa camilan apa aja? Tanya Gilang yang menyadari kalau Fenly sedang membawa satu kantong plastik.
Semuanya sudah masuk kedalam mobil. Dan perjalanan pun dimulai.
"Semoga hari ini jalan ga macet ya, biar kita cepat sampai nya" Ucap Farhan sambil menyetir mobilnya.
3 jam mereka diperjalanan, Farhan memutuskan berhenti sejenak untuk istirahat. Kali ini mereka berhenti di sebuah warung kecil yang dekat dengan jalan raya. Fenly,Zweitson dan Shandy tidak ikut turun dari mobil, karena mereka sedang tertidur pulas.
"Bangshan, Fenly sama Zweitson kok mereka ga ikut turun?" Tanya Fiki kepada Gilang.
"Tuh lihat aja mereka didalam mobil lagi tidur" Jawab Gilang.
"Sudah biarin aja, mungkin mereka capek" Ucap Ricky.
"Bang gw laper" Bisik Fajri ditelinga Farhan.
"Pesan aja Ji, tuh diwarung" Jawab Farhan.
"Kalau ada yang lapar, kalian pesan makanan aja, mumpung kita berhenti di warung" Ucap Farhan.
"Buk mie goreng 3 ya, yang 2 gapake cabe" Ucap Ricky kepada pemilik warung itu.
"Iya nak tunggu sebentar ya" Jawab pemilik warung itu.
Beberapa menit kemudian, makanan mereka sudah siap.
"Kalau boleh tau, kalian ini dari mana ya" Tanya pemilik warung itu.
"Kita ini dari Jakarta mau ke Depok bu" Jawab Ricky sembari makan.
"Ini bu adik-adik saya minta liburan, yaudah saya ajak aja ke Depok, kebetulan disana ada rumah saudara saya, jadi nanti kita nginap di villa milik saudara saya itu" Jelas Farhan.
"Ibu kasih tau ya nak, nanti kalau kalian melewati sebuah alas, dan kalian melihat ada seorang perempuan memakai baju merah dipinggir jalan, kalian jangan melihat matanya" Ucap ibu pemilik warung itu.
"Emang kenapa bu? Kok ga boleh natap matanya?" Tanya Fiki.
"Dua tahun yang lalu, di daerah sana ada kecelakaan yang membuat satu keluarga meninggal ditempat. Dan katanya kalau malam hari, suka mendengar suara tangisan perempuan. Ibu juga pernah dengar disekitar alas itu, ada warung gaib. Mungkin kalau kalian melewati alas itu di malam hari, kalian akan melihat warung gaib itu" Jawab ibu itu menjelaskan dengan panjang lebar.
"Bang gimana kalau emang nyatanya kita melewati alas itu" Tanya Fiki kepada Farhan karena sudah takut dengan cerita ibu pemilik warung itu.
"Gini saja nak, ibu kasih kalian sesuatu, bentar ibu ambilkan dulu" Ucap ibu itu.
Beberapa menit kemudian, ibu pemilik warung itu balik.
"Itu batu apa bu?" Tanya Fajri yang menyadari pemilik warung itu membawa beberapa batu kecil.
"Ini batu bukan sembarang batu, tidak semua orang bisa memiliki batu ini" Ucap ibu pemilik warung itu.
"Nanti kalau kalian melewati alas itu, kalian harus melempar batu ini satu persatu tiap beberapa meter, sambil kalian berdoa untuk selamat melewati alas itu" Jelas ibu itu.
"Iya sudah bu terimakasih karena sudah memberi pesan kepada kita" Ucap Farhan.
Suasana kali ini sore menjelang malam, mereka semua berpamitan kepada ibu pemilik warung itu.
"Bu kita semua pamit ya" Ucap Gilang mewakili semuanya.
"Ingat pesan ibu tadi ya nak, kalian harus berhati-hati" Tutur ibu itu.
"Iya bu" Jawab mereka kompak.
Mereka semua melanjutkan perjalanannya menuju Depok. Dan benar saja, mereka melewati alas itu, karena sudah tidak ada jalan lain lagi.
Fenly,Shandy dan Zweitson tiba-tiba terbangun dari tidurnya.
"Lama banget lo tidur, sampai jam segini baru bangun" Celetuk Fajri."Ngantuk gw Ji" Jawab Shandy yang masih mengantuk.
"Beberapa meter lagi, kita akan melewati alas itu, kalian semua ga boleh takut, ingat kata ibu tadi" Tutur Farhan sembari menyetir.
Alas inilah yang akan mereka lewati, lumayan seram ya.
🍒
Apa yang terjadi sama mereka, ketika melewati alas tersebut? Pada penasaran kan?
Tunggu di bab selanjutnya ya
Maaf juga aku baru update, setelah sekian lama ngga update cerita ini.Jangan lupa vote, coment dan follow ya 😊
Happy Reading ..
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing I'm Fine [END]
Humor~Nothing I'm Fine~ Kehadiran orang lain yang spesial dapat memberikan warna tersendiri bagi hidup seseorang. Namun, ada pepatah mengatakan setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Perpisahan dapat terjadi karena berbagai hal, mulai dari dipisahkan ole...