06. UKS

29 10 0
                                    

Back to story BINTANG ALASKA!

.

Boleh absen pake emaot🐢

.

Happy Reading...

.

"Yang tidak merasakan tidak akan paham dan yang tidak mengalami tidak akan pernah mengerti"

.......

6. UKS

Bintang mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke daam netra matanya. Setelah semuanya terlihat jelas, Bintang berangsur duduk dari tidurnya dan menatap ke sekitarnya.

Ia masih memakai seragam sekolah, itu artinya Bintang masih ada di sekolah kan? Tapi kenapa ruangan ini berbeda, sekarang Bintang tidak ada di dalam kelas. Lalu ada di mana dia sekarang?

"Lo udah bangun?"

Bintang menoleh ke arah pintu yang baru saja di buka, di sana terlihat sosok Alaska yang berjalan menghampirinya.

"Ada yang sakit? Atau kepala lo pusing?" tanya Alaska, tapi Bintang tidak menjawabnya. Gadis itu hanya diam dan menatap kosong ke arah depan.

Alaska menghela napasnya pelan, cowok itu tahu kalau ia salah, ia sudah kelewatan mengerjai Bintang seperti tadi. "Minum teh manisnya dulu, abis itu makan. Udah gue beliin bubur."

Lagi-lagi Bintang diam tak menjawab. Gadis itu hanya menatap kosong ke depan.

Alaska menunduk, menghela napas beberapa kali, cowok itu tampak sedang berfikir bagaimana carnya ia bisa membujuk gadis yang ada di hadapannya?

Sedangkan cowok itu tidak pernah membujuk gadis manapun.

"Masih marah sama gue?" tanya Alaska ragu, cowok itu menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal.

Bintang masih diam, tidak ada niatan sama sekali untuk membalas pertanyaan cowok itu.

Alaska nampak sedang bertengkar dengan pikirannya sendiri. Cowok itu bingung, haruskah ia meminta maaf pada gadis itu? Tapi ia gengsi!

Masa seorang Alaska Elvano Algazio yang di takuti seantero Tariksa meminta maaf pada gadis. Apa lagi notabe gadis itu adalah babunya.

Tarik napas, buang. Mungkin ini yang harus ia lakukan sekarang, "Gue minta maaf."

Setelah tiga kata itu keluar dari mulut Alaska, kata yang tidak pernah Alaska ucapkan pada siapapun. Kata yang baru pertama kali Alaska ucapkan, tetap tidak membuat gadis itu bicara kepadanya.

Alaska memejam mencoba menetralkan dirinya yang sudah mulai kesal. "Oke! Gue minta maaf! Gue tau gue kelewatan. Gue-"

"Gimana gue bisa ada di sini?" tanya Bintang datar.

Alaska mengatupkan bibirnya, dalam hati ia mengerang, merasa kesal yang sudah sangat menjadi bagai gumpalan bola api panas. Namun, cowok itu mencoba sabar, bagaimanapun juga di sini dia yang salah, dan dia harus meminta maaf pada gadis itu.

BINTANG ALASKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang