13. Sinar Matahari Di Musim Gugur

1.1K 153 1
                                    

Karena judul ini kerap dipublish-unpublish, jadi jika kalian menemukan beberapa kejanggalan seperti chapter yang acak-acakan atau penulisan berantakan, kalian bisa menghapus dari perpustakaan Wattpad kalian lebih dahulu lalu pasang kembali.

Untuk info pemesanan PDF kalian bisa lihat chapter 1 atau di book Info PDF.


***


"Hai, apa yang kau lihat di sana, Sunbae?"

Jean menoleh ketika sebuah suara menyapanya dari arah samping.

"Uum, hai." Jean balas menyapa, ia ingat wajah ini, dia adik tingkat mereka yang kerap bersama Kang Sejoon. Ini kekasih Sejoon yang menurut Inkyung dan Lei sangat berisik seperti suara kereta batu bara. Yang menurut gosip para fujoshi di kampus mereka, terutama Shinhye dan Aimee, jika ia adalah salah satu uke paling berpengaruh di universitas terutama setelah ia berhasil menaklukkan Kang Sejoon yang sombong dan pemilih itu. Ia yang selalu berhasil membuat Jean merasa iri ketika melihat Sejoon memperlakukannya dengan baik. Sejoon yang angkuh, sombong, pendiam dan lebih sering berekspresi datar itu akan menjadi sosok yang berbeda ketika bersama namja ini.

Jean dulu sering membandingkan keadaan mereka. Dulu, sebelum ia dekat dengan Jeno kembali. Dulu ia selalu merasa dirinya adalah orang paling tidak beruntung di muka bumi ini. Ia selalu merasa jika dirinya adalah orang paling tidak bahagia. Ya, itu dulu!

"Aku sedang melihat daftar dan foto-foto kucing yang dijual online." Jean mengalihkan fokusnya pada anak yang lebih muda.

"Woah, Sunbae, tak jauh dari sini ada sebuah pet shop. Aku membeli seekor anakan pomeranian di sana beberapa waktu lalu." Anak ini berkata dengan semangat.

"Sungguh? woaahh! apa itu dekat?" Jean menanggapi dengan semangat, Lonie butuh adik supaya ia tidak nakal lagi.

"Aku serius, kau mau kutemani? ayo kita ke sana! kelasku sudah selesai." Anak itu nampak berpikir sejenak seperti ia melupakan sesuatu.

"Kau kenapa?" Jean bertanya heran.
"Ah tidak apa-apa, ayo kita pergi." Ia segera menarik lengan Jean untuk pergi dari sana.

"Oh ya, Sunbae, kita belum berkenalan meskipun aku sudah mengenalmu, aku Austin Kim." Ia memperkenalkan dirinya.

"Salam kenal, Austin ah, aku Jean." Jean membalas dengan senyum manisnya.

Austin nampak senang, ia melangkah dengan riang di sisi Jean, hanya dalam hitungan menit mereka telah tiba di halaman kampus.

"Apa kita menaiki bus atau?"

Tiiiin!

"Kalian akan ke mana?" Sebuah mobil hitam berhenti di depan keduanya, kaca jendela diturunkan dan wajah itu muncul di sana.

"Junghwa?" Jean mengenali orang di balik kemudi itu.

"Masuklah, akan kuantar, kalian mau ke mana?" Tanyanya.

Kedua pemuda itu saling tatap sebelum kemudian mengangguk setuju. Jean segera masuk dan duduk di sisi si pengemudi, Austin pun membuka pintu bagian belakang mobil besar itu dan duduk manis di sana.

"Kami akan ke pet shop di depan sana."

                                 

****



"Di mana anak itu? kenapa ponselnya mati?"

Sejoon berjalan mondar-mandir di sisi mobilnya. Ia menelepon kekasihnya, mencari ke kelas terakhirnya, menanyakannya kepada beberapa orang persis menanyakan seorang anak hilang, tapi kekasih ajaibnya itu tidak ada dimana-mana. Apa ia diculik seseorang?

Holy Jean (Sunshine After You)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang