4. pertemuan pertama

32 5 0
                                    

Kita gak bakal tau mana musuh mana teman, terkadang yang terlihat bukan apa-apa ada apa-apa.

     —DanuArmada—

     —DanuArmada—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•°•°•°•°

"ada tambahan lagi kak?" tanya pegawai kasir saat melihat belanjaan Liora yang hanya satu macam.

Liora hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Lagi ada diskon untuk pembelian produk olatte nya kak, apa mau diambil ?" Tawaran dari mbak kasir ini cukup menggoda Liora. Dia berpikir sesaat sebelum menjawab.

"Boleh deh kak" jawabnya.
"Ambil yang dingin bisa gak kak?"

Mbak kasir mengangguk.
"Boleh, bentar ya, di ambil dulu minum nya" lalu pergi berjalan ke arah deretan kulkas.
Tidak lama kemudian Mbak kasir tadi kembali dengan membawa 3 kaleng olatte dengan varian rasa yang berbeda.

"Total keseluruhan nya 67.000 rupiah"

Liora mengeluarkan dompet dari saku nya dan mengeluarkan uang dengan warna merah muda dari sana, lalu memberikannya kepada kasir.

"Kembalian nya 33.000, terimakasih sudah berbelanja di sini," ucap mbak kasir, Liora segera mengambil kantong belanjaan nya dan keluar dari supermarket.

Saat sudah di luar supermarket Dia melihat kearah kantong belanjaan nya. Satu pack beef burger beku dan 3 kaleng olatte.

Sepulang sekolah tadi, tepatnya saat dia sedang bersantai setelah makan malam, mendadak dia disuruh membeli beef burger oleh mama nya. Sebagai anak penurut, liora menuruti permintaan ibu negara. Hitung-hitung lumayan, dapat ongkos jajan seperti ini.

Liora Meraih salah satu kaleng dengan warna Pink, membukanya dan lalu meneguknya.

Aaaahhh.

Liora merasakan kesegaran di tenggorokan nya. Detik berikutnya dia memilih pergi.

Liora berjalan di pinggiran jalan— sebenarnya dia bisa saja menggunakan motor, tapi entah kenapa dia memilih berjalan kaki, langit malam ini begitu indah, mungkin itu salah satu alasannya.

Liora berjalan mengikuti arah jalanan
,Sesekali dia meneguk minuman yang dipegang. Berjalan terus berjalan dengan tatapan keatas langit malam.
Sambil bersenandung kecil, dan tidak mempedulikan sekitar.
Pemandangan malam adalah favoritnya. Dengan kelap-kelip lampu kendaraan dan lampu dari masing-masing bangunan.

Tanpa menyadari dia sudah salah arah,

"Eh ini dimana ?" Liora tersentak menyadari sesuatu yang aneh.

Ini bukan jalan menuju komplek perumahan berlian— komplek rumah Liora—, Liora tidak pernah melewati jalan ini. Apa dia sudah tersesat ? Oh tidak bagaimana ini ?

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang