8. Unbreakable

1K 163 0
                                    

Untuk judul ini dulu pernah saya publish sampai chapter 6 di wattpad, nah ini sudah tamat ya, Guys. Saya tidak akan memublikasikan secara keseluruhan di sini, untuk membaca fullnya kalian bisa order PDFnya seperti yang tercantum di halaman pertama ❤🙏🏻


***


Jean membuka matanya kala merasa sinar terang menerpa wajahnya, menoleh ke sisi kirinya dan menemukan Jeno yang tertidur di sofa yang digeser mendekat sisi tempat tidurnya. Masih teringat semalam kala Jeno mengungkapkan semuanya dan meminta maaf padanya.

Jean berpikir jika ia selamanya tak akan pernah berbaikan lagi dengan teman kecilnya ini. Ia berpikir Jeno selamanya akan salah paham dan membencinya. Tapi melihat sikap pemuda tampan ini sejak malam itu sampai sekarang, perasaan Jean jadi menghangat.

Itu adalah sifat Jenonya yang dulu, Jeno yang baik, lembut dan selalu ada untuknya. Jean yang kesepian ditinggal ayah dan ibunya bekerja, Jeno akan datang mengunjunginya dan menemaninya sampai ibunya datang.

Jeno yang akan membantunya mencari binatang kecil sebagai bahan praktek untuk tugas biologi di sekolah. Jeno yang rela menceburkan diri ke dalam kolam demi mengambil larva capung untuknya meskipun kemudian harus susah payah untuk naik ke tepi kolam mengingat tubuhnya yang gempal dan berat kala itu.

Jeno yang dulu dan yang sekarang tak terlihat berbeda selain bentuk fisiknya. Tetap Jeno yang galak dan tegas jika itu demi kebaikannya.

"Kau sudah bangun?"

Jean terkesiap mendengar pertanyaan itu, menyadari sedari tadi ia menatapi wajah lelap Jeno yang kini bahkan telah terbangun dan juga menatapnya.

"Um, selamat pagi, Jeno ya, Jean menyapa pelan.

Jeno beranjak bangun, "selamat pagi Jean, hari ini kau akan pulang. Kupikir sebaiknya sebelum pulih benar kau tinggal bersamaku saja." Jeno menatap penuh padanya.

Jean menatap cepat wajah tampan itu, "aku sudah sembuh, Jeno." Tolaknya pelan.

"Kau memang sudah terlihat sembuh, tapi nanti ..."

"Jika Youngwon yang kau khawatirkan, kau harus percaya padaku." Jean memotong cepat kalimat namja itu, ia mengerti dengan kekhawatiran Jeno, ia khawatir jika Youngwon menemukan Jean.

"Jeno ya, seburuk-buruknya Youngwon, aku tahu dia masih memiliki sisi baik. Karena sejatinya manusia memang diciptakan seperti itu."

Jeno menatap wajah cantik pemuda mungil ini.

"Youngwon memang menyakiti hatiku, ia mengabaikanku tapi ia tidak pernah menyakiti fisikku sedikitpun." Jean menunduk, karena itu kenyataannya. Meskipun Youngwon mengabaikannya, melupakannya, tapi namja itu tak pernah berkata kasar, membentak apalagi memukulnya.

Secerewet apa pun Jean padanya ia hanya diam, jika ia bosan ia hanya akan berdehem atau menjawab seadanya. Youngwon bukan tipe lelaki yang ringan tangan untuk memukul pasangannya sekesal dan semarah apa pun ia. Ia tak marah saat Jean memberondongnya dengan ratusan pesan dan chat sosial media atau memberondongnya dengan banyak pertanyaan secara lisan.

"Apa kau yakin?" Jeno bertanya khawatir.

"Aku yakin, kau sudah cukup banyak menyita waktumu untukku, Jeno ya. Aku sangat berterima kasih untuk itu semua," Jean berkata lembut.

Jeno tersenyum, "baiklah, sekarang kau mandi dulu. Setelah sarapan dokter Han akan memeriksamu." Jeno membantu namja manis itu untuk turun dari ranjang rawatnya dan menuntun Jean berjalan menuju kamar mandi di sudut ruangan.

                                   ***


"Jaga dirimu baik-baik, Jean ah, aku akan sering-sering mengunjungimu. Kalau ada apa-apa segera telepon aku, aku sudah memasukkan semua nomor ponselku di ponselmu."

Holy Jean (Sunshine After You)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang