Sugar.

55.8K 821 5
                                    

Malam ini sudah pukul sebelas lebih. Tetapi orang yang Jaemin tunggu belum juga kembali.

"Huh! Daddy kemana sih? Nana tungguin kok lama banget." Kesal Jaemin.

Na Jaemin, pemuda manis yang berusia 17 tahun. Ia menjadi jalang dari seorang pria yang bernama Lee Jeno. Lelaki dengan berperawakan tinggi dan tegas itu kini sudah memasuki usia 25 tahun.

Entah bagaimana bisa Na Jaemin menjadi jalangnya Lee Jeno.

Ah mungkin kata 'jalang' terdengar kasar? Baiklah, mari kita perhalus saja menjadi sugar baby dari seorang Lee Jeno.

Jaemin yang sedari tadi menunggu diruang tamu pun tak kuat untuk menahan kantuk.

Kini didalam jam menunjukkan angka satu lebih dua belas menit.

Terdengar suara langkah kaki, lantas Jaemin segera berbalik badan. Melihat siapa yang sedang berjalan kearahnya.

Wajah Jaemin sontak berseri, ia pun bangkit dan berlari menuju ke arah Jeno yang baru saja pulang.

"Daddy! Nana kangeenn." Rengek Jaemin sembari memeluk badan Jeno erat.

"Babe, ini sudah dini hari. Kenapa belum tidur juga, hmh?" Tanya Jeno dengan suara serak dan basahnya itu.

Jaemin yang mendengar suara serak Jeno hanya bisa bergidik pelan. "Mhm, Nana kangen sama Daddy. Daddy lama banget pulangnya." Rajuk Jaemin.

Lantas Jeno pun terkekeh pelan, tangannya mengusap dan mencubit pelan pipi gembul Jaemin dengan gemas. "Lucu banget kamu Na." Ucap Jeno lalu dia mulai menangkup wajah Jaemin dan mengecupi seluruh permukaan wajah Jaemin.

Yang diperlakukan seperti itu hanya bisa tertawa geli. "Aaa, Daddy udaaahh."

Jeno pun ikut dalam gelak tawa Jaemin, "Ayo kita kembali kekamar kita."

"Gendong." Pinta Jaemin dengan lugunya sembari merentangkan kedua tangannya.

Jeno mengangguk sembari terkekeh pelan. "Sure babe. Anything for you."

***

Kini Jaemin sedang bersandar di dashboard ranjang sembari memainkan ponsel Jeno.

Suara pintu terbuka lantas terdengar. Jeno baru saja selesai mandi.

Wajah Jaemin menoleh, melihat kearah Jeno yang sedang bertelanjang dada dan hanya memakai handuk untuk menutupi paha dan kelaminnya.

Wajah Jaemin memerah. Ia jadi malu.

Jeno berjalan mendekati Jaemin dan duduk disebelahnya. Ia mengambil ponselnya yang sedang Jaemin pakai dan langsung ia simpan dinakas samping ranjang.

"Eung, Daddy! Kenapa handphonenya diambil?" Rajuk Jaemin.

"Ini sudah dini hari sayang. Jangan terus menerus bermain ponsel, nanti matamu menjadi kurang jelas jika melihat ke suatu objek dengan benar. Oke?

"Hump!" Rengut Jaemin lalu ia terdiam sebentar sebelum mengucapkan suatu kalimat, "Eum, Nana mau minta sesuatu, boleh?"

Jeno menaikan sebelah alisnya. "Sesuatu apa?" Tanya nya.

"Nana mau ice cream. Nana nungguin Daddy pulang karna Nana mau beli ice cream sama Daddy. Tapi Daddy pulangnya lamaaa banget. Nana kan jadi ngantuk." Katanya sembari mengeluh.

Sontak Jeno terkekeh pelan, mengusap rambut Jaemin yang berwarna merah muda itu dengan lembut. "Besok saja ya? Tidak baik memakan ice cream pada waktu seperti ini." Jawab Jeno.

Oneshoot NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang