10. Apologize

1K 135 0
                                    

Karena salah satu ciri seorang lelaki sejati adalah dia yang berani mengakui kesalahan dan bersedia merendahkan dirinya untuk meminta maaf  ❤

***


"Youngwon Hyung, apa kau ada waktu? Ada yang ingin kubicarakan denganmu."

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan, Jeno ya?" Youngwon bertanya pada akhirnya setelah bermenit-menit mereka berdua hanya saling diam.

Suasana sedemikian canggung, jika bisanya ada Lei dan Sejoon yang mampu mencairkan keadaan, maka kali ini hanya ada mereka berdua.

"Ini tentang kita, Hyung." Jeno melemparkan pandangannya jauh ke arah kolam teratai di sisi kiri cafe, hujan gerimis nampak di luar sana.

"Kita?" Youngwon mengerutkan keningnya.

Jeno tahu jika namja tinggi ini berpura-pura tidak tahu apa yang sedang dibicarakannya.

"Kau, Jean dan aku,"Jeno berkata pelan.

"Ah, itu ya, kau tahu kalau aku dan Jean sudah berakhir." Youngwon ikut menatap ke depan, pandangannya jauh menembus keriuhan gerimis.

Jeno mengamati namja tampan ini, beberapa waktu Youngwon nampak berubah. Ia tak terlihat dikelilingi para gadis lagi. Ia tak terlihat merespon godaan-godaan lagi. Ia juga mengabaikan Junghwa. Bahkan beberapa kali Jeno melihat Junghwa justru pergi bersama Lei hyung.

Youngwon juga nampak lebih tenang dan kalem meskipun biasanya ia memang cukup pelit berbicara. Jeno berpikir jika kehilangan Jean menjadi sebuah bahan perenungan bagi sang sahabat. Tak berlebihan jika Jeno menyebut Youngwon saat ini nampak lebih tenang dan dewasa.

"Hubungan kalian memang telah berakhir, Hyung, tapi permasalahan kalian belum." Jeno berucap pelan.

Youngwon sejenak terdiam, sampai tatapannya beralih pada Jeno, "Kau benar, Jeno ya, ada begitu banyak kata yang ingin kusampaikan padanya, itu juga jika aku masih diberi kesempatan." Youngwon berkata tenang.

"Temuilah Jean, bicarakan apa yang ingin kau ungkapkan, Hyung. Apa pun itu, aku rela meskipun kau ingin membawanya kembali padamu."

Kening Youngwon berkerut.

"Aku ikhlas kalian kembali bersama jika itu yang diinginkan Jean, karena aku percaya Hyung telah menyadari semuanya, Hyung. Tidak mungkin melakukan kesalahan yang sama setelah semua ini terjadi." Jeno berkata dengan nada tenang.

Youngwon terdiam, tak lama mengangguk.

"Baiklah, jika di izinkan, aku akan menemui Jean."

Jeno menghela napas lega.

"Jeno ya, apa kau mencintai Jean?"

Jeno terkejut, ia tak mengira Youngwon akan menanyakan hal tersebut. Sejenak Jeno hanya menatapi wajah tampan yang terlihat menanti jawabannya ini, lalu mengangguk pasti.

"Ne, aku mencintainya, Hyung."

Wajah Youngwon terlihat mengeras.

"Sejak kapan, Jeno ya?" Suara rendahnya terdengar bertanya.

"Sejak kami masih berusia tiga belas tahun, Hyung."


***


"Ini tentang Inkyung Hyung."

Youngwon merespon cepat, ini masih menjadi pertanyaan baginya, kenapa akhir-akhir ini Inkyung terkesan menghindarinya dan nampak tak nyaman berada di sekitarnya.

"Kau benar, kau tahu sesuatu, Jeno ya?"
Youngwon meletakan gelas kopinya.

"Kau tahu Inkyung hyung dan Jang Hana noona, hubungan mereka berakhir?"

Youngwon mengerutkan keningnya, menatap heran pada Jeno.

"Sebenarnya ini bukan wewenangku untuk menyampaikan padamu, Hyung, tapi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Lei dan Sejoon Hyung meskipun tahu tapi sepertinya mereka tidak nyaman untuk menjelaskan padamu."

Youngwon masih menanti dengan sabar inti dari pembicaraan sang maknae ini.

"Alasan dari berakhirnya hubungan Hana dan Kyungie hyung adalah karena Kyungie hyung tahu kau dan Hana bercinta di kamar club tempo hari."

Deggg!


***

Jika Jean sudah terisak, maka Youngwon sebisa mungkin menahan genangan itu.
Meraih telapak tangan pemuda itu, meraih dagu lancip namja mungil itu agar menatapnya.

"Karena itu, untuk semua salah dan dosaku padamu, untuk semua sikap burukku dulu, untuk semua hal bejat yang kulakukan padamu, untuk semua ketidakbahagiaanmu, untuk semua waktumu yang terbuang sia-sia," Youngwon menatap lekat wajah basah dengan sorot mata sendu itu.

"Untuk semua hal buruk itu, dengan segala kerendahan hatiku, dari lubuk hatiku yang terdalam, kumohon ampuni aku, Jean ah." Youngwon menunduk dalam-dalam, ujung hidung mancungnya nyaris mencium ujung sepatu Jean.

Pemuda manis itu terisak pilu. Entah kenapa dadanya terasa begitu sesak melihat Youngwon yang seperti ini justru membuat hatinya teriris pedih.

"Tak diberi maaf sekalipun aku tidak apa-apa, Jean ah. Biarlah seumur hidup aku menanggung semua kesalahanku." Youngwon kini tak bisa menahan lagi genangan itu, air matanya meleleh mengaliri pipi tirusnya.

Jean pun tak bisa mengendalikan dirinya lagi, isak tertahan tadi kini menjadi sedu sedan, "Kau jahat, Youngwon."



***





Holy Jean (Sunshine After You)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang