10. Ruang BK dan surat kontrak

18 5 0
                                    

Kini Aslan,anggotanya, Liora, dan yang lainnya berada di ruangan yang akan menjadi saksi bisu dimana mereka akan diceramahi dan berakhir di hukum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini Aslan,anggotanya, Liora, dan yang lainnya berada di ruangan yang akan menjadi saksi bisu dimana mereka akan diceramahi dan berakhir di hukum. Suasana ruang BK  kini ramai dipenuhi oleh mereka.

"ASLAN! KAMU BARU KEMARIN IBU PERINGATKAN! KENAPA SEKARANG BERULAH LAGI !"

Suara nyaring Bu Marta terdengar menggema di seluruh ruangan, beliau sedang memarahi Aslan. Orang yang dimarahi hanya berdiri santai dengan tangan yang dimasukkan ke kantong celana seakan-akan itu hal biasa.

"TADI PAGI KAMU BOLOS JUGA KAN?!. IBU LIHAT KAMU GAK ADA DI KELAS KAMU. BOLOS KEMANA KAMU SAMA TEMAN-TEMAN KAMU HAH!? "

Suara nyaring itu benar-benar membuat telinga mereka kepanasan.

"INI JUGA! ANAK PEREMPUAN TAPI UDAH PANDAI BERULAH! SIAPA YANG MULAI!? "

Kini Bu Marta berganti memarahi yang perempuan. Leya, Una, Arei, sedang diceramahi sedangkan Liora....
Dia anak emas yang menjadi prioritas sekolah hanya disuruh duduk manis. Tidak adil bukan? Ya, itu pikiran Liora saat ini.

"Bu Marta saya yang mengajak mereka ke rooftop sekolah, jadi ibu marahin saya juga dong." Kata Liora sambil berdiri dari duduknya.

Bu Marta menghela nafas.

"Liora kamu kenapa ikut-ikutan mereka?" Tanya Bu Marta dengan nada yang lembut, membuat semuanya refleks menoleh ke arah Bu Marta dan Liora. Tidak menyangka seorang Bu Marta yang selama ini mereka kira guru macan bisa berbicara dengan nada lembut begitu.

"Gue kira Bu macan gak bisa lembut-lembutnya, ternyata bisa juga ya." Bisik Jojo kepada Danu yang disebelahnya.

"Gue curiga kalau itu bukan Bu macan" balas Danu.

"JOZAR, DANU ! BERDIRI SEBELAH KAKI !." perintah Bu Marta yang sudah kembali lagi sifat garangnya.

Dengan wajah yang menahan kesal mereka mengikuti perintah Bu Marta, mengangkat kakinya dan berdiri sebelah kaki dengan menopang tangan pada dinding supaya menahan agar tidak terjatuh.

Bu Marta hanya menggeleng kepala melihat tingkah anak muridnya. Sudah lelah dia mengurus orang yang itu-itu saja. Beliau menghela nafas berat. Emosinya menumpuk di kepala.

"KALIAN SEMUA BERDIRI DI LAPANGAN!"

semuanya pun tergesa-gesa untuk segera keluar dari ruang BK, Sebelum Bu Marta berubah pikiran. Syukur-syukur hanya berdiri di lapangan karena biasanya mereka disuruh berdiri di depan sekolah dengan menghadap jalan raya. Sudah malu, ditambah asap kendaraan yang berlalu lalang. Jadi bersyukur lah.

"KECUALI KAMU ASLAN ! dan nak Liora. Ada yang perlu ibu bicarakan"

Semua mata tertuju pada Aslan dan Liora yang juga saling menatap dengan bingung.

"Kenapa masih berdiri disitu, sini duduk" kata Bu Marta yang sudah duduk di kursinya.

Liora dan Aslan berjalan kearah meja Bu Marta. Lalu sama-sama menarik kursi dan duduk dihadapan Bu Marta yang hanya dibatasi oleh meja . Mereka sama-sama menunggu apa yang akan beliau bicarakan.

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang