13.Fenly

242 18 2
                                    

"Hari ini kan pada libur semua, gimana kalo kita luangkan waktu buat kita main bareng aja dirumah" Usul Farhan.

"Setuju" Sahut Shandy dan Fajri kompak.

"Nanti setelah selesai sarapan pagi, kita kumpul di ruang keluarga ya, kita mabar" Ucap Farhan.

"Yey mabar" Seru Fiki dan Fajri.

"Giliran gini aja, lo berdua semangat, giliran disuruh belajar, kenapa pada malas-malasan" Celetuk Gilang dan di susul tawa dari adik dan abangnya.

"Kan beda bang, belajar sama main" Ujar Fiki.

"Kalo gw mending belajar sih, main game ga ada serunya, kalo bejalar kan seru" Ucap Fenly.

"Gw setuju sama Fenly" Sahut Zweitson.

"Tapi kalo kalian mau main game, ya udah gw ikutan aja" Celetuk Fenly.

"Iya udah yuk kita sarapan dulu" Ucap Farhan sambil berjalan menuju meja makan dan disusul dengan adik-adiknya yang berjalan di belakangnya.

"Fen, masak apa?" Tanya Shandy dan Gilang.

"Nasi goreng bang, yang simple aja" Jawab Fenly sembari membantu Zweitson menyiapkan makanannya.

Beberapa menit setelah mereka makan, Fenly dan Zweitson mencuci semua piring yang kotor dan dibantu dengan Shandy.

"Bangshan bantu ya" Ucap Shandy yang tiba-tiba ada di sebelah Zweitson.

"Ga usah bang, Bangshan tunggu aja disana sama mereka" Jawab Fenly.

"Gapapa, Bangshan pengen bantuin kalian aja, lagian juga ini banyak banget piring yang kotor" Ujar Shandy.

"Iya udah, kalo Bangsen capek, gausah dipaksain ya, Bangshan istirahat aja, Fenly gamau Bangshan ngedrop lagi" Ucap Fenly.

Setelah mereka mencuci piring, Fenly, Zweitson dan Shandy berjalan menuju ruang tengah, menemui abang dan adiknya yang sedang menunggunya.

"Ayok katanya mabar" Ucap Fajri.

"Gw ga ikut dulu ya" Sahut Shandy.

"Kenapa bang? Kan katanya hari ini gaada kegiatan apa-apa" Tanya Fiki dengan muka cemberut dikarenakan Shandy tidak ikut main.

"Gapapa Fik, Bangshan lagi malas main aja" Jawab Shandy.

"Iya udah, gw ke kamar dulu ya" Pamit Shandy sambil berjalan menuju kamarnya.

"Kalau Bangshan ga ikut, gw juga ga ikut" Celetuk Fenly sambil ia mengikuti Shandy ke kamarnya.

"Ahhh ga seru, gaada Bangshan sama Fenly" Ucap Fajri.

"Udah gapapa, kita aja yang main" Kata Ricky.

*Dikamar Shandy..
Shandy merenung duduk di atas kasurnya, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Bang? Fenly boleh masuk? Bangshan?" Ucap Fenly didepan kamar Shandy sambil mengetuk pintunya.

"Masuk aja Fen, pintunya ga dikunci" Jawab Shandy dari dalam kamarnya.

Fenly pun masuk dan menghampiri Shandy yang tengah duduk di kasur.

"Bangshan kenapa?" Tanya Fenly yang membuat Shandy menangis.

"Bangshan kok nangis? Abang kenapa? Abang ada masalah? Coba cerita sama Fenly" Ucap Fenly sambil memeluk Shandy.

"Fen.. Bangshan pengen cerita sama kamu, tapi nanti Fenly jangan marah ya" Ucap Shandy.

"Selagi Bangshan mau cerita, Fenly ga bakal marah kok"

"Sebenarnya Bangshan punya penyakit Fen, dan kata dokter, umur bangshan ga akan lama lagi" Kata Shandy yang membuat Fenly tiba-tiba menangis.

Nothing I'm Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang