Beberapa orang memang ditakdirkan untuk saling bertemu kembali. Namun beberapa tidak dipertemukan kembali untuk bersatu. Pada kisah dua orang ini, bahkan mereka sendiri tidak tahu akhirnya.
Net keluar dari salah satu bilik puskesmas, kemudian langsung menuju ruangan yang tertulis apotek dan masuk ke dalam. Seorang gadis tersenyum padanya ketika dia menyerahkan lembar yang ada ditangannya. "Sebentar, Pak." Ucapnya dengan ramah, padahal tadi wajahnya terlihat malas dan lelah saat beberapa orang sebelum Net masuk ke dalam.
Net disuruh untuk tidur cukup, setiap dokter yang memeriksanya pasti akan bilang begitu. Termasuk mantri tadi yang dia temui. Saat berangkat ke Manado dua hari yang lalu, dia memang belum tidur selama hampir dia hari. Net mengalami insomnia akut sudah berbulan-bulan. Sudah disuruh untuk pakai metode yang umum menghilangkan insomnia, seperti mendengarkan suara hujan di youtube, atau bahkan dia pernah menemui tukang hipnotis. Tapi cuma sebentar dia mulai lagi menulis lagu sampai tengah malam dan tidak sadar dia sudah terjaga sampai pagi lagi.
"Sepertinya benar kata Jim, kamu harus menikah atau memiliki seseorang untuk menemanimu tidur, Kak!" Tommy menggoda seniornya yang juga merupakan produser mereka.
"Kamu butuh pelukan erat, Net!"
Max datang membawa gelas kopi yang cukup untuk semua orang. Net berterima kasih dan hendak mengambil satu gelas namun cepat-cepat dihentikan Max.
"Untukmu." Max menyerahkan sebotol minuman manis untuknya.
"Apa-apaan?"
"Kamu gak boleh minum kopi, ini sudah jam 9 malam, lho. Nanti kalo enggak bisa tidur lagi, gimana."
Net merotasikan bola mata dan pasrah menyedot minuman rasa stoberi itu. Sial, kenapa harus stroberi, Max!
Max mulai bekerja dengan Net sejak setahun yang lalu. Dia mulai ikut tour juga dengan anak-anak lain. Max setahun yang lalu baru patah hati habis putus cinta dengan Nat. biasanya mereka akan kembali lagi berpacaran setelah bertengkar sebesar apa pun. Tapi rupanya Max dan Nat sudah lelah saling bertengkar, jadi mereka memutuskan untuk berpisah sementara. Meski sekarang sudah tidak bisa lagi disebut sementara, itu sudah setahun yang lalu. Dan Net sangat yakin Max masih sangat mencintai Nat, buktinya dia masih belum kunjung menikah, sekarang dia sudah berusia empatpuluh. Sudah cocok menggendong bayi.
"Kak Max, aku dengar Kak Adelia masih suka menanyakan kabarmu?"
Max tersenyum mendengar ucapan Tommy. Dia sebenarnya tidak peduli dengan gadis-gadis itu. Selain membantu Net, dia juga sibuk dengan usahanya. Perempuan bernama Adelia adalah salah satu produser yang bekerjasama dengan Februari selama mereka mengerjakan album sebelumnya. Adelia sangat terlihat jelas mau dengan Max. Tapi lelaki itu sepertinya sudah kehilangan minat terhadap perempuan. Kalaupun sesekali Net melihat dia membawa teman tidur untuk menemani rasa sepinya, itu adalah seorang laki-laki muda, berkulit putih berambut coklat, dan memiliki bibir tipis yang timbul dan merekah, persis seperti Nat.
Sebenarnya Net memiliki rahasia selama ini yang dia sembunyikan dari Max. Dia sudah berjanji tidak akan membocorkan rahasia bahwa dia diam-diam berhubungan dengan Nat.
Ting!
Net membuka ponsel dan menemukan pesan Nat. "Kau belum mengirimkan aku foto hari ini, Net."
Net tersenyum kemudian memilih gambar terbaru Max yang ada di galeri ponselnya kemudian menekan tombol kirim pada Nat.
"Apa nih! Senyum-senyum begini mesti chat sama perempuan?" Tuduh Max saat melihat sahabatnya senyum-senyum menatap ponsel.

KAMU SEDANG MEMBACA
februari
Fanfiction[NetJames Fanfiction] semua yang terjadi dibulan februari. ✍️: 2021 repost: 2022 status: telah direvisi seadanya, sudah selesai.